Grand Inna Samudra Beach: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{Infobox
|
| logo = Berkas:Grand Inna Samudra Beach logo.png
| logo_width = 200px
| logo_caption =
| image =
| image_width = 250px
| caption =
| pushpin_map =
| location
| pushpin_map_caption=
| address = Jl. Raya Cisolok-Pelabuhanratu, [[Cikakak, Cikakak, Sukabumi|Cikakak]], [[Cikakak, Sukabumi|Cikakak]], [[Kabupaten Sukabumi|Sukabumi]]
| chain = Inna
| cordinates_type =
| coordinates_display=
| coordinates = {{coord|-6.96299|106.50685|display=inline,title}}
| opening_date = {{date and age|1966|2|15}}
| closing_date =
| developer = [[PP Construction & Investment|Pembangunan Perumahan]]<br>[[Taisei Corporation]]
| architect = [[Roosseno Soerjohadikoesoemo]] (struktur)<br>Kanko Kikaku Sekkeisha Yozo Shibata & Associates (interior)
| operator = [[Injourney Hospitality]]
|floor_area =▼
|owner = [[Wijaya Karya Realty]]
| number_of_rooms = 100
| number_of_suites =
| number_of_restaurants = 2
▲| floor_area =
| floors = 8
|website = {{URL|https://hig.id/hotels/grand-inna-samudra-beach}}▼
| height =
| parking =
▲| website = {{URL|https://hig.id/hotels/grand-inna-samudra-beach}}
| footnotes =
}}
'''Grand Inna Samudra Beach''' adalah hotel berbintang 4 yang terletak di [[Cikakak, Sukabumi|Cikakak]], [[Kabupaten Sukabumi|Sukabumi]].<ref>{{cite web |url=https://jurnalsukabumi.com/2021/03/09/karyawan-grand-inna-samudra-beach-hotel-divaksin-massal-covid-19/ |title=Karyawan Grand Inna Samudra Beach Hotel Divaksin Massal Covid-19 |website=Jurnal Sukabumi |date=9 Maret 2021 |access-date=24 September 2024}}</ref> Berada di tepi Pantai Citepus, hotel ini berdekatan dengan [[Palabuhanratu, Sukabumi|Palabuhanratu]], ibukota dari Kabupaten Sukabumi.<ref>{{cite web |url=https://www.majalahglobalreview.com/grand-inna-samudra-beach-sukabumi-hotel-legend-yang-tetap-mengutamakan-kenyamanan-keamaan-bagi-para-tamunya/ |title=Grand Inna Samudra Beach Sukabumi Hotel Legend Yang Tetap Mengutamakan Kenyamanan & Keamaan Bagi Para Tamunya |website=Majalah Global Review |date=18 November 2023 |access-date=24 September 2024}}</ref> Didirikan pada tahun 1966, hotel ini adalah hotel berbintang tertua di kawasan Palabuhanratu. Hotel ini adalah salah satu buah karya Presiden [[Soekarno]] dalam upayanya untuk meningkatkan citra Indonesia sebagai destinasi pariwisata.<ref>{{cite web |url=https://kumparan.com/anggi-kusumadewi/menyambangi-kamar-nyai-1536483058640752845 |title=Menyambangi Kamar Nyai |website=Kumparan |date=9 September 2018 |access-date=24 September 2024}}</ref><ref>{{cite web |url=https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4248428/mengintip-hotel-legendaris-peninggalan-presiden-sukarno-di-kawasan-palabuhanratu |title=Mengintip Hotel Legendaris Peninggalan Presiden Sukarno di Kawasan Palabuhanratu |website=Liputan6 |date=16 Oktober 2020 |access-date=24 September 2024}}</ref> Saat ini, hotel ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia melalui [[Wijaya Karya Realty]], sementara pengelolaan diserahkan ke [[Injourney Hospitality]].<ref>{{cite web |url=https://www.cnbcindonesia.com/market/20210823103811-17-270393/wika-realty-mulai-terima-pengalihan-aset-hotel-bumn-rp-32-t |title=Wika Realty Mulai Terima Pengalihan Aset Hotel BUMN Rp 3,2 T |website=CNBC Indonesia |date=23 Agustus 2021 |access-date=24 September 2024}}</ref>
== Sejarah ==
[[Berkas:Pantai Samudra Beach Hotel Pelabuhan Ratu.jpg|jmpl|Pantai Karang Naya, Palabuhanratu]]
