Asidosis tubulus renalis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
k {{rapikan}} (perlu ditulis ulang: gaya bahasa)
k format, merapikan, kateg
Baris 1:
'''''Asidosis tubulus renalis''''' (ATR) atau '''''Renal tubular acidosis''''' (RTA) adalah suatu [[penyakit]] [[ginjal]] (rhenal) khususnya pada bagian tubulus renalis-nya. Menurut sejumlah [[literatur]] ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit yang jarang terjadi, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga [[diagnosis]] sering terlambat.
{{rapikan}}
'''Mengenal Penyakit Asidosis Tubulus Rhenalis (ATR/RTA)
'''
Dalam keadaan normal, ginjal menyerap asam sisa metabolisme dari [[darah]] dan membuangnya ke dalam urin. Pada penderita penyakit ini, bagian dari ginjal yang bernama tubulus renalis tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga hanya sedikit [[asam]] yang dibuang ke dalam urin. Akibatnya terjadi penimbunan asam dalam darah, yang mengakibatkan terjadinya asidosis, yakni tingkat keasamannya menjadi di atas ambang normal .
[[Anak]] Anda menderita ATR? Semoga tidak. Namun kalaupun ada di antara Anda yang memiliki anak, [[saudara]], [[teman]] atau Anda sendiri yang menderita gangguan [[ginjal]] Asidosis Tubulus Renalis (ATR) atau Rhenal Tubular Acidosis (RTA), tak usah berputus asa ataupun berkecil [[hati]], karena Anda tidak sendirian.
Menurut sejumlah [[literatur]] ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit yang jarang terjadi, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga [[diagnosis]] sering terlambat. Namun berdasarkan pengalaman kami mengantar si kecil berobat di [[rumah sakit]], khususnya di [[RSCM Jakarta]], ternyata penderitanya tidak sedikit juga.
Menurut [[Dr. dr. Damayanti Sjarif]], dokter spesial gizi dan metabolik anak pada Departemen Anak di RSCM Jakarta, pasien penyakit ATR yang tengah ditangani ada sekitar 20-an orang anak.
'''Penyakit apakah ATR itu?
'''
Asidosis Tubulus Renalis (ATR) atau Rhenal Tubular Acidosis (RTA) adalah suatu penyakit ginjal (rhenal) khususnya pada bagian tubulus renalis-nya.
Dalam keadaan normal, ginjal menyerap asam sisa metabolisme dari [[darah]] dan membuangnya ke dalam urin. Pada penderita penyakit ini, bagian dari ginjal yang bernama tubulus renalis tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga hanya sedikit [[asam]] yang dibuang ke dalam urin. Akibatnya terjadi penimbunan asam dalam darah, yang mengakibatkan terjadinya asidosis, yakni tingkat keasamannya menjadi di atas ambang normal .
 
'''Apa akibatnya jika dibiarkan?
'''
 
==Dampak==
Penyakit asidosis jika dibiarkan bisa menimbulkan dampak berikut:
- *Rendahnya kadar [[kalium]] dalam darah. Jika kadar kalium darah rendah, maka terjadi kelainan neurologis seperti kelemahan [[otot]], penurunan refleks dan bahkan kelumpuhan.
- *Pengendapan kalsium di dalam ginjal yang dapat mengakibatkan pembentukan [[batu ginjal]]. Jika itu terjadi maka bisa bisa terjadi kerusakan pada sel-sel ginjal dan gagal ginjal kronis.
- *Kecenderungan terjadinya [[dehidrasi]] (kekurangan cairan)
- Pengendapan kalsium di dalam ginjal yang dapat mengakibatkan pembentukan [[batu ginjal]]. Jika itu terjadi maka bisa bisa terjadi kerusakan pada sel-sel ginjal dan gagal ginjal kronis.
- *Pelunakan dan pembengkokan [[tulang]] yang menimbulkan rasa nyeri (osteomalasia atau rakitis).
- *[[Gangguan motorik]] tungkai bawah merupakan keluhan utama yang sering ditemukan, sehingga anak mengalami keterlambatan untuk dapat duduk, merangkak, dan berjalan.
- Kecenderungan terjadinya [[dehidrasi]] (kekurangan cairan)
- *Kecenderungan gangguan pencernaan, karena kelebihan asam dalam [[lambung]] dan [[usus]], sehingga pasien mengalami gangguan penyerapan zat gizi dari usus ke dalam darah. Akibat selanjutnya pasien mengalami keterlambatan tumbuh kembang (delayed development) dan berat badan kurang.
- Pelunakan dan pembengkokan [[tulang]] yang menimbulkan rasa nyeri (osteomalasia atau rakitis).
- [[Gangguan motorik]] tungkai bawah merupakan keluhan utama yang sering ditemukan, sehingga anak mengalami keterlambatan untuk dapat duduk, merangkak, dan berjalan.
- Kecenderungan gangguan pencernaan, karena kelebihan asam dalam [[lambung]] dan [[usus]], sehingga pasien mengalami gangguan penyerapan zat gizi dari usus ke dalam darah. Akibat selanjutnya pasien mengalami keterlambatan tumbuh kembang (delayed development) dan berat badan kurang.
 
==Sebab==
'''Apakah penyebabnya?
'''
Biasanya [[dokter]] tidak dapat memastikan penyebab ATR. Namun diduga penyakit ini disebabkan faktor keturunan atau bisa timbul akibat obat-obatan, keracunan logam berat atau penyakit autoimun (misalnya [[lupus eritematosus sistemik]] atau [[sindroma Sjögren]]).
==Penyembuhan==
'''Apakah penyakit ini bisa disembuhkan?
'''
Sejauh ini dunia kedokteran belum menemukan obat atau terapi untuk menyembuhkannya, karena penyakit ini tergolong sebagai kerusakan organ tubuh, seperti penyakit [[diabetes mellitus]] (akibat kerusakan kelenjar [[insulin]]).
Sementara ini penanganan ATR baru sebatas terapi untuk mengontrol tingkat keasaman darah, yaitu dengan memberikan obat yang mengandung zat bersifat basa (alkalin) secara berkala (periodik), sehingga tercapai tingkat keasaman netral, seperti pada orang normal. Zat basa ini mengandung bahan aktif [[Natriumnatrium bicarbonatbikarbonat]] (bicnat).
Dilihat dari bentuknya, sedikitnya ada tiga jenis bicnat di pasaran Indonesia: [[tablet]], [[bubuk]], dan [[cairan]].
Baris 48 ⟶ 24:
Jika pasiennya anak-anak, maka kalau menggunakan obat dalam bentuk tablet, tablet tersebut harus digerus terlebih dulu sebelum digunakan. Setelah itu dicampur dengan air matang, lalu diberikan kepada pasien. Sedangkan jika menggunakan bentuk bubuk dan cairan, tinggal dicampur air matang lalu diberikan kepada pasien, sesuai dengan [[dosis]] yang ditentukan dokter.
 
== Lihat Jugapula ==
----
 
 
== Lihat Juga ==
 
*[[Ginjal]]
 
==Pranala luar==
----
'''*{{id}} [http://groups.yahoo.com/group/asidosis Milis Asidosis]
 
[[Kategori:Penyakit]]
'''Milis Asidosis
''' [http://groups.yahoo.com/group/asidosis]