Walikukun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
D12kt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tjmoel (bicara | kontrib)
k dikembalikan ke versi sebelumnya oleh Borgxbot
Baris 1:
''Untuk nama kecamatan di [[Kabupaten Ngawi]], lihat [[Walikukun, Ngawi]]''. Ada juga untuk nama Dukuh Walikukun di [[Desa Balak]], [[Kecamatan Cawas]], [[Kabupaten Klaten]].
 
bahwa konon Sunan Kalijaga jalan-jalan dan pernah singgah sampai di lokasi tumbuhnya pohon Walikukun.
“Saat itu, [[Sunan Kalijaga]] berhenti di daerah tersebut untuk shalat. Dia membawa tongkatnya dan kemudian menancapkan di tanah. Setelah shalat, [[Sunan Kalijaga]] lupa tongkatnya dan pergi meninggalkan tempat tersebut.
[[Sunan Kalijaga]] baru teringat tongkatnya ketika sudah sampai di [[Dukuh Sepi]], [[Desa Barepan]], [[Kecamatan Cawas]]. [[Sunan Kalijaga]] lantas berusaha ingin mengambil tongkatnya kembali. Namun, ternyata tongkat itu sudah tumbuh menjadi pohon.
Sampai sekarang belum ada yang berani menebang pohon walikukun itu dan yang bisa menebang hanya keturunan dari [[Sunan Kalijaga]]. Hingga kini, pohon walikukun itu cuma dipangkas ranting-rantingnya. Akar pohon walikukun sudah menjalar dan tumbuh menjadi pohon baru
'''Walikukun''' (''Schoutenia ovata'' Korth.) adalah [[pohon]] [[hutan]] tipe musiman anggota [[familia|suku]] [[Tiliaceae]] yang tumbuh di [[Jawa]] dan pulau-pulau di sebelah timurnya. Walikukun dimanfaatkan [[kayu]]nya sebagai gagang [[tombak]]. Kayunya memiliki [[berat jenis]] tinggi dan tidak mudah patah. Dapat dipergunakan sebagai kayu bakar.