Tradisi Dhammakaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Faredoka (bicara | kontrib)
Nirwana sebagai Diri Sejati: italic pali terms
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 47:
 
==== Nirwana sebagai Diri Sejati ====
Menurut tradisi Dhammakaya, Sang Buddha telah menemukan bahwa Nirwana adalah Diri Sejati ({{lang-pi|''attā''|link=no|italic=yes}}). Tradisi ini menyebut Diri Sejati ini sebagai Dhammakāya, esensi spiritual.{{sfn|Scott|2009|p=52}}{{sfn|Mackenzie|2007}} Tradisi ini percaya bahwa hakikat Buddha dan Nirwana ini ada sebagai realitas literal dalam diri setiap individu.{{sfn|Fuengfusakul|1993|p=173}}{{sfn|Zehner|1990|p=414}}{{sfn|Mackenzie|2007|p=31}} Ajaran tanpa-diri ({{lang-pi|''anattā''|italic=yes|link=no}}) dianggap oleh tradisi ini sebagai sarana untuk melepaskan apa yang bukan diri, untuk mencapai Diri Sejati.{{sfn|Harvey|2013|p=390}} Menurut sarjana studi Buddhis Paul Williams,{{blockquote|"Meditasi [Dhammakaya] melibatkan realisasi, saat pikiran mencapai keadaan paling murni, dari "Tubuh Dhamma" (''dhammakaya'') yang tak bersyarat dalam bentuk sosok Buddha yang bercahaya, cemerlang, dan jernih, bebas dari segala kekotoran dan berada di dalam tubuh praktisi. Nirwana adalah Diri Sejati, dan ini juga merupakan ''dhammakaya''."{{sfn|Williams|2008|p=126}}}}
 
==== Penafsiran kontroversial ====