Stasiun Probolinggo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Layanan kereta api: Penambahan simbol layanan untuk KA Probowangi
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
2 jurnal
Baris 18:
| alamat = Jalan [[KH Mas Mansur|K.H. Mas Mansyur]] No. 26
| kodepos = 67218
| lintang = -7.7428381
| bujur = 113.216005
| open = 3 Mei 1884
| operator = [[Daerah Operasi IX Jember]]
Baris 31 ⟶ 29:
| persinyalan = Mekanik tipe [[Siemens & Halske]] semiotomatis<ref name="sugiana">{{cite journal|title=Study on Interlocking System in Indonesia|url=https://pdfs.semanticscholar.org/beab/714af554a793a1ddb3e041eaee31fa02a4b9.pdf|first1=A.|last1=Sugiana|first2=Key-Seo|last2=Lee|first3=Kang-Soo|last3=Lee|first4=Kyeong-Hwan|last4= Hwang|first5=Won-Kyu|last5=Kwak|year=2015|journal=Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway)|issue=46}}</ref>
| fasilitas = {{Infobox stasiun/fasilitas|parkir}}{{Infobox stasiun/fasilitas|checkin}}{{Infobox stasiun/fasilitas|ruang tunggu}}{{Infobox stasiun/fasilitas|loket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|cs}}{{Infobox stasiun/fasilitas|informasi}}{{Infobox stasiun/fasilitas|musala}}{{Infobox stasiun/fasilitas|toilet}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kesehatan}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kios}}{{Infobox stasiun/fasilitas|menyusui}}{{Infobox stasiun/fasilitas|isi baterai}}{{Infobox stasiun/fasilitas|merokok}}
| arsitektur = IndischIndische
}}
'''Stasiun Probolinggo (PB)''' merupakan [[stasiun kereta api]] kelas I yang terletak di [[Mayangan, Mayangan, Probolinggo]]; termasuk dalam [[Daerah Operasi IX Jember]] terletak pada ketinggian +5 meter dengan jarak 101 km sebelah tenggara dari [[Stasiun Surabaya Kota]]. Stasiun ini menghubungkan antara wilayah [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]] dan [[Surabaya]] serta menjadi satu-satunya stasiun kereta api yang melayani naik turun penumpang di wilayah Probolinggo.
 
Stasiun ini dibangun oleh [[Staatsspoorwegen]] pada akhir [[abad ke-19]]. Pada pembangunannya, peletakan stasiun ini sesuai dengan [[tata ruang]] kotanya. Stasiun ini terletak di ujung utara Jalan Suroyo, yang dahulu merupakan jalan utama kota. DiTepat dekatdi utara stasiun ini terdapat [[pelabuhan]], dansedangkan [[alun-alun]].bangunan Stasiun ini menjadi satu-satunyautama stasiun keretamenghadap apike yangarah melayaniselatan, naikmenuju turunarah penumpang[[alun-alun]].{{Sfn|Azmi di wilayah ProbolinggoF.F.|Antariksa|Suryasari|2013|p=98}}
 
JalurBangunan relstasiun dariini timurdiapit dua tikungan besar, karena untuk menjangkau pelabuhan di sebelah utara stasiun. iniSaat membelokberbelok ke arah selatan. Sebelum(arah [[Stasiun Leces]]), sebelum perlintasan di Jalan Panglima Soedirman, terdapat bekas [[Stasiun Jati]] yang dulunyadi sebelah timurnya terdapat percabangan[[Jalur kereta api Probolinggo–Paiton|bekas jalur trem uap yang akan berakhir di [[Paiton]], yang dahulu merupakan bekas jalur [[Probolinggo|Paiton Stoomtram Maatschappij]]. Jalur tersebut digunakan untuk pengangkutan hasil alam Probolinggo dan penumpang, tetapi kini sudah tak dipergunakan lagi. Dahulu juga ada percabangan ke Pelabuhan Probolinggo untuk digunakan oleh kereta pengangkut BBM PT [[Kertas Leces]], tetapi sekarang juga sudah tidak digunakan lagi dan sebagian jalur yang melintang di jalan telah tertutup aspal.
 
