Pertempuran Civetot: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BONE2024 (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Infobox military conflict| | conflict = Pertempuran Civetot | image = PeoplesCrusadeMassacre.jpg | caption = Manuskrip beriluminasi abad pertengahan yang menunjukkan Perang Salib Rakyat yang dipimpin oleh Peter sang Pertapa pada tahun 1096 | partof = the People's Crusade | date = 21 Oktober 1096 | place = Musang<br />(Altinova modern, Yalova, Turki) | coordinate...'
 
Annidafattiya (bicara | kontrib)
Menambahkan informasi
 
Baris 34:
}}
'''Pertempuran Civetot''' terjadi antara pasukan [[Perang Salib Rakyat]] dan pasukan [[Turki Seljuk]] dari [[Anatolia]] pada tanggal 21 Oktober 1096. Pertempuran ini mengakhiri Perang Salib Rakyat,<ref>{{cite book|last=Bradbury|first=Jim|year=2004|url=https://books.google.com/books?id=1C54r8GgrUIC&pg=PA194|title=The Routledge Companion to Medieval Warfare|publisher=Routledge|isbn=9780203644669|page=194|author-link=Jim Bradbury|access-date=October 21, 2013}}</ref> sebelum [[Perang Salib Pangeran]].
 
== Latar belakang ==
Pertempuran Luwak, meskipun tidak dikenal secara luas seperti pertempuran bersejarah lainnya, mempunyai arti penting dalam konteks strategi militer dan implikasinya terhadap keterlibatan militer selanjutnya. Pertempuran ini, yang terjadi pada awal abad ke-20, sering kali dianalisis melalui kacamata manajemen strategis dan perilaku organisasi, serupa dengan analisis yang dilakukan pada pertempuran yang lebih penting seperti Pertempuran Midway dan Pertempuran Laut Koral. Analisis-analisis ini menekankan pentingnya pengaturan waktu dan peralihan antara strategi defensif dan ofensif, yang sangat penting dalam menentukan hasil dari keterlibatan ini.<ref>{{Cite journal|last=Ciocirlan|first=Cristina|last2=Chung|first2=Ed|last3=McLarney|first3=Carolan|date=2011-06-28|title=Against all odds: a strategic analysis of the fall of Hong Kong, 1941|url=https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/00251741111143649/full/html|journal=Management Decision|language=en|volume=49|issue=6|pages=984–1000|doi=10.1108/00251741111143649|issn=0025-1747}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Armstrong|first=Michael J.|last2=Powell|first2=Michael B.|date=2005-09-01|title=A Stochastic Salvo Model Analysis of the Battle of the Coral Sea|url=http://openurl.ingenta.com/content/xref?genre=article&issn=1082-5983&volume=10&issue=4&spage=27|journal=Military Operations Research|language=en|volume=10|issue=4|pages=27–37|doi=10.5711/morj.10.4.27}}</ref>
 
Pembelajaran strategis yang diambil dari Pertempuran Musang dapat dikontekstualisasikan dalam kerangka sejarah militer yang lebih luas. Misalnya, penerapan model matematika, seperti hukum Lanchester, berperan penting dalam memahami dinamika pertempuran, termasuk Pertempuran Musang. Model-model ini membantu dalam menganalisis konsentrasi kekuatan dan tingkat gesekan, yang sangat penting dalam menilai efektivitas strategi militer yang digunakan selama pertempuran.<ref>{{Cite journal|last=Chen|first=Patrick S.|last2=Chu|first2=Peter|date=2001-12|title=Applying Lanchester's linear law to model the Ardennes campaign|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/nav.1040|journal=Naval Research Logistics (NRL)|language=en|volume=48|issue=8|pages=653–661|doi=10.1002/nav.1040|issn=0894-069X}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Pincombe|first=Adrian Hall|last2=Pincombe|first2=Brandon|last3=Pearce|first3=Charles|date=2010-07-27|title=A simple battle model with explanatory power.|url=http://journal.austms.org.au/ojs/index.php/ANZIAMJ/article/view/2585|journal=ANZIAM Journal|volume=51|pages=497|doi=10.21914/anziamj.v51i0.2585|issn=1445-8810}}</ref> Pentingnya faktor kuantitatif dibandingkan aspek kualitatif dalam keterlibatan militer, seperti yang disoroti dalam analisis Pertempuran Laut Filipina, semakin menggarisbawahi relevansi model tersebut dalam memahami hasil pertempuran seperti Luwak.<ref>{{Cite journal|last=Yagi|first=Yuki|date=2021-12-01|title=The Imperial Japanese Navy and the battle of the Philippine Sea: An analysis of the main causes of defeat|url=https://www.sciendo.com/article/10.2478/jms-2021-0006|journal=Journal of Military Studies|language=en|volume=10|issue=1|pages=154–161|doi=10.2478/jms-2021-0006|issn=1799-3350}}</ref>
 
Selain itu, signifikansi budaya dan sejarah pertempuran sering kali tercermin dalam representasinya dalam kurikulum pendidikan dan ingatan masyarakat. Pertempuran Luwak, meski tidak terlalu menonjol dibandingkan pertempuran lainnya, berkontribusi pada pemahaman sejarah militer dan implikasinya terhadap identitas nasional dan ingatan kolektif. Hal ini serupa dengan pembahasan seputar Pertempuran Surabaya dalam sejarah Indonesia, di mana narasi pendidikan membentuk pemahaman terhadap peristiwa sejarah.<ref>{{Cite journal|last=Widiadi|first=Aditya Nugroho|date=2019|title=Historical Significance in Indonesian History: The Position of the Battle of Surabaya 1945 in Indonesian Curriculum and History Textbooks|url=https://www.atlantis-press.com/article/125909568|language=en|publisher=Atlantis Press|doi=10.2991/icskse-18.2019.15|isbn=978-94-6252-734-8}}</ref> Keterkaitan antara peristiwa sejarah dan representasinya dalam pendidikan dan wacana publik sangat penting untuk memahami warisan pertempuran seperti musang.
 
== Referensi ==