Hipolitus meriwayatkan peng[[ekskomunikasi]]an Noetus sebagai berikut:
<blockquote>Tatkala sampai ke telinga para presbiter mubarak mendengarnya, mereka memanggil dia ke hadapan Gereja, lalu menguji dia. Mula-mula dia menyangkal berpandangan seperti itu, tetapi belakangan, sesudah berlindung kepada beberapa orang, dan menghimpun di sekelilingnya beberapa orang lain yang sudah menganut kekeliruan yang sama, dengan terang-terangan dia menghendaki ajarannya dianggap benar. Maka para presbiter mubarak sekali lagi memanggil dia menghadap mereka, lalu menguji dia. Namun dia tegak menentang mereka, katanya, “jadi apa jahatnya yang aku lakukan dalam memuliakan Kristus?” Para presbiter menjawab, “kami pun tahu kebenaran akan satu Allah; kami tahu Kristus; kami tahu bahwa Putra menderita sengsara pada saat Ia menderita sengsara, dan mati pada saat Ia mati, dan bangkit kembali pada hari yang ketiga, dan sekarang berada di sebelah kanan Bapa, dan datang untuk mengadili orang yang hidup dan yang mati, dan semua perkara yang sudah kami pelajari ini kami persaksikan.” Lalu, sesudah menguji dia, mereka mengusir dia dari Gereja. Dan dia terjerumus ke dalam kesombongan yang sedemikian tingginya, sampai-sampai dia mendirikan sebuah perguruan.<ref name="Against the Heresy of Noetus"/></blockquote>
Organisasi-organisasi Pentakosta Keesaan dewasa ini memisahkan diri dari organisasi induknya ketika sidang para pemimpin jemaat Pentakosta secara resmi mengadopsi doktrin Tritunggal.<ref>{{cite web|last1=Gill|first1=Kenneth|title=Dividing Over Oness|url=http://www.christianitytoday.com/history/issues/issue-58/dividing-over-oneness.html|website=ChristianityToday|access-date=29 Mei 2017}}</ref> Sejak memisahkan diri, kaum Pentakosta Keesaan telah mendirikan berbagai [[Sekolah Tinggi Teologi Urshan|sekolah tinggi teologi]].