KeSelepas arah timur stasiun ini, sebelum [[Stasiun Leces]]Jati, selain Stasiun Jati juga terdapat [[StasiunHalte Jorongan]] yang juga sudah tidak aktif karena okupansi penumpang yang minim dan jaraknya yang tidak terlalu jauh dengan Stasiun Leces.
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Probolinggo-Survey Directorate Head Quarters ALFSEA-1946.jpg|jmpl|kiri|Peta Kota Probolinggo, 1946, menampilkan jalan-jalan utama, stasiun, dan jalur kereta api milik SS dan PbSM.]]
Pembangunan Stasiun Probolinggo diawali dari pembangunan jalur rel kereta api dari Surabaya ke [[Stasiun Pasuruan|Pasuruan]] sepanjang 63 km dan selesai dibangun oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS) pada tanggal 16 Mei 1878. Kemudian, jalur tersebut diperpanjang ke Probolinggo kira-kira sepanjang 40 km dan diresmikan tanggal 3 Mei 1884. Setelah itu, pada tahun [[1895]], rel kereta api disambung kembali dari Probolinggo menuju [[Stasiun Klakah|Klakah]]. Itulah sebabnya, oleh [[Belanda]] dibangun sebuah stasiun yang terletak di [[Kota Probolinggo|Probolinggo]].<ref>{{cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Ned. Indië|author=Staatsspoorwegen|year=1925|place=Batavia|publisher=Burgerlijke Openbare Werken}}</ref>
 
Berdasarkan perencanaan tata ruang yang dilakukan oleh Pemerintah Kolonial untuk wilayah Kota Probolinggo, stasiun ini sengaja dibangun menghadap ke arah alun-alun dan pusat kota sehingga meningkatkan daya tarik. Di samping itu, stasiun ini sengaja dibangun mendekat ke arah pelabuhan, karena stasiun ini juga melayani pengangkutan barang.{{Sfn|Azmi F.F.|Antariksa|Suryasari|2013|p=98}} Akibatnya, proyek pembangunan jalur kereta api mengharuskan pembangunan dua tikungan tajam yang mengapit stasiun.
== Bangunan dan tata letak ==
[[Berkas:Papan nama stasiun Probolinggo.jpg|jmpl|Papan nama Stasiun Probolinggo, 2019|ka]]Stasiun Probolinggo memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Di sebelah barat stasiun ini terdapat sub [[depo lokomotif]].
 
== Bangunan dan tata letak ==
Bangunan stasiun yang berdiri saat ini merupakan hasil perbaikan atau renovasi yang dilakukan oleh PT KAI pada tahun 2013-2014 seiring dengan ditetapkannya bangunan stasiun ini sebagai bangunan [[cagar budaya]] oleh Pemerintah Kota Probolinggo pada tahun 2013. Meskipun demikian, bentuknya tidak jauh berbeda dengan bentuk aslinya yang dibangun pada awal abad ke-20, yaitu menggunakan gaya arsitektur barat yang minimalis. Gaya arsitektur barat menonjolkan sisi interior maupun eksterior. Banyak menggunakan bentuk lengkung dan juga pencahayaannya yang alami. Hal itu dapat dilihat dari bentuk bangunan yang tinggi dan terdapat ventilasi di atasnya.
[[Berkas:Papan nama stasiun Probolinggo.jpg|jmpl|Papan nama Stasiun Probolinggo, 2019|ka]]Stasiun Probolinggo memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Di sebelah barat stasiun ini terdapat sub [[depo lokomotif]].
{| cellspacing="0" cellpadding="3"
|
Baris 75 ⟶ 77:
| style="border:solid 1px gray; border-left:none;" |'''Bangunan utama stasiun'''
|}
[[Berkas:Papan nama stasiun Probolinggo.jpg|jmpl|Papan nama Stasiun Probolinggo, 2019|kiri]]Bangunan stasiun yang berdiri saat ini merupakan hasil perbaikan atau renovasi yang dilakukan oleh PT KAI pada tahun 2013-2014 seiring dengan ditetapkannya bangunan stasiun ini sebagai bangunan [[cagar budaya]] oleh Pemerintah Kota Probolinggo pada tahun 2013. Bagian yang menjalani renovasi antara lain dinding yang dicat ulang, perbaikan atap dan kanopi (''overcapping'') stasiun, serta pembuatan taman dan perkerasan jalan di area parkir.<ref>{{Cite web|last=Heritage KAI|date=2014|title=Pemugaran Stasiun Probolinggo 2014|url=https://heritage.kereta-api.co.id/?p=7666|archive-url=https://web.archive.org/web/20160810201527/heritage.kereta-api.co.id/?p=7666|archive-date=2016-08-10|access-date=2024-09-09}}</ref>
Jalur rel dari timur stasiun ini membelok ke selatan. Sebelum perlintasan di Jalan Panglima Soedirman, terdapat bekas [[Stasiun Jati]] yang dulunya terdapat percabangan jalur yang akan berakhir di [[Paiton, Probolinggo|Paiton]]. Jalur tersebut digunakan untuk pengangkutan hasil alam Probolinggo dan penumpang, tetapi kini sudah tak dipergunakan lagi. Dahulu juga ada percabangan ke Pelabuhan Probolinggo untuk digunakan oleh kereta pengangkut BBM PT [[Kertas Leces]], tetapi sekarang juga sudah tidak digunakan lagi dan sebagian jalur yang melintang di jalan telah tertutup aspal.
 
