Perwara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 81:
Permaisuri Prancis diketahui memiliki badan pengurus rumah tangga sendiri pada akhir abad ke-12, dan sebuah ordinansi dari tahun 1286 menyebutkan bahwa [[Jeanne I dari Navarra|Juana I, Ratu Navara dan Permaisuri Prancis]], memiliki satu regu pengiring yang beranggotakan lima orang perwara yang sudah menikah (''Dame'') maupun belum menikah (''Damoiselle''). Pada dasawarsa 1480-an, para perwara Prancis digolongkan menjadi kelompok ''Femmes Mariées'' (perwara menikah) dan kelompok ''Filles d'honneur'' (dayang kehormatan).{{sfn|Kolk|2009}} Meskipun demikian, anggota badan pengurus rumah tangga permaisuri maupun istanawan wanita pada Abad Pertengahan di istana Prancis sangat kecil jumlahnya, sama seperti di istana-istana lain di Eropa.
Baru pada akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16 semangat istana-istana Italia zaman [[Renaisans]] untuk tampil lebih unggul membuat kehadiran perwara di dalam upacara-upacara istana dan rombongan yang mewakili pihak istana menjadi semacam gaya mutakhir, dan para istanawati menjadi kian canggih dan meningkat jumlahnya di istana Prancis maupun di istana-istana lain di Eropa.{{sfn|Kolk|2009}} Ketika itu jumlah perwara di istana Prancis meningkat pesat, dari hanya lima orang pada tahun 1286 dan hanya 23 orang pada tahun 1490 menjadi 39 orang pada tahun 1498 dan kurang lebih 54 pada abad ke-16.{{sfn|Kolk|2009}} Ekspansi kehadiran kaum perempuan di istana diyakini sebagai jasa dua orang tokoh, yaitu [[Anna dari Bretagne|Anna, Adipatni Bretanye]], yang mendorong semua istanawan untuk mengirim anak-anak gadis mereka kepadanya, dan [[François I dari Prancis|François I, Raja Prancis]], yang menuai kecaman lantaran meramaikan majelis istana dengan "kehadiran konstan" serombongan besar perempuan, yang bergunjing dan mencampuri urusan-urusan kenegaraan. Raja François I pernah berkata, "istana tanpa wanita adalah istana tanpa istana".{{sfn|Kolk|2009}}
* Istanawati tingkat pertama di istana Prancis adalah
* The second highest rank was that of the {{lang|fr|[[Première dame d'honneur]]}}, who could act as the stand-in of the {{lang|fr|Surintendante}}<ref name="Duindam date? page?"/> and had roughly the same tasks, hiring and supervising the female courtiers and the Queen's daily routine and expenditure.<ref name="Akkerman Houben date?, page?"/> This post was created in 1523 and had originally been the highest female court office.{{sfn|Kolk|2009}}
*The third rank belonged to the {{lang|fr|[[Dame d'atour]]}}, who formally supervised the Queen's wardrobe and jewelry and the dressing of the queen.<ref name="Akkerman Houben date?, page?"/> This post was created in 1534.{{sfn|Kolk|2009}}
*The fourth rank was that of the {{lang|fr|dames}}, from 1523 named {{lang|fr|Dame d'honneur,}}{{sfn|Kolk|2009}} composed of ladies-in-waiting whose task was simply to serve as companions and attending and assisting with court functions.<ref name="Akkerman Houben date?, page?"/> The position was abolished in 1674, and replaced by the {{lang|fr|[[Dame du palais]]}}, 12 married noblewomen with the same tasks.<ref name="Duindam date? page?" />
|