Sjofjan Rassat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
Sejak 1934 sampai 1939, ia mengepalai rumah sakit ingatan dan bersalin di Tarandam, Padang (cikal bakal [[Rumah Sakit Jiwa HB Saanin Padang]]).<ref>https://rsjhbsaanin.sumbarprov.go.id/images/2022/11/file/Buku_Profil_2022_Fix-dikompresi.pdf</ref> Seperti di Kayutanam, ia giat memperkenalkan penggunaan kakus di tengah masyarakat. Ia juga mengampanyekan persalinan di rumah sakit.<ref>{{Cite book|last=Sitti Djanewar Bustami Aman|first=|date=2001|url=https://www.google.co.id/books/edition/Nostalgia_Liau_Andeh/bTydAAAAMAAJ|title=Nostalgia Liau Andeh|publisher=Balai Pustaka|isbn=978-979-666-657-7|language=id|url-status=live}}</ref>
 
Di luar kesibukannya, ia menjadi pengurus Het Nederlands-Indische Rode Kruis (NIRK, Palang Merah) Padang dan Stichting Centraal Vereneging Tuberculosa Besttriding (SCVT) Sumatera Barat. Namanya muncul sebagai kandidat Dewan Kota (''Gemeenteraad'') Padang dalam pemilihan tahun 1934. Namun, sebelum pemungutan suara, ia mengundurkan diri karena "terlalu banyak pekerjaan" sehingga "tidak dapat memberi tenaga sepenuhnya untuk menjalankan kewadjiban sebagai anggota Gemeenteraad".<ref>''Pewarta''. 29 Juni 1934.</ref> Ia juga tercatat sebagai anggota komite sekolah tinggi milik Muhammadiyah di Kandang, Padang, tapi belakangan juga mengundurkan diri karena kesibukan.<ref>''Perantaraan Kita''. 4 Juni 1938.</ref>
 
Usai tugas di Padang, Sjofian Rassat pindah ke [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priok]] sebagai dokter pembasmian malaria sampai tahun 1942. Pada masa awal pendudukan Jepang, ia diangkat menjadi Wakil Kepala Pusat Pembasmian Malaria untuk Jawa. Sekitar tahun 1948, ia membuka praktik di Jembatan Lima No. 94.<ref>''[[Keng Po]]''. 10 September 1948.</ref>