Bentuk bangunan stasiun ini masih asli sepenuhnya, yaitu menggunakan gaya arsitektur Indische, yang sangat menonjolkan estetika baik eksterior maupun interior. Penggunaan bentuk lengkung serta pencahayaannya yang alami, memperkuat karakteristik bangunan. Hal itu dapat dilihat dari bentuk bangunan yang tinggi dan terdapat ventilasi di atasnya. Atap stasiun berbentuk pelana, dengan tiga jenis: atap bangunan induk, peron stasiun (''overcapping''), dan atap bagian samping. Pintu utama stasiun memiliki bentuk yang mirip dengan [[Stasiun Pasuruan]], yaitu jenis pintu tinggi dengan ventilasi setengah lingkaran (skala monumental), dan sedikit skala manusia yang dipadukan dengan ornamen geometris, sulur-suluran, dan garis-garis, serta menggunakan jendela krepyak yang dipengaruhi oleh gaya [[Art Nouveau]].{{Sfn|Sudikno|Maharani|p=20}}{{Sfn|Azmi F.F.|Antariksa|Suryasari|2013|p=102-106}}
Ke arah timur stasiun ini, sebelum [[Stasiun Leces]], selain Stasiun Jati juga terdapat [[Stasiun Jorongan]] yang juga sudah tidak aktif karena okupansi penumpang yang minim dan jaraknya yang tidak terlalu jauh dengan Stasiun Leces.
 
== Layanan kereta api ==
Baris 201 ⟶ 203:
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
=== Daftar pustaka ===
 
* {{Cite journal|last=Azmi F.F.|first=E.|last2=Antariksa|last3=Suryasari|first3=N.|date=2013|title=Pelestarian Bangunan Stasiun Kereta Api Probolinggo|url=https://www.academia.edu/6979139/Pelestarian_Bangunan_Stasiun_Kereta_Api_di_Kota_Probolinggo|journal=Arsitektur e-Journal|volume=6|issue=2|pages=97-114}}
* {{Cite journal|last=Sudikno|first=A.|last2=Maharani|first2=S.|date=2016|title=Elemen Interior Stasiun Kereta Api Sidoarjo, Malang Kota Lama, Bangil, Pasuruan, dan Probolinggo|url=https://www.academia.edu/31250828/Elemen_Interior_Stasiun_Kereta_Api_Sidoarjo_Malang_Kota_Lama_Bangil_Pasuruan_dan_Probolinggo|journal=Arsitektur e-Journal|volume=9|issue=1|pages=11-21}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [https://kai.id/ Situs resmi KAI dan jadwal kereta api]
* {{id}} [http://heritage.kereta-api.co.id/?p=7666 Pemugaran Stasiun Probolinggo, 2013-2014]
 
{{stasiun berdekatan|system=KAI|line1=Bangil–Kalisat|left1=Bayeman|line2=Probolinggo–Paiton|right2=Probolinggo Pasar|right1=Jati|note-mid2=eks-[[Probolinggo Stoomtram Maatschappij]]}}{{Stasiun kereta api di Indonesia}}