Suku Lauje: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k Sedikit Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 2:
== Asal-Usul ==
Suku ini masih satu rumpun dengan Suku Tialo. Kedua suku tersebut merupakan bagian dari [[Suku Tomini]].<ref name=":1" /> Bahasa Suku Lauje termasuk dalam [[Rumpun bahasa Austronesia|Rumpun Bahasa Austronesia]], kelompok [[Bahasa Melayu-Polinesia Barat]].<ref name=":2" />
{| class="wikitable"
|''Awal'' mulanya orang Lauje hidup dan menetap di wilayah pegunungan Desa Tinombo yang mereka namakan kampong Taipaobal. Hal ini didasarkan pada cerita mereka bahwa dahulu ada seorang pria yang bernama Sae Mandulang tinggal di wilayah Taipa Obal. Dia memperistrikan seorang wanita yang keluar dari dalam sebuah batu (polu irandu) yang bernama Yele Lumut. Wanita tersebut adalah makhluk gaib yang diutus untuk menemani Sae Mandulang agar tidak kesepian. Seiring berjalannya waktu mereka dikaruniai 7 orang anak. Ketika dewasa 6 orang anak mereka pergi mengembara ke seluruh pelosok yang bisa dijangkau. Sementara yang 1 tetap tinggal di Taipa Obal.
1. anak pertama yang bernama Yele Inulung pergi ke wilayah Tinombo dan Ampibabo
2. Anak ke dua yang bernama Yele Bolian pergi ke wilayah Sojol/Bou
3. Anak ke tiga yang bernama Yele Fulang pergi ke wilayah Palasa dan menjadi patung batu
4. Anak ke empat yang bernama yele Mumini ke wilayah Tomini
5. Anak ke lima yang bernama Yele Magana ke wilayah seberang lautan. Masyarkat Lauje meyakini bahwa dialah yang menajdi cikal bakal suku-suku di dunia
6. Anak ke enam yang bernama Yele Fulaan ke wilayah Dondo dan Lampasio
7. Anak ke tujuh yang bernama Yele Inangku tetap tinggal di Polu Irandu bersama ibu bapaknya.
Mereka berpisah di sebuah sungai. Oleh karena itu sungai tersebut diberi nama Nogaat/ perpisahan
|}
== Agama dan Sistem Kepercayaan ==
|