Baudouin dari Belgia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source |
||
Baris 61:
Pada tahun 1990, ketika sebuah undang-undang yang diajukan oleh [[Roger Lallemand]] dan [[Lucienne Herman-Michielsens]] yang meliberalisasi [[Aborsi di Belgia|undang-undang aborsi]] Belgia telah disetujui oleh Parlemen, dia menolak memberikan [[Persetujuan Kerajaan]] pada RUU tersebut. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya; meskipun Baudouin adalah kepala eksekutif Belgia secara de jure, Persetujuan Kerajaan [[Kekuatan cadangan#Belgia|telah lama menjadi formalitas]] (seperti halnya yang terjadi di sebagian besar monarki konstitusional dan populer). Namun, karena keyakinan agamanya—Gereja Katolik [[Gereja Katolik dan aborsi|menentang semua bentuk aborsi]]—Baudouin meminta Pemerintah untuk menyatakan dia tidak mampu memerintah untuk sementara waktu sehingga dia dapat menghindari penandatanganan tindakan tersebut menjadi undang-undang.<ref name=reign/> Pemerintah di bawah [[Wilfried Martens]] memenuhi permintaannya pada tanggal 4 April 1990. Berdasarkan ketentuan [[Konstitusi Belgia]], jika raja tidak dapat memerintah untuk sementara waktu, maka Pemerintah secara keseluruhan akan mengambil alih peran [[kepala negara]]. Seluruh anggota Pemerintah menandatangani rancangan undang-undang tersebut, dan keesokan harinya (5 April 1990) Pemerintah memanggil badan legislatif bikameral dalam sesi khusus untuk menyetujui usulan bahwa Baudouin mampu memerintah lagi.<ref name=reign>{{cite news| url=https://www.nytimes.com/1990/04/05/world/belgian-king-unable-to-sign-abortion-law-takes-day-off.html |last=Montgomery |first=Paul | work=The New York Times | title=Belgian King, Unable to Sign Abortion Law, Takes Day Off | date=5 April 1990 | access-date=12 March 2022}}</ref>
==Baudouin dan kematian Patrice Lumumba==
Pada tahun 1960, Baudouin mendeklarasikan kemerdekaan koloni Belgia di Kongo. Saat deklarasi kemerdekaan, Baudouin menyampaikan pidato yang sangat kontroversial di mana ia memuji [[Kekejaman di Negara Bebas Kongo|tindakan pemilik pertama Kongo, yaitu orang Belgia]], Raja Leopold II, yang ia gambarkan sebagai "seorang jenius". Dalam peristiwa yang sama pada hari status independen itu, Perdana menteri pertama Kongo yang dipilih secara demokratis, [[Patrice Lumumba]], menanggapi dengan pidato yang sangat kritis terhadap rezim Belgia. Lumumba mengutip pembunuhan banyak warga Kongo, serta penghinaan, penghinaan, dan perbudakan yang mereka alami.
Pidato Lumumba membuat Baudouin marah dan memicu konflik ekstrem antara kedua pria itu. Setelah kemerdekaan Kongo, [[Provinsi Katanga]] yang kaya sumber daya alam mengatur pemisahan diri yang menerima dukungan militer dan keuangan yang besar dari pemerintah Belgia, serta dari perusahaan Belgia yang memiliki kepentingan bisnis di Katanga. Raja Baudouin memperkuat hubungannya dengan politisi Katangese [[Moise Tshombé]], yang dia jadikan seorang Ksatria dalam [[Ordo Leopold Belgia]]. Sementara itu, pemerintah Belgia dan CIA mendukung atau mengorganisir rencana pembunuhan terhadap Lumumba.
