Pariwisata di Bali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Referensi: perbaikan broken link |
k Membatalkan 1 suntingan oleh Diana Hikmah (bicara) ke revisi terakhir oleh Wismil Tag: Pembatalan |
||
Baris 68:
Terjadi kenaikan yang tidak terlalu besar pada tahun 2015 yang sebesar 6.24% dari tahun 2014. Ini disebabkan oleh pengaruh dari meletusnya [[Gunung Raung]] di [[Jawa Timur]] yang membuat penerbangan ke Bali menjadi terhambat karena [[Abu vulkanik|abu vulcanik]]. Peristiwa [[Serangan Paris November 2015|penembakan di Paris Prancis]] juga ikut mempengaruhi para wisma eropa untuk bepergian ke luar negeri.<ref>{{Cite news|url=http://industri.bisnis.com/read/20160202/12/515410/tahun-lalu-tercapai-bali-naikkan-target-wisman-pada-2016|title=Tahun Lalu Tercapai, Bali Naikkan Target Wisman pada 2016 {{!}} Industri–Bisnis.com|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|access-date=2016-12-22|archive-date=2016-12-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20161222154321/http://industri.bisnis.com/read/20160202/12/515410/tahun-lalu-tercapai-bali-naikkan-target-wisman-pada-2016|dead-url=yes}}</ref>
Pada pencapaian kunjungan wisatawan mancanegara yang datang langsung melalui Bandara Ngurah Rai Bali pada periode Januari sampai Oktober 2016 (4.071.905) memang telah melampaui pencapaian total kunjungan pada tahun 2015, tetapi begitu [[Dinas Pariwisata provinsi Bali]] menganggap pencapaian tersebut belum mencapai target 2016 sebesar 4,4 juta kunjungan wisman.<ref>{{Cite news
Untuk kunjungan wisman asal Tiongkok terjadi peningkatan dari tahun ke tahun yang sangat baik dan hampir menyaingi jumlah kunjungan wisman asal Australia yang sudah mengenal Bali cukup baik. Jumlah kunjungan wisman Tiongkok ke Indonesia yang masuk melalui bandara Ngurah Rai Bali sampai 80%, sisanya masuk melalui [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Kota Singkawang|Singkawang]], [[Kota Manado|Manado]], [[Kota Batam|Batam]] dan [[Jawa Tengah]]. Dimasa mendatang diharapkan wisman asal Tiongkok yang datang ke Indonesia khususnya Bali akan terus meningkat dengan melakukan promosi langsung ke Tiongkok seperti yang telah dilakukan [[Joko Widodo|Presiden Joko Widodo]] saat bertemu dengan Presiden Tiongkok [[Xi Jinping]] di Jakarta untuk berdialog tentang kerjasama di bidang pariwisata untuk mendatangkan 10 juta turis asal Tiongkok ke Indonesia.<ref>{{Cite news|url=http://balipost.com/read/pariwisata/2016/12/15/68270/bali-penyumbang-devisa-terbesar-pariwisata.html|title=Bali Penyumbang Devisa Terbesar Pariwisata|newspaper=BALIPOST.com|language=id-ID|access-date=2016-12-22|archive-date=2016-12-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20161225120355/http://balipost.com/read/pariwisata/2016/12/15/68270/bali-penyumbang-devisa-terbesar-pariwisata.html|dead-url=yes}}</ref>
|