Coelacanth: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Paleo.arief (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan perlu dirapikan kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor |
Paleo.arief (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor |
||
Baris 195:
Ikan coelacanth hidup pernah dianggap sebagai "fosil hidup" berdasarkan morfologi mereka yang dianggap konservatif dibandingkan dengan spesies fosil; namun, penelitian terbaru menyatakan pandangan bahwa konservatisme morfologi ikan coelacanth adalah sebuah kepercayaan yang tidak didasarkan pada data. Fosil menunjukkan bahwa coelacanth paling beragam secara morfologi pada masa Devonian dan Karbon, sedangkan spesies Mesozoikum umumnya secara morfologi mirip satu sama lain.
[[Berkas:Latimeria distribution RUS.png|jmpl|290x290px|Distrubusi geografis coelacanth.]]
Kisaran ikan coelacanth saat ini sebagian besar berada di sepanjang pantai Afrika bagian timur, meskipun Latimeria menadoensis ditemukan di lepas pantai Indonesia. Ikan coelacanth telah ditemukan di perairan Kenya, Tanzania, Mozambik, Afrika Selatan, Madagaskar, Komoro, dan Indonesia. Sebagian besar spesimen Latimeria chalumnae yang tertangkap berasal dari sekitar kepulauan Grande Comore dan Anjouan di Kepulauan Komoro (Samudra Hindia). Meskipun ada beberapa kasus L. chalumnae yang tertangkap di tempat lain, pengurutan asam amino tidak menunjukkan perbedaan besar antara pengecualian ini dan yang ditemukan di sekitar Comore dan Anjouan. Meskipun beberapa ikan ini dapat dianggap sebagai ikan liar, ada beberapa laporan tentang ikan coelacanth yang ditangkap di lepas pantai Madagaskar. Hal ini membuat para ilmuwan percaya bahwa daerah endemik ikan coelacanth Latimeria chalumnae membentang di sepanjang pantai timur Afrika dari Kepulauan Komoro, melewati pantai barat Madagaskar hingga ke garis pantai Afrika Selatan. Pengurutan DNA mitokondria ikan coelacanth yang ditangkap di lepas pantai Tanzania selatan menunjukkan adanya perbedaan antara kedua populasi tersebut sekitar 200.000 tahun yang lalu. Hal ini dapat membantah teori bahwa populasi Komoro merupakan populasi utama sementara populasi lainnya merupakan cabang-cabang baru. Spesimen hidup terlihat dan terekam dalam video pada bulan November 2019 di kedalaman 69 m (226 kaki) dari desa Umzumbe di Pantai Selatan KwaZulu-Natal, 325 km (202 mil) di selatan Taman Lahan Basah iSimangaliso. Ini adalah kedalaman terjauh ke selatan sejak penemuan awal, dan catatan terdangkal kedua setelah kedalaman 54 m (177 kaki) di Ngarai Diepgat. Penampakan ini menunjukkan bahwa mereka mungkin hidup lebih dangkal daripada yang diperkirakan sebelumnya, setidaknya di ujung selatan wilayah jelajah mereka, di mana air yang lebih dingin dan lebih kaya oksigen tersedia di kedalaman yang lebih dangkal.
Sebaran geografis ikan coelacanth Indonesia, Latimeria menadoensis, diyakini berada di lepas pantai Pulau Manado Tua, Sulawesi, Indonesia, di Laut Sulawesi. Komponen utama yang membatasi coelacanth di kawasan ini adalah pembatasan makanan dan suhu, serta persyaratan ekologis seperti gua dan celah yang cocok untuk mencari makan di perairan. Tim peneliti yang menggunakan kapal selam telah mencatat penampakan langsung ikan tersebut di Laut Sulawesi serta di perairan Biak di Papua.
Pulau Anjouan dan Grande Comore menyediakan habitat gua bawah laut yang ideal bagi ikan coelacanth. Lereng gunung berapi bawah laut di pulau-pulau tersebut, yang terkikis tajam dan tertutup pasir, memiliki sistem gua dan celah yang memungkinkan ikan coelacanth beristirahat di siang hari. Pulau-pulau ini mendukung populasi ikan dasar yang besar yang membantu mempertahankan populasi ikan coelacanth.
Pada siang hari, coelacanth beristirahat di gua dengan kedalaman antara 100 hingga 500 meter (330 hingga 1.640 kaki). Yang lainnya bermigrasi ke perairan yang lebih dalam. Perairan yang lebih dingin (di bawah 120 meter atau 390 kaki) mengurangi kerugian metabolisme coelacanth. Melayang menuju terumbu karang dan mencari makan di malam hari menghemat energi vital. Beristirahat di gua pada siang hari juga menghemat energi yang seharusnya dikeluarkan untuk melawan arus.
[[Berkas:Coelacanth1.JPG|jmpl|Model ''Latimeria chalumnae'' di [[Museum Sejarah Alam Universitas Oxford]], yang menunjukkan warna aslinya.]]
== Perilaku ==
Pergerakan ikan Coelacanth unik. Untuk bergerak, mereka biasanya memanfaatkan arus naik atau turun dan hanyut. Sirip mereka yang berpasangan menstabilkan gerakan di dalam air. Saat berada di dasar laut, mereka tidak menggunakan sirip berpasangan untuk gerakan apa pun. Ikan coelacanth menghasilkan daya dorong dengan sirip ekornya untuk memulai dengan cepat. Karena siripnya yang banyak, ikan coelacanth memiliki kemampuan manuver yang tinggi dan dapat mengarahkan tubuhnya ke hampir semua arah di dalam air. Ikan coelacanth terlihat melakukan headstand serta berenang dengan perut di atas. Diperkirakan bahwa organ rostral membantu memberikan elektroresepsi pada ikan coelacanth, yang membantu gerakannya di sekitar rintangan.
Ikan coelacanth cukup damai saat bertemu dengan ikan lain sejenisnya, tetap tenang bahkan di gua yang penuh sesak. Mereka menghindari kontak tubuh, tetapi segera menarik diri jika terjadi kontak. Saat didekati oleh predator asing yang potensial (misalnya kapal selam), mereka menunjukkan reaksi panik untuk melarikan diri, yang menunjukkan bahwa ikan coelacanth kemungkinan besar dimangsa oleh predator air dalam yang besar. Bekas gigitan hiu telah terlihat pada ikan coelacanth; hiu umum ditemukan di daerah yang dihuni oleh ikan coelacanth. Pengujian elektroforesis terhadap 14 enzim coelacanth menunjukkan sedikit keragaman genetik di antara populasi coelacanth. Di antara ikan yang ditangkap, jumlah jantan dan betina hampir sama. Perkiraan populasi berkisar antara 210 individu per populasi hingga 500 individu per populasi. Karena coelacanth memiliki tanda warna tersendiri, para ilmuwan berpikir bahwa mereka mengenali coelacanth lain melalui komunikasi listrik.
=== Makanan ===
Coelacanth adalah piscivora nokturnal yang terutama memakan ikan bentik kecil dan berbagai cephalopoda. Mereka adalah "pemakan pasif", yang hanyut perlahan mengikuti arus dengan hanya sedikit tenaga penggerak sendiri, dan memakan mangsa apa pun yang mereka temui. Ikan coelacanth juga menggunakan organ rostral mereka untuk elektroresepsi agar dapat mendeteksi mangsa di dekatnya dalam kondisi cahaya redup.
== Referensi ==
|