Subduksi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Zona subduksi di Indonesia: Penambahan pranala Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source |
→Zona subduksi di Indonesia: Penambahan pranala Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source |
||
Baris 56:
Konsekuensi dari lokasi Indonesia menyebbkan bencana yang datang silih berganti. Di Indonesia sendiri, sebagai tempat bertemunya tiga lempeng dunia yang menyebabkan banyak terbentuknya gunung api, serta beberapa lempeng mikro menyebabkan frekuensi kejadian gempa di berbagai daerah sangat tinggi.<ref>{{Cite journal|last=Yanow|first=Scott|date=2014-05-31|title=Mitchell, Grover|url=http://dx.doi.org/10.1093/acref/9780195301731.013.39612|journal=African American Studies Center|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-530173-1}}</ref><ref>{{Cite web|last=ITB|first=Webmaster Team, Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi|title=Ahli Geologi Inggris Robert Hall: Zona Subduksi di Indonesia Timur Memiliki Keunikan untuk Diteliti -|url=https://www.itb.ac.id/news/read/56976/home/ahli-geologi-inggris-robert-hall-zona-subduksi-di-indonesia-timur-memiliki-keunikan-untuk-diteliti|website=Institut Teknologi Bandung|language=en|access-date=2020-10-07}}</ref> Ada enam megathrust di Indonesia yang terbagi lagi menjadi 16 segmen megathrust. Megathrust melingkari nyaris seluruh pulau besar di Indonesia.<ref name=":0" /> [[Subduksi Sunda|Zona subduksi Sunda]], mencakup selatan Jawa yang membentang dari pinggiran Sumatra hingga papua merupakan subduksi panjang yang terbentuk akibat tumbukan [[lempeng Indo-Australia]] dan [[Lempeng Eurasia|Eurasia]] yang membentuk [[busur sunda]].<ref name=":2" /><ref>{{Cite journal|last=Ragil Setiawan|first=Muhammad|last2=Setiawan|first2=Ari|date=2017-07-31|title=Pemodelan Struktur Bawah Permukaan Zona Subduksi dan Busur Gunungapi Jawa Timur berdasarkan Analisis Data Gravitasi|url=http://dx.doi.org/10.22146/jfi.27092|journal=Jurnal Fisika Indonesia|volume=19|issue=57|doi=10.22146/jfi.27092|issn=2579-8820}}</ref> Penelitian [[ITB]] menyebutkan, bahwa zona subduksi tersebut dapat menyebabkan Tsunami hingga 20 meter. Selain itu beberapa subduksi megathrust lainnya lainnya yaitu aktivitas subduksi [[lempeng Filipina]] di Indonesia,<ref>{{Cite news|last=Rinaldo|date=2020-09-07|title=BMKG: Gempa di Melonguane Akibat Subduksi Lempeng Laut Filipina|url=https://www.liputan6.com/news/read/4349453/bmkg-gempa-di-melonguane-akibat-subduksi-lempeng-laut-filipina|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2020-10-07|editor-last=Rinaldo}}</ref> subduksi Banda, subduksi Lempeng Laut Maluku, dan Subduksi Sulawesi, hingga subduksi Utara Papua.<ref name=":3" />
===Daftar Zona Subduksi di Indonesia===
Sumber:
* PuSGeN 2017
* Peta Sesar Aktif Indonesia <ref>{{Cite web|title=Peta Sesar Aktif Indonesia|url=https://gempadunia.github.io/psai/|publisher=@gempa.dunia|access-date=01 September 2024}}</ref>
{| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
Baris 68 ⟶ 69:
! Panjang (km)
! Lebar (km)
!
! Kekuatan Maksimal/Mmax (M<sub>w</sub>)
! Sejarah Gempa (tahun/M<sub>w</sub>)
|-
| M1
|