Faisal Basri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 35:
Faisal Basri meninggal dunia pada 5 September 2024 dalam usia 64 tahun.<ref>{{Cite web|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7525098/ekonom-senior-faisal-basri-meninggal-dunia|title=Ekonom Senior Faisal Basri Meninggal Dunia|publisher=[[Detik.com]]|accessdate=5 September 2024|date=5 September 2024|author=Herdi Alif Al Hikam}}</ref>
 
== Kehidupan awal dan karier akademisi ==
Pria berdarah [[Angkola]] ini merupakan salah seorang cucu dari mendiang Wakil Presiden RI [[Adam Malik]]. Nenek Faisal, Fatimah Syam Hutauruk, adalah kakak kandung Adam Malik.<ref>{{cite web|url=http://measiamagazine.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1586:faisal-basri&catid=87:me-famous&Itemid=445|title=Faisal Basri|first=Satria Rangga|last=Fausta|work=MEasia magazine|date=19 November 2011|archive-url=https://web.archive.org/web/20131015030412/http://measiamagazine.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1586%3Afaisal-basri&catid=87%3Ame-famous&Itemid=445|archive-date=15 October 2013|language=id|url-status=dead}}</ref> Basri merupakan nama ayahnya (Hasan Basri Batubara) yang ia lekatkan kepada dirinya sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada ayahnya.
 
Faisal lahir di [[Bandung]] pada 6 November 1959 dari pasangan Hasan Basri, seorang pegawai perusahaan percetakan di Jakarta, dan Saidah Nasution. Ia mengenyam pendidikan di SD Negeri Halimun I Pagi, SMP Negeri 67 Jakarta, dan [[SMA Negeri 3 Jakarta]].<ref name="tokohindonesia"/>
 
Pada 1978, Faisal lulus seleksi masuk tiga perguruan tinggi, ternama: [[Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia]] (FE-UI), [[Sekolah Tinggi Akuntansi Negara]], dan [[Sekolah Tinggi Ilmu Statistik|Akademi Ilmu Statistik]]. Ia memutuskan memilih masuk FE-UI karena ketertarikannya pada ekonomi politik setelah membaca majalah ''[[Prisma (majalah)|Prisma]]''. Ia sempat aktif mengurusi majalah kampus ''Berita Mahasiswa'', dan bergabung menjadi anggota Badan Perwakilan Mahasiswa hanya sampai tingkat tiga kuliah.<ref name="tokohindonesia"/>
 
Pada 1981, Faisal memulai karier sebagai peneliti pada Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FE-UI untuk membiayai uang kuliahnya setelah ayahnya wafat. Sebagai peneliti LPEM FE-UI, ia juga diwajibkan mengajar dan menjadi asisten dosen. Pada 1985, ia berhasil meraih gelar [[Sarjana Ekonomi]] ([[Drs.]]) dari [[Universitas Indonesia]].<ref name="tokohindonesia"/>
 
Lulus kuliah, Faisal sering menjadi asisten peneliti untuk [[Dorodjatun Kuntjoro-Jakti]]. Kemudian pada 1988 dengan beasiswa ia berhasil meraih gelar ''[[Master of Arts]]'' dalam bidang ekonomi dari [[Universitas Vanderbilt]], [[Amerika Serikat]]. Pada 1991, ia menjadi Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM FE-UI. Dua tahun kemudian, ia dipromosikan menjadi Kepala LPEM FE-UI. Ia sempat melanjutkan kuliah program doktoral Ilmu Politik Universitas Indonesia antara 1995 hingga 1998, tetapi mengundurkan diri.<ref name="tokohindonesia"/>
 
Pada Agustus 1995, Faisal ikut mendirikan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).<ref>https://indef.or.id/tentang-kami/</ref> Di tahun yang sama, ia diangkat menjadi Ketua Jurusan Ekonomi dan Studi Pembangunan FE-UI. Menjelang [[jatuhnya Soeharto|kejatuhan Presiden Soeharto]] akibat [[krisis finansial Asia 1997]], ia terlibat dalam diskusi dan orasi demonstrasi bersama mahasiswa UI. <ref name="tokohindonesia"/>
 
== Pencalonan Gubernur DKI Jakarta ==