[[File:Stamp of Indonesia - 1965 - Colnect 260531 - Tourist Hotels.jpeg|thumb|Perangko Indonesia tahun 1965]]
Tidak seperti tiga hotel yang digagaskan oleh Soekarno, Samudra Beach Hotel sudah dilanda masalah sejak hari pembukaan. Faktor paling menonjol adalah lokasinya yang terpencil. Pada zaman hotel pertama kali dibuka, sebagian besar wilayah Palabuhanratu belum dialiri listrik oleh [[Perusahaan Listrik Negara]], sehingga pihak hotel harus menggunakan [[genset]] mahal untuk menyalakan lampu dan [[pengondisi udara]]. Hotel tidak menyediakan fasilitas televisi, dan telepon masih menggunakan model telepon engkol tahun 1920-an. Lebih-lebih lagi adalah tujuan pembangunan hotel yang tidak jelas. Awalnya, Pemerintah Indonesia, di bawah Soekarno, hendak mengembangkan Samudra Beach Hotel sebagai sarana untuk kegiatan [[perjudian]], dengan kasino Ruang Sukaria dan Domino, alhasil menyulap Palabuhanratu layaknya [[Las Vegas]] milik Indonesia. Namun, rencana tersebut ditolak mentah-mentah oleh organisasi umat [[Islam]] seperti [[Gabungan Serikat Buruh Islam]] yang menganggap perjudian adalah [[haram]]. Untuk meredakan potensi konflik, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggagalkan rencana tersebut. Ketidakjelasan maksud pembangunan hotel, ditambah dengan kondisi pariwisatan Sukabumi yang masih terbelakang, membuat Pemerintah Kabupaten Sukabumi menjadi enggan untuk mendukung proyek hotel, sehingga mereka tidak membangun infrastruktur seperti jalan dan petunjuk masuk ke hotel yang memadai. Selama 20 tahun pertama, Samudra Beach Hotel tidak pernah mencatat tahun di mana mereka untung, bahkan secara bruto. Sebagian besar tamu hotel berasal dari Jakarta atau [[Bandung]], dan mereka biasanya hanya datang pada akhir pekan saja. Tingkat rata-rata hunian berkisar antara 20% dan 30%, dengan rekor paling tinggi adalah 39% pada tahun 1981.<ref name="SGPC" />
Kondisi memprihatinkan ini mulai berubah sejak tahun 1987, ketika Pemerintah Indonesia mengadakan renovasi dan revitalisasi besar-besaran untuk meningkatkan citra hotel. Listrik, televisi, dan telepon canggih dipasang, [[grup musik]] diundang untuk menggelar acara konser, dan paket wisata ditawarkan untuk menarik minat wisatawan. Menurut majalah [[SWA (majalah)|SWA]], hotel mencatat keuntungan bruto sebesar Rp970 juta pada tahun 1987, dari rugi sebesar Rp150 juta setahun sebelumnya. Meski begitu, hotel masih dianggap merugi dan hanya ditopang berkat kesuksesan saudara-saudaranya, terutama Bali Beach Hotel dan [[Merusaka Nusa Dua|Hotel Putri Bali]]. Barulah pada tahun 1993, setelah Pemerintah Sukabumi selesai melakukan perbaikan jalan beraspal dari [[Cibadak, Sukabumi|Cibadak]], Samudra Beach Hotel akhirnya mencatat keuntungan bersih. Menurut harian ''Neraca'' edisi Februari 1993 yang mengulas hotel menjelang ulang tahunnya ke-27, Samudra Beach Hotel telah bertransformasi menjadi [[sanggraloka]] yang ramai pelancong dan dan pejabat penting negara.<ref name="SGPC" />
Setelah HII bergabung dengan PT Hotel dan Tourist Nasional pada tahun 1999, hotel ini bersalin nama menjadi '''Inna Samudra Beach'''.<ref>{{cite web |url=https://www.hetanews.com/article/228274/kisah-hotel-tertua-penginapan-para-zending |title=Kisah Hotel Tertua Penginapan Para Zending |website=Heta News |date=7 Oktober 2021 |access-date=24 September 2024}}</ref> Hotel mengalami perubahan nama sekali lagi pada tahun 2017 menjadi '''Grand Inna Samudra Beach'''.
