Damanik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Doooo Pido1 (bicara | kontrib) |
|||
Baris 104:
== Damanik ==
▲2. Damanik Nagur (Bah Bolag) anak keturunan Raja Jumorlang yang menjadi anak tiri dari Raja Namartuah Damanik Bariba.
▲3. Damanik Nagur anak keturunan dari rangka keluarga Raja-raja Nagur terdahulu.
== Damanik Bariba ==
# Anak keturunan Raja Namaringis Raja Siattar di Pematang Siantar, Marihat.
2. Anak keturunan Partuanon Pamatang Bandar▼
▲3. Anak keturunan Partuanon Pamatang Sidamanik
▲4. Anak keturunan Parbapaan di Batubara (Damanik- Batubara) Dolog Malele, Bangun, Naga Huta, dan seterusnya.
▲5. Anak keturunan Parbapaan di Pulau Raja Damanik – Simargolong).
== Damanik Bah Bolag ==
== Damanik Nagur ==
Jenis Marga Damanik Nagur tersebut di atas pada umumnya berada di Pamatang Raya/Raya Kahean dan sekitarnya.
Baris 168 ⟶ 160:
* Marah Silau ( Damanik Bariba, Raja Parpandanan Na Bolag, Raja Sormaliat, Si Anas Bondailing, Pakpak Mularaja, Raja Manik Hasian ), keturunannya:
# Anak keturunan Raja Namaringis Raja Siattar di Pematang Siantar, Marihat,
2. Anak keturunan Partuanon Pamatang Bandar▼
▲4. Anak keturunan Parbapaan di Batubara (Damanik- Batubara) Dolog Malele, Bangun, Naga Huta, dan seterusnya.
▲5. Anak keturunan Parbapaan di Pulau Raja Damanik – Simargolang).
* Soro Tilu (Damanik Nagur Bah Bolag ):
▲2. Marga raja Nagur di sekitar gunung Simbolon: Damanik Nagur, Bayu, Hajangan, Rih, Malayu, Rappogos, Usang, Rih, Simaringga, Sarasan, Sola.
* Timo Raya ( Damanik Nagur ) keturunannya:
▲2.Raja Bornou, Raja Ula dan keturunannya Damanik Tomok.
Selain itu datang marga keturunan Silau Raja, Ambarita Raja, Gurning Raja, Malau Raja, Limbong, Manik Raja yang berasal dari Pulau Samosir dan mengaku Damanik di Simalungun.
Baris 198 ⟶ 181:
Oleh M. Muhar Omtatok
Jika dirunut dari Dinasti Nagur, Damanik merupakan turunan dari Raja Nagur, yaitu Marah Silau – yang menurunkan Raja Manik Hasian, Raja Jumorlang, Raja Sipolha, Raja Siantar, Tuan Raja Sidamanik dan Tuan Raja Bandar, Soro Tilu – yang menurunkan marga raja Nagur di sekitar gunung Simbolon: Damanik Nagur, Bayu, Hajangan, Rih, Malayu, Rappogos, Usang, Rih, Simaringga, Sarasan, Sola, serta Timo Raya – yang menurunkan raja Bornou, Raja Ula dan keturunannya Damanik Tomok)
Baris 265 ⟶ 247:
Sistem Politik
Pada masa sebelum Belanda masuk ke Simalungun, suku ini terbagi ke dalam 7 daerah yang terdiri dari 4 Kerajaan dan 3 Partuanan.
Kerajaan tersebut adalah:
▲2. Panei (Januari 1904, SK No.6)
▲3. Dolok Silou
▲4. Tanoh Djawa (8 Juni 1891, SK No.21)
Sedangkan Partuanan (dipimpin oleh seseorang yang bergelar "tuan") tersebut terdiri atas:
Baris 291 ⟶ 270:
Pada 16 Oktober 1907 oleh Tuan Torialam (Tuan Marihat) dan Tuan Riah Hata (Tuan Sidamanik), melalui Verklaring (Surat Ikrar), dinyatakan tunduk kepada Belanda.
Dalam butir satu dari Verklaring yang memakai aksara Arab Melayu dengan Bahasa Melayu dan aksara Latin dengan Bahasa Belanda itu, tertulis,
Ten eerste: dat het landschap Siantar een gedeelte uitmaakt van Nederlandsch Indie en derhalve staat onder de heerschappij van Nederland..” (Pertama: bahwa wilayah Siantar merupakan bagian dari Hindia Belanda dan karena itu berada di bawah kerajaan Belanda…). Masih ditambahkan bahwa akan setia kepada Ratu Belanda dan Gubernur Jenderal.
Baris 299 ⟶ 278:
Berdasarkan buku Jahutar Damanik halaman 46 s/d 49, Setelah Korte Verklaring 16 Oktober 1907, Kerajaan Siantar digantikan dengan 2 orang Mangkubumi yaitu:
▲2. Tuan Riahata Damanik / Nai Tukkup merangkap Tuan Sidamanik ( 1906 – 1916 ).
Setelah kedua Mangkubumi meninggal dunia oleh Pemerintah Belanda kembali mengangkat Putra tertua Raja Riahkadim Waldemar Damanik menjadi Raja Siattar ke XV ( tahun 1916 – 1824 ). Raja Riahkadim Damanik pada tahun 1923 dibujuk Belanda untuk menyerahkan berupa Hibah Anugrah tanah miliknya menjadi wilayah kota Pematang Siattar kepada Tuan Hermanus Evert Karel Ezerman ketua dewan kota praja pematang Siantar dan Tuan Louis Constant Wester Nerk, Gubernur Sumatra Timur bertindak sebagai kuasa pemerintah Hindia Belanda. Sekarang tanah yang di anugrahkan itu;ah Tanah wilayah Kota Madya Pamatang Siantar.
Baris 311 ⟶ 289:
( dalam Tulisan, Jahutar Damanik, NPV: 2.029.293, Raja Sang Naualuh, Sejarah Perjuangan Kebangkitan Bangsa Indonesia, Medan medio 1981 cetak ulang tahun 1987 )
* Marah Silau ( Damanik Bariba, Raja Parpandanan Na Bolag, Raja Sormaliat, Si Anas Bondailing, Pakpak Mularaja, Raja Manik Hasian ), keturunannya:
# Anak keturunan Raja Namaringis Raja Siattar di Pematang Siantar, Marihat,
▲4. Anak keturunan Parbapaan di Batubara (Damanik- Batubara) Dolog Malele, Bangun, Naga Huta, dan seterusnya.
▲5. Anak keturunan Parbapaan di Pulau Raja Damanik – Simargolang).
==== DAMANIK BARIBA DI P.SIPOLHA, P.BANDAR, P.SIDAMANIK DAN P.SIANTAR<ref>{{Cite web|title=media-kitlv.nl|url=http://media-kitlv.nl/all-media/indeling/lijst/form/advanced?q_searchfield=sipolha%5B%5D|website=media-kitlv.nl|access-date=2024-09-05}}</ref><ref>{{Cite web|title=media-kitlv.nl|url=http://media-kitlv.nl/all-media/indeling/lijst/form/advanced?q_searchfield=+aangeboden+te+Sipolha%5B%5D|website=media-kitlv.nl|access-date=2024-09-05}}</ref> ====
# Harajaan / Partoeanon / Partongah / Parbapaan Sipolha ( Damanik Sipolha / Tuan Kaha Harajaan Siantar).
#* Pusat Pemerintahan Partoeanon / Partongah / Parbapaan Sipolha berada di Pamatang Sipolha.
|