Kekaisaran Romawi Suci: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan |
||
Baris 133:
'''Kekaisaran Romawi Suci''',{{Efn|({{Lang-la|Sacrum Romanum Imperium}}; {{Lang-de|Heiliges Römisches Reich}}, {{IPA-de|ˈhaɪlɪɡəs ˈʁøːmɪʃəs ˈʁaɪç|pron|De-Heiliges Römisches Reich2.ogg}})}} yang juga dikenal dengan nama '''Kekaisaran Romawi Suci Bangsa Jerman''' selepas tahun 1512, adalah [[negara]] dengan wilayah yang membentang dari [[Eropa]] Tengah ke Eropa Barat dan lazimnya dikepalai oleh [[Kaisar Romawi Suci]].<ref>{{Cite book |last1=Coy |first1=Jason Philip |title=The Holy Roman Empire, Reconsidered |last2=Marschke |first2=Benjamin |last3=Sabean |first3=David Warren |date=1 October 2010 |publisher=Berghahn Books |isbn=978-1-8454-5992-5 |page=[https://books.google.com/books?id=1fzaQugiuMYC&pg=PA2 2] |language=en}}</ref> Negara ini terbentuk pada [[Awal Abad Pertengahan]] dan berdiri selama hampir 1.000 tahun, sampai akhirnya [[Pembubaran Kekaisaran Romawi Suci|dibubarkan pada tahun 1806]] di tengah hiruk-pikuk [[Peperangan era Napoleon|perang-perang Napoleon]].<ref name=EB.HRE/>
Pada tanggal 25 Desember 800, [[Paus Leo III]] menobatkan [[Karel Agung]] menjadi kaisar, dan dengan demikian menghidupkan kembali gelar itu di [[Eropa Barat]] selang tiga abad lebih sesudah [[Kekaisaran Romawi Barat]] [[Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|tumbang]] pada tahun 476.<ref>{{Cite web |date=9 November 2009 |title=Charlemagne |url=https://www.history.com/topics/middle-ages/charlemagne |archive-url=https://web.archive.org/web/20220906070237/https://www.history.com/topics/middle-ages/charlemagne |archive-date=6 September 2022 |access-date=19 September 2022 |website=History}}</ref> Meskipun sudah ditanggalkan pada tahun 924, gelar itu kembali disandang [[Otto I, Kaisar Romawi Suci|Otto Agung]] saat dinobatkan menjadi kaisar oleh [[Paus Yohanes XII]] pada tahun 962, dengan maksud untuk mencitrakan dirinya sebagai penerus Karel Agung dan [[Kekaisaran Karoling|raja-raja kulawangsa Karling]].{{Sfn|Cantor|1993|pp=212–215}} Penobatan Otto Agung menjadi tonggak sejarah yang mengawali kurun waktu tegaknya kedaulatan Kekaisaran Romawi Suci secara berkesinambungan selama delapan abad lebih.<ref name=Gascoigne/>{{Sfn|Davies|1996|pp=316–317}}{{Efn|name=Charlemagne1}} Dari tahun 962 hingga abad ke-12, Kekaisaran Romawi Suci tampil sebagai negara monarki terkuat di bumi Eropa.<ref>{{Cite book |last=Peters |first=Edward |url=https://books.google.com/books?id=FtoWAQAAIAAJ |title=Europe: the World of the Middle Ages |date=1977 |publisher=Prentice-Hall |isbn=978-0-1329-1898-5 |page=418 |access-date=6 Februari 2022 |language=en}}</ref> Kelancaran penyelenggaraan negara bergantung kepada kerjasama yang rukun di antara kaisar dan para pangreh praja.<ref>{{Cite book |last1=Weiler |first1=Björn K. U. |url=https://books.google.com/books?id=fv1nAAAAMAAJ |title=Representations of Power in Medieval Germany 800–1500 |last2=MacLean |first2=Simon |date=2006 |publisher=Isd |isbn=978-2-5035-1815-2 |page=126 |access-date=9 Maret 2022 |language=en}}</ref> Kerukunan tersebut sempat terusik pada zaman [[Dinasti Sali|kulawangsa Sali]].<ref>{{Cite book |last1=Loud |first1=Graham A. |title=The Origins of the German Principalities, 1100–1350: Essays by German Historians |last2=Schenk |first2=Jochen |date=6 July 2017 |publisher=Taylor & Francis |isbn=978-1-3170-2200-8 |page=[https://books.google.com/books?id=nkwrDwAAQBAJ&pg=PA49 49] |language=en}}</ref> Ketangguhan negara dan keluasan wilayah Kekaisaran Romawi Suci mencapai puncaknya pada pertengahan abad ke-13 di bawah pemerintahan
Para sarjana pada umumnya menjabarkan evolusi lembaga-lembaga dan asas-asas yang membentuk negara ini, serta perkembangan berangsur dari peran kaisar.{{Sfn|Whaley|2012a|pp=17–21}}{{Sfn|Bryce|1890|pp=2–3}} Jabatan kaisar sudah lama terbentuk sebelum negara ini dinamakan "Kekaisaran Romawi Suci" pada abad ke-13,{{Sfn|Garipzanov|2008}} walaupun keabsahan kaisar sejak semula ditumpukan pada konsep ''[[translatio imperii]]'', yaitu kaisar mengampu kedaulatan tertinggi yang merupakan warisan peninggalan kaisar-kaisar [[Kekaisaran Romawi|Roma]] tempo dulu.{{Sfn|Whaley|2012a|pp=17–21}} Terlepas dari semua itu, di Kekaisaran Romawi Suci, sudah menjadi adat bahwa seseorang menjadi kaisar karena dipilih oleh para [[pangeran-pemilih]] yang berkebangsaan Jerman. Secara teori dan diplomasi, Kaisar Romawi Suci dipandang sebagai [[primus inter pares|tokoh yang dituakan]] di antara seluruh kepala negara monarki Katolik Eropa.{{Sfn|Breverton|2014|p=104}}
|