== Fasilitas ==
Grand Inna Samudra Beach memiliki jumlah kamar sebanyak 100. Kamar-kamar dibagi menjadi 3 tipe, Deluxe Room (tipe terendah), Deluxe Suite (dengan ruang tamu), dan Executive Suite (dengan ruang tamu dan dapur). Hotel menyediakan 2 rumah makan (Cafe In, Homara Restaurant), kolam renang, 4 ruang rapat untuk keperluan [[MICE]], dan akses langsung ke Pantai Citepus.<ref>{{cite web |url=https://travel.detik.com/domestic-destination/d-5910591/grand-inna-samudra-beach-sukabumi-memang-sebagus-itu-tapi-ada-catatan-penting |title=Grand Inna Samudra Beach Sukabumi Memang Sebagus Itu, Tapi Ada Catatan Penting |website=Detik Travel |date=23 Januari 2022 |access-date=24 September 2024}}</ref><ref>{{cite web |url=https://www.rumikasjourney.com/2019/02/grand-inna-samudra-beach-hotel-palabuhanratu-sukabumi.html |title=Grand Inna Samudra Beach Hotel Palabuhanratu Sukabumi, Hotel Tua Tepi Pantai yang Erat dengan Legenda Nyi Roro Kidul |website=Rumika's Journey |date=12 Februari 2019 |access-date=24 September 2024}}</ref>
==Kamar sakral ==
Sama seperti Bali Beach Hotel, Grand Inna Samudra Beach memiliki kamar sakral yang didekasikan untuk [[Nyi Roro Kidul]]. Kamar 308 dihiasi oleh lukisan Nyi Roro Kidul, mahkota, dan beberapa perhiasan, termasuk pakaian yang dikeramatkan sebagai milik figur tersebut. Warna hijau mendominasi kamar, meskipun Abah Zaenal, seorang pemandu wisata yang telah memandu wisatawan ke kamar tersebut selama 20 tahun, mengatakan bahwa warna hijau sebenarnya adalah mitos masyarakat dan tidak ada kaitan erat dengan Nyi Roro Kidul. Konon, Presiden Soekarno mengadakan perjanjian dengan Nyi Roro Kidul untuk membangun kamar tempat di mana dia dipuja sebelum hotel dibangun. Pengunjung yang tidak menginap di kamar tersebut dipersilahkan untuk [[sembahyang]] dan meninggalkan surat-surat doa untuk meminta rezeki atau jodoh.<ref>{{Cite news|last=Widodo|first=Wahyu Setyo|date=8 Desember 2016|title=Berani Tidur di Kamar Nyi Roro Kidul?|url=https://travel.detik.com/domestic-destination/d-3366751/berani-tidur-di-kamar-nyi-roro-kidul|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id|access-date=17 Januari 2020|archive-date=2023-07-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230708031340/https://travel.detik.com/domestic-destination/d-3366751/berani-tidur-di-kamar-nyi-roro-kidul|dead-url=no}}</ref><ref>{{cite web |url=https://travel.detik.com/travel-news/d-5897404/sejarah-kamar-308-dari-presiden-sukarno-khusus-buat-nyi-roro-kidul |title=Sejarah Kamar 308, dari Presiden Sukarno Khusus buat Nyi Roro Kidul |website=Detik Travel |date=14 Januari 2022 |access-date=24 September 2024}}</ref>
== Lihat pula ==
Baris 46 ⟶ 61:
[[Kategori:Hotel Indonesia Natour]]
[[Kategori:Hotel di Jawa Barat]]
{{hotel-stub}}
|