Pada awal Desember 1960, Lumumba dan dua rekannya, [[Maurice Mpolo]] dan [[Joseph Okito]], rekan politik yang telah berencana untuk membantunya dalam mendirikan pemerintahan baru, dipenjara di barak militer yang terletak sekitar {{convert|150|km}} dari Leopoldville. Mereka kekurangan gizi dan diperlakukan dengan buruk, atas perintah [[Mobutu Sese Seko]]. Lumumba menyampaikan keberatannya dengan menulis langsung kepada diplomat India dan PBB [[Rajeshwar Dayal]], "Singkat kata, kita hidup di tengah kondisi yang benar-benar mustahil, lebih-lebih lagi, kondisi tersebut melanggar hukum."<ref>{{cite web| url = http://history105.libraries.wsu.edu/spring2015/2015/01/16/white-privilege-and-its-effect-on-america/| title = U.S. foreign policy and its Deadly Effect on Patrice Lumumba| last = Sherer| first = Lindsey| date = 16 January 2015| access-date = 13 March 2022| publisher = [[Washington State University]]| archive-date = 5 May 2017| archive-url = https://web.archive.org/web/20170505203910/http://history105.libraries.wsu.edu/spring2015/2015/01/16/white-privilege-and-its-effect-on-america/| url-status = dead}}</ref> Dayal kemudian memimpin [[Operasi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kongo]], yang bertujuan untuk meredakan permusuhan di negara tersebut. Lumumba dan rekan-rekannya dibebaskan pada pertengahan Januari 1961. Dalam hitungan jam, mereka kembali ditangkap, diangkut, dipukuli, lalu dieksekusi dan dikubur di kuburan dangkal oleh tentara Kongo di bawah komando Belgia. Petugas polisi Belgia [[Gerard Soete]] dengan cepat menggali, memotong-motong tubuh Lumumba, dan melarutkan mayatnya dalam asam.<ref name="ReferenceA">Verslag namens de Onderzoekscommissie van de Belgische Kamer van Volksvertegenwoordigers van het parlementair onderzoek met het oog op het vaststellen van de precieze omstandigheden waarin Patrice Lumumba werd vermoord en van de eventuele betrokkenheid daarbij van Belgische politici, 16 November 2001</ref> Dayal kemudian menjadi menteri luar negeri India.{{sfn|Boulden|2001|pp=35–37}}<ref>{{Cite web|title=United Nations Operations in Congo 1960 – 1964 {{!}} Reading Room Collections {{!}} Collections {{!}} Military Archives|url=https://www.militaryarchives.ie/en/collections/reading-room-collections/united-nations-operations-in-congo-1960-1964|access-date=2022-03-13|website=militaryarchives.ie}}</ref><ref>{{cite book|last=Prados|first=John|url=https://books.google.com/books?id=JokJ7K3b5fMC&q=%22Patrice+Lumumba%22+katanga+tortured&pg=PA278|title=Safe for Democracy: The Secret Wars of the CIA|publisher=[[Rowman & Littlefield]]|year=2006|isbn=9781566638234|page=278}}</ref> Pembunuhan Lumumba mengejutkan Perdana Menteri India [[Jawaharlal Nehru]] yang menyebutnya sebagai "kejahatan internasional skala pertama."<ref>{{Cite web|title=When Indian troops entered Congo 55 years ago |url=https://www.livemint.com/Opinion/9D5XT497AEYYluFn3moa2H/When-Indian-troops-entered-Congo-55-years-ago.html|last=Raghavan|first=Srinath|date=2016-09-18|website=Livemint|access-date=2022-03-13}}</ref>
Pada tahun 2001, penyelidikan parlemen yang dibentuk oleh pemerintah Belgia menyimpulkan bahwa Raja Baudouin, antara lain, diberitahu tentang skema pembunuhan yang dikembangkan oleh diktator berikutnya Joseph [[Mobutu Sese Seko]] dan pemberontak Katangese [[Moise Tshombé]]. Kedua pria itu berkonspirasi dengan seorang kolonel Belgia, Guy Weber, untuk "menetralisir Lumumba, jika memungkinkan secara fisik." Raja diberitahu tentang rencana pembunuhan itu, tetapi tidak melakukan apa pun untuk menentang pembunuhan itu. Kurangnya intervensi yang dilakukannya digambarkan sebagai sesuatu yang “memberatkan” oleh penyelidikan parlemen, meskipun tidak ditemukan bukti konklusif yang menyatakan bahwa raja memerintahkan rincian rencana tersebut.<ref name="ReferenceA"/>
== Kematian ==
|