Antihipertensi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 6:
Sampai sejauh ini, hanya diuretik dan [[beta bloker]] yang telah terbukti mencegah [[komplikasi]] jangka panjang hipertensi.<ref name="buku2">{{cite book|title=Kumpulan Kuliah Farmakologi|author=Staff Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya|publisher=Penerbit Buku Kedokteran EGC|location=Jakarta|year=2009|isbn=978-979-448-831-7}}</ref> Semua obat-obat antihipertensi lainnya digunakan dengan anggapan bahwa penurunan tekanan darah merupakan kunci dalam mencegah komplikasi-komplikasi tersebut.<ref name="buku2"/>
Banyak obat yang meniadakan efektivitas [[terapeutik]] dari antihipertensi, termasuk [[antihistamin]], agens [[antiinflamasi nonsteroid]], [[bronkodilator]] [[simpatomimetik]], [[dekongestan]], penekan nafsu makan, [[antidepresan]], dan [[MAO inhibitor]] (monoaminoksidase).<ref name="buku1"/> [[Hipokalemia]] akibat diuretik dapat meingkatkan risiko [[toksisitas]] [[glikosida jantung]].<ref name="buku1"/> Suplemen [[kalium]] dan [[diuretik hemat kalium]] dapat menyebabkan [[hiperkalemia]] bila digunakan bersama inhibitor [[enzim pengkonversi angiotensin]] (ACE).<ref name="buku1"/>
==Golongan==
===Diuretik===
===Penyekat saluran kalsium===
===Penghambat enzim pengubah angiotensin===
===Antagonis reseptor angiotensin II===
===Penyekat beta===
===Vasodilator===
===Penghambat renin===
===Antagonis reseptor aldosteron===
 
== Referensi ==