Sriwijaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gombang (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 118.96.217.58 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Afandri
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 100:
== Budha Vajrayana ==
Sebagai pusat pengajaran [[Budha]] Vajrayana, Sriwijaya menarik banyak peziarah dan sarjana dari negara-negara di Asia. Antara lain pendeta dari Tiongkok [[I Ching]], yang melakukan kunjungan ke Sumatra dalam perjalanan studinya di [[Nalanda|Universitas Nalanda]], India pada tahun 671 dan 695, serta di abad ke-11, Atisha, seorang sarjana Budha asal [[Benggala]] yang berperan dalam mengembangkan Budha Vajrayana di Tibet. I Ching melaporkan bahwa Sriwijaya menjadi rumah bagi ribuan sarjana Budha. Pengunjung yang datang ke pulau ini menyebutkan bahwa koin emas telah digunakan di pesisir kerajaan.
 
== ISLAM di Sriwijaya ==
Dari beberapa catatan tiongkok tercatat bahwa Srivijaya sejak abad ke 8 sering mengirimkan dutanya ke Tiongkok. Yang menarik adalah yang mana Sriwijaya dikenal kerajaan Budha tetapi kerajaan ini mengirimkan duta-dutanya dengan nama Arab seperi nama Ali, Abdullah, Muhammad dan lain sebagainya. Pengaruh Islam sangat dirasakan lebih-lebih setelah tahun 717 M stelah adanya kerusuhan Kanton di Tiongkok. 35 kapal Persia akhirnya mencari suaka di Sriwijaya ini menghindar dari negeri Katon yang telah mengusir mereka.
 
Antara tahun 717-720 raja Sriwijaya pernah mengirikan suratnya kepada Kholifah Islam di Syiria yang bernama Umar bin Abdul Azis (khilafah dari Bani Umayyah). Isi surat tersebut adalah agar kholifah sudi mengirimkan da'i Islam ke istana Sriwijaya dengan sebelumnya mengucapkan salam dan pengakuan kepada Tuhan yang Maha Esa. Sehingga dimungkinkan sekali mulai abad ke 8 Sriwijaya telah menjadi kerajaan dengan penguasa muslim, dan hal inilah yang memungkinkan menjadikan kerajaan Hindu dan Budha di sekitarnya merasa tidak nyaman. Secara berelombang dalam tempoh yang lama negri-negri ini hendak menghilangkan pengaruh Sriwijaya, dari penyerangan Kediri, Singosari, Raja Cola sampai akhirnya diselesaikan oleh seranan dari Majapahit.
 
== Relasi dengan kekuatan regional ==