Preman Pensiun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rei Fell (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Rei Fell (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 310:
[[Berkas:Poster_Preman_Pensiun_5.jpg|pus|jmpl]]
Muslihat meminta bisnis Kicimpring Family diperbesar, dan diperbanyak keuntungannya. Hal itu didukung dengan keputusan Silvia yang ingin menambah investasinya di usaha kicimpring milik Muslihat. Dari ide Serena, akhirnya selain Kicimpring, Produk Kicimpring Family tambah varian produk ''ranginang'' dengan “''Ranginang Family''” untuk memperbanyak dan memperbesar keuntungan. Muslihat merasa sudah terlalu tua untuk tetap memimpin usaha kicimpringnya, kemudian menyerahkannya pada Ujang.
Ujang sebetulnya tidak siap. Tapi masalahnya, siap tidak siap, Ujang harus siap. Ujang kemudian kemudian bergantung pada Serena untuk urusan promosi dan penjualan, karena dia hanya mengerti soal produksi. Masalah berikutnya muncul karena Serena memendam rasa pada Ujang, Lagi pula Serena yang tidak diketahuinyamengetahui bahwa Ujang sudah punya istri dan anak. Di akhir cerita, Muslihat juga mengajak sejumlah anak buahnya untuk keliling Kota Bandung. Dia mengajak anak buahnya menghadap sebuah masjid agar merefleksikan kehidupan.
 
Sedangkan di terminal terjadi perebutan kekuasaan. Bubun yang sudah mendapat kembali kekuasaan di terminal atas bantuan Darman dengan imbalan mendapatkan bagian dari hasil terminal, tidak bisa memberikan bagian itu kepada Darman karena uangnya dipakai untuk membeli sepeda motor, sehingga membuat Darman murka. Sedangkan Toni dan Boris yang merasa marah dan sakit hati karena diperlakukan tidak baik dan dianggap tidak berguna oleh Bubun dan mereka memilih keluar dari Terminal. Toni menggalang kekuatan dari mantan anak buah Bubun dan Willy yang juga sudah di tendang dari terminal untuk menggeser Bubun dengan meminta bantuan Darman yang juga mempunyai dendam kepada Bubun karena mengkhianati perjanjian pembayaran setoran kepadanya.
Baris 316:
Di sisi lain Willy yang masih dikejar-kejar oleh Silvia akibat hutang Bubun, Willy memilih bersembunyi di desa di rumah Pamannya. Silvia meminta bantuan Darman untuk mencari Willy, tetapi sulit untuk ditemukan. Selain itu Silvia berencana akan menambah Investasi pada bisnis Kicimpring Family milik Muslihat dengan catatan uang dari hutang Willy harus dibayarkan, hal itu disampaikan kepada Ujang yang diketahui oleh Cecep. Cecep yang mengenal Willy akhirnya membantu dia untuk menagih uang kepada Bubun. Bubun yang didesak masalah oleh Toni dengan perlindungan (backup) Darman dan Penagihan hutang Willy yang dibantu Cecep akhirnya menjual sepeda motornya dan juga meminta bantuan Edi Stanzah S.kus (Bang Edi) yang merupakan Bos Jalanan yang baru dengan imbalan Edi akan menempatkan anak buahnya di terminal dan mendapat hasil dari terminal. Akhirnya Bubun berhasil membayar hutangnya kepada Silvia melalui Willy.
 
Edi Stanzah S.Kus (Bang Edi) yang merupakan bos dipemegang kekuasaan jalanan yang baru setelah kekuasaan jalanan ditinggal oleh anak buah kang Mus dan juga berencana akan mencalonkan diri menjadi [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah#Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota|Anggota Dewan]] merasa perlu untuk menambah pendapatanpendapatannya, akhirnya Edi menghianati Bubun dengan membayar orang suruhan (kelompok Remon) untuk menghabisi Bubun dengan tujuan menguasai terminal, di sisi lain Darman pun mencari Bubun karena dendamnya dan atas suruhan Toni yang dendam terhadap Bubun dan berjanji akan bagi hasil dengan Darman. Saat Bubun masuk Rumah Sakit akibat dikeroyok oleh orang suruhan Edi dan terminal sudah dikuasai oleh anak buah Edi, Darman muncul dan mengambil alih terminal untuk diberikan kepada Toni CS (“''Barisan Sakit Hati''”), tidak berselang lama Bubun yang sudah keluar dari Rumah Sakit, mencari Toni CS untuk diancam agar tidak kembali ke terminal, karena terminal kosong Darman pun berhasrat untuk menguasai terminal. Namun Darman mempunyai masalah lain yaitu Edi membayar orang suruhan (yang sama saat menghajar Bubun) untuk menghabisi Darman, akhirnya Darman lebih fokus kepada masalah itu dan pembalasan kepada Bubun dibandingkan menguasai terminal. Disaat ketidakjelasan penguasaan terminal, Cecep yang merasa tidak rela jika terminal dikuasai oleh orang-orang yang hanya ingin haus kekuasaan. akhirnyaAkhirnya meminta Willy yang baru kembali dari Desa dan Encuy yang terusir dari terminal akibat perebutan kekuasaan untuk kembali kerja di terminal. denganDengan tujuantujuannya Cecep, yang hanya ingin terminal diisi oleh orang-orang yang benar-benar hanya ingin mencari uang dan nafkah.
 
Di sisi lain Anak buah Edi (Agus dan Yayat) di Jalanan bentrok dengan Taslim, keponakan Murad yang menguasai pasar dengan Mawardi, keponakan Pipit. Karena sudah terlanjur mengalