Perang Johor–Jambi (1673): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dappitsberg (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dappitsberg (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 5:
| result = Kemenangan [[Jambi]]
* Hancurnya [[Johor Lama]]
* [[Jambi]] menduduki [[Johor Lama]]
| territory = [[Kuala Tungkal]] menjadi wilayah [[Kesultanan Jambi]]
| partof = [[Perang Johor Jambi]]
Baris 12 ⟶ 13:
| commander1 = [[Berkas:Jambi_Sultanate_Flag.jpg|25px]] Sultan Abdul Mahyi Sri Ingologo
| commander2 = [[Berkas:Flag of Johor (1855–1865).svg|25px]] Sultan Abdul Jalil Riayat Syah Johor<br/ >[[Berkas:Flag of Johor (1855–1865).svg|25px]] Datuk Bendahara Johor{{POW}}
| casualties1 = tidak diketahui
| casualties2 = 3.500 ditangkap dan sebagian harta dirampas
}}
 
== Pertempuran ==
Pada awal tahun 1673 ada usaha [[Johor]] untuk berdamai dengan [[Jambi]] melalui [[Belanda]] sebagai perantara, namun mengalami kegagalan. Karena kegagalan perdamaian ini maka [[Jambi]] dan [[Johor]] telah bersiap diri menghadapi segala kemungkinan pecah perang [[Jambi]]­ [[Johor]] ke II. Tidak menunggu lama dalam bulan April tahun 1673 perang [[Jambi]]-[[Johor]] memang terulang kembali dengan skala lebih besar. Belanda dan Palembang serta petualang Bugis pimpinan Daeng Mangika mendukung Jambi. Perang Jambi-Johor ke II ini, diawali dengan serangan Jambi ke pusat/jantung ibu negeri Johor di Johor Lama, yang terletak di pinggiran sungai Johor. Angkatan perang Jambi menduduki ibu negeri di Johor Lama, sultan Abdul Jalil Riayat Syah bersama pembantunya melarikan diri ke [[Pahang]] dan Datuk Bendahara Johor ditawan [[Jambi]]. Dalam perang tahun 1673 ini, [[Johor Lama]] dapat dihancurkan. Dan [[Kuala Tungkal]] dapat direbut kembali oleh [[Jambi]].