Suku Bugis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
The Bangsawan (bicara | kontrib)
The Bangsawan (bicara | kontrib)
Baris 294:
Ada juga berbagai jenis hidangan yang menandakan asal usul lokal: [[Kue beras]] sangat populer dengan hidangan seperti ''[[Burasa]]''' dan ''Tumbu/Lapa-lapa/Langka''.{{sfn|Umrahwati|2018|p=6}}{{sfn|Uli Wahyuliana|2017|p=2}} Kue beras ini dikukus dan dibungkus dalam wadah daun dengan [[santan]], memberikan rasa yang kaya dan creamy. Biasanya disajikan sebagai pengganti [[nasi putih]] dan dimakan bersama sup atau hidangan sampingan lainnya.{{sfn|Umrahwati|2018|p=9}} Bentuk kue beras yang menonjol di komunitas Bugis-Makassar termasuk ''Gogos'' — [[beras ketan]] yang dipanggang dengan isian ikan, dibungkus dalam [[daun pisang]]. Ini umumnya dimakan sebagai camilan.{{sfn|Nabila Qibtiya|2019|p=7}}
 
[[File:Burasa.jpg|thumb|left|Beberapa hidangan klasik Bugis yang dimasak di rumah selama perayaan ''[[Eid al-Fitr|Hari RayaLebaran]]''. ''[[Burasa]]''' (di tengah); searah jarum jam dari atas: ''Goré-Goré Daging'', ''Ayam Saus Merah'', ''[[Chicken curry|Nasu Kari]]'' dan ''Nasu Likku' ''.]]
 
Panjang garis pantai di semenanjung telah berkontribusi pada [[industri perikanan]] yang besar di wilayah tersebut, menjadikan [[Seafood|produk laut]] sebagai bagian penting dari makanan.{{sfn|Umrahwati|2018|p=5}} Hidangan seperti ''Pa’Deme'' (sambal ikan teri), ''Bajabu'' (''[[serundeng]]''), ''Lawa Bale'' (ikan mentah yang dimarinasi) dan sup kaldu jernih dari ''Nasu Bale'' dan ''Nassu Meti'' mencerminkan koneksi maritim yang luas.