Kekaisaran Romawi Suci: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan
Tag: halaman dengan galat kutipan
Baris 225:
[[File:Mitteleuropa zur Zeit der Staufer.svg|thumb|upright=1.35|Wilayah kedaulatan kulawangsa Hohenstaufen meliputi wilayah Kekaisaran Romawi Suci dan wilayah [[Kerajaan Sisilia]]. Daerah-daerah berwarna kuning cerah adalah tanah pusaka keluarga ningrat Hohenstaufen yang diperintah secara langsung oleh para kaisar dari kulawangsa Hohenstaufen.]]
 
Kemangkatan Heinrich V pada tahun 1125 mengakhiri zaman kulawangsa Sali, karena para pangreh praja tidak lagi memilih kepala negara dari kaum keluarga Heinrich, tetapi memilih [[Lothair III, Holy Roman Emperor|Lothar III]], Adipati Saksen pemilik kekuatan tempur yang lumayan besar tetapi sudah lanjut usia. Sepeninggal Lothar III pada tahun 1137, para pangreh praja sekali lagi berusaha mengimbangi kekuasaan kepala negara, sehingga alih-alih memilih ahli waris kesayangan Lothar, yaitu menantunya, [[Heinrich X dari Bayern|Heinrich Jumawa]] dari keluarga ningrat [[Wangsa Guelf|Welf]], mereka memilih [[Konrad III, Kaisar Romawi Suci|Konrad III]] dari keluarga ningrat [[Hohenstaufen]] yang masih terhitung cucu Kaisar Heinrich IV dan kemenakan Kaisar Heinrich V. Keputusan ini menimbulkan sengketa selama satu abad di antara dua keluarga ningrat itu. Konrad mengusir keluarga Welf dari tanah-tanah pusaka mereka, tetapi sesudah ia mangkat pada tahun 1152, kemenakannya, [[Friedrich I, Kaisar Romawi Suci|Friedrich Si Janggut Merah]], naik takhta menggantikannya dan berdamai dengan keluarga Welf dengan mengangkat [[Heinrich der Löwe|Heinrich Si Singa]], yang masih terhitung saudara sepupunya, menjadi pangreh praja atas tanah-tanah pusaka peninggalan keluarga Welf, meskipun tidak lagi seluas dulu.
 
Para penguasa dari kulawangsa Hohenstaufen kian lama kian sering menganugerahkan tanah perdikan kepada para ''[[ministerialis]]'', yakni para mantan hamba sahaya, yang diharapkan Friedrich dapat menjadi orang-orang yang lebih dapat diandalkan daripada para adipati. Golongan yang mula-mula diberdayakan untuk berperang inilah yang merupakan cikal-bakal dari [[kesatria kekaisaran|kaum kesatria negara]], salah satu basis kekuatan Kekaisaran Romawi Suci. Langkah konstitusional penting berikutnya adalah penciptaan mekanisme perdamaian baru di Roncaglia bagi seantero Kekaisaran Romawi Suci, yaitu [[Landfrieden]], yang pertama kali dipermaklumkan oleh Kaisar Heinrich IV di [[Mainz]] pada tahun 1103.{{Sfn|Smail|Gibson|2009}}{{Sfn|Arnold|1995|p=398}}