Kunang-kunang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Reyan Zebua (bicara | kontrib)
k Menyunting artikel (typo dan tanda baca)
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
Baris 29:
}}
 
'''Kunang-kunang''' atau biasa disebut '''kumbagkumbang bercahaya''' ataupun cacing berpendar adalah jenis [[serangga]] yang dapat mengeluarkan [[cahaya]] yang jelas terlihat saat malam hari, namun tidak semua kunang-kunang dapat megeluarkanmengeluarkan cahaya.<ref>{{Cite web|date=2021-11-17|title=About Fireflies|url=https://xerces.org/endangered-species/fireflies/about|website=Xerces Society|language=en|access-date=2024-08-16}}</ref> Cahaya kunang-kunang dihasilkan oleh "sinar dingin" yang tidak mengandung [[ultraviolet]] maupun sinar [[inframerah]] dan memiliki panjang gelombang 510 sampai 670 [[nanometer]], dengan warna merah pucat, [[kuning]], atau [[hijau]], dengan [[efisiensi sinar]] sampai 96%.
 
Kunang-kunang merupakan jenis [[kumbang]] yang termaksud ke dalam [[Famili (biologi)|Famili]] '''Lampyridae,''' [[Ordo]] [[Coleoptera]], Kelas [[Insecta]]. Ada lebih dari 2000 [[spesies]] kunang-kunang, yang dapat ditemukan di daerah empat musim dan [[tropis]] di seluruh dunia. Banyak spesies ini ditemukan di [[rawa]] atau [[hutan]] yang basah di mana tersedia banyak persediaan makanan untuk [[larva]]nya.
 
Kunang-kunang yang memancarkan sinar untuk saling mengenali atau untuk memberi tanda kawin, menggunakan panjang gelombang sinar yang berbeda, tergantung pada spesiesnya. Selain itu, kunang-kunang dapat berfungsi sebagai bioindikator lingkungan karena kehadiran atau tingkah lakunya sangat terkait dengan kondisi tertentu, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai panduan atau pengujian kuantitatif.(Ellenberg, 1991, sebagaimana dikutip dalam Kurniawan & Ahmad, 2024).<ref>{{Cite journal|title=Fireflies (Coleoptera: Lampyridae)|url=http://dx.doi.org/10.1007/springerreference_88957|journal=SpringerReference|location=Berlin/Heidelberg|publisher=Springer-Verlag}}</ref> Pada beberapa spesies, kunang-kunang jantan yang mula-mula menyorotkan sinar untuk menarik sang betina, sementara pada spesies lainnya, sang betina yang “memanggil”. Cahaya yang dimiliki kunang-kunang berperan pula sebagai tanda peringatan, untuk memperingatkan sesama jenisnya tentang adanya ancaman bahaya. Selain itu, sebagian kunang-kunang menggunakan cahaya mereka sebagai mekanisme pertahanan diri dari pemangsa dengan menandakan bahwa mereka memiliki rasa yang tidak lezat (lebih tepatnya, pahit) dikarenakan zat yang ada di perutnya.