Yu Dafu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 29:
Saat di Payakumbuh, ia menyamar sebagai Zhao Lian (Hokkien: Chao Lien). Ia meminta bantuan Cai Chengda, Kapiten Tionghoa Payakumbuh masa itu, untuk mencari tempat tinggal. Ketika berdebat dengan seorang prajurit Jepang di rumah Cai, ia meminta Zhao untuk menerjemahkan pembicaraan di antara mereka. Zhao dan teman-temannya yang lain kemudian mendirikan kilang arak pada 1 September 1942 dengan Penyulingan Zhaoyi (赵毅记酒厂). Produk yang dihasilkan, "First Love" dan "Taibai" laku keras di kalangan orang Jepang, sehingga mereka menyuplai beras bahan arak ke kilang tersebut.<ref name=":2" />
Karena telah diketahui ia bisa berbahasa Jepang, Zhao dipekerjakan sebagai penerjemah di markas Kempetai di Bukittinggi, sehingga ia lebih sering tinggal di sana dari pada di Payakumbuh. Ia bertugas sebagai penerjemah saat Jepang menginterogasi orang Tionghoa dan pribumi yang ditangkap mereka. Zhao banyak memanfaatkan kesempatan ini dengan menyelewengkan terjemahannya untuk menyelamatkan "tersangka-tersangka" tersebut dari kematian. Setelah 6 bulan, Zhao mengundurkan diri dengan "alasan" terkena tuberkulosis, tetapi ketika orang Jepang membutuhkan penerjemah yang handal, ia sering dipanggil. Sembari menjalani hidup di Payakumbuh dan Bukittinggi, Zhao mencari pasangan ke Padang, sekaligus memendam identitas aslinya agar tidak diendus Jepang. Ia menikah dengan He Liyou di Padang pada 15 September 1943. Dari pernikahannya itu lahirlah dua anak: Yu Daya dan Yu Meilan. He sendiri tidak pernah mengenal identitas asli suaminya sampai ia pindah ke Tiongkok.<ref name=":2" />
Sejak tahun 1944 Zhao mulai dicurigai sebagai Yu Dafu sehingga mulai diawasi sekali per minggu atau sepuluh hari. Sementara teman sejawatnya melarikan diri, seperti Hu Yuzhi ke Medan, ia tetap tinggal di Payakumbuh bersama keluarga kecilnya, sekalipun merasa tertekan. Saat mendengar kabar Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada [[Sekutu (Perang Dunia II)|Sekutu]] pada 14 Agustus 1945, ia mulai mengumpulkan teman-temannya dan perantauan Tionghoa di Payakumbuh untuk merancang penyambutan Sekutu (Tiongkok termasuk ke dalam blok Sekutu). Pada malam 29 Agustus, ketika berdiskusi bersama pengusaha kebun Tionghoa di rumahnya, Yu dipanggil oleh seorang pemuda, atau dua orang, entah pribumi atau Tionghoa, dan diajak pergi ke suatu tempat. Dengan baju piyama dan sandal jepit, ia berpamitan kepada seisi rumah dan berkata akan pergi sebentar. Ternyata, itulah kali terakhir mereka bertemu dengan Yu Dafu. Keesokan harinya, He Liyou melahirkan Yu Meilan<ref name=":2" />
== Gaya penulisan ==
|