Tektonika lempeng: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
SilvonenBot (bicara | kontrib) k bot Menambah: bs:Tektonika ploča |
|||
Baris 30:
Bukti pertama bahwa lempeng-lempeng itu memang mengalami pergerakan didapatkan dari penemuan perbedaan arah [[medan magnet]] dalam batuan-batuan yang berbeda usianya. Penemuan ini dinyatakan pertama kali pada sebuah simposium di Tasmania tahun 1956. Mula-mula, penemuan ini dimasukkan ke dalam [[teori ekspansi bumi]] <ref>1958: The tectonic approach to continental drift. In: S. W. Carey (ed.): Continental Drift – A Symposium. University of Tasmania, Hobart, 177-363 (expanding Earth from p. 311 to p. 349)</ref>, namun selanjutnya justeru lebih mengarah ke pengembangan teori tektonik lempeng yang menjelaskan pemekaran (''spreading'') sebagai konsekuensi pergerakan vertikal (''upwelling'') batuan, tetapi menghindarkan keharusan adanya bumi yang ukurannya terus membesar atau berekspansi (''expanding earth'') dengan memasukkan [[zona subduksi]]/hunjaman (''subduction zone''), dan sesar translasi (''translation fault''). Pada waktu itulah teori tektonik lempeng berubah dari sebuah teori yang radikal menjadi teori yang umum dipakai dan kemudian diterima secara luas di kalangan ilmuwan. Penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara ''[[seafloor spreading]]'' dan balikan medan magnet bumi (''[[geomagnetic reversal]]'') oleh geolog [[Harry Hammond Hess]] dan oseanograf [[Ron G. Mason]]<ref>
▲Seiring dengan diterimanya anomali magnetik bumi yang ditunjukkan dengan lajur-lajur sejajar yang simetris dengan magnetisasi yang sama di dasar laut pada kedua sisi ''[[mid-oceanic ridge]]'', tektonik lempeng menjadi diterima secara luas. Kemajuan pesat dalam teknik pencitraan seismik mula-mula di dalam dan sekitar [[zona Wadati-Benioff]] dan beragam observasi geologis lainnya tak lama kemudian mengukuhkan tektonik lempeng sebagai teori yang memiliki kemampuan yang luar biasa dalam segi penjelasan dan prediksi.
Penelitian tentang dasar laut dalam, sebuah cabang [[geologi kelautan]] yang berkembang pesat pada tahun 1960-an memegang peranan penting dalam pengembangan teori ini. Sejalan dengan itu, teori tektonik lempeng juga dikembangkan pada akhir 1960-an dan telah diterima secara cukup universal di semua disiplin ilmu, sekaligus juga membaharui dunia ilmu bumi dengan memberi penjelasan bagi berbagai macam fenomena geologis dan juga implikasinya di dalam bidang lain seperti [[paleogeografi]] dan [[paleobiologi]]
|