Pengepungan Bagdad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 101:
 
==Peninggalan==
Kejatuhan Baghdad menandai akhir Kekhalifahan Abbasiyah yang berusaberusia lima ratus tahun—meskipun seorang anggota dinasti tersebut berpindah ke [[Kairo]], tempat [[Kesultanan Mamluk]] mengangkatnya menjadi [[Al-Mustansir II]], ia dan keturunannya menjadi boneka negara Mamluk dan tak pernah meraih pengkuan besar di seluruh dunia Muslim; mereka kemudian akan dirampas oleh [[Kekaisaran Utsmaniyah|Utsmaniyah]] yang menyandang gelar khalifah sampai abad ke-20.{{sfnm|Morgan|1986|1pp=133–134|Jackson|2017|2p=129}} Ini juga menandai peralihan kekuasaan dari Baghdad dan terhadap kota-kota seperti [[Tabriz]], ibukota [[Ilkhanat]], sebuah [[kekhanan]] yang didirikan oleh Hulegu pada masa setelah pengepungan tersebut.{{sfnm|Biran|2012|1p=99|Atwood|2004|2p=2|Lane|2022|3p=283}}
 
Kejatuhan Baghdad tidaklah peristiwa penting sebagaimana yang dinyatakan, meskipun ini merupakan peristiwa mengenang untuk dunia Muslim.{{sfn|Jackson|2017|p=129}} Para Muslim biasanya mengaitkan penurunan [[Zaman Keemasan Islam]], dan kemudian kebangkitan [[dunia Barat]] pada masa berikutnya, dengan peristiwa tersebut. Namun, argumen semacam itu dikritik karena sederhana dan malas.{{sfnm|Biran|2019|1p=465|Al-Khalili|2012|2loc=chapter 12: Decline and Renaissance}} Kala penjelasan dari seorang sejarawan abad ke-16 menyatakan bahwa banyak buku dari perpustakaan Baghdad dilempar ke Tigris agar "warna sungai tersebut berubah menjadi hitam dari kedalaman mereka," sejarawan Michal Biran menyatakan bahwa perpustakaan-perpustakaan besar dibuka lagi untuk pembelajaran dan pengajaran dalam dua tahun pengepungan.{{sfn|Biran|2019|pp=470–472}} Hulegu dan penerusnya selaku penguasa [[Ilkhanat]] secara aktif menjaga dan mendorong tradisi musik dan sastra. Pengepungan-pengepungan berikutnya seperti yang dilakukan oleh [[Timur Lenk]] pada 1393 dan 1401 dan [[penaklukan Baghdad (1534)|oleh Utsmaniyah pada 1534]] menghimpun marginalisasi jangka panjang terhadap kota tersebut.{{sfnm|Biran|2016|1p=150|Biran|2019|2pp=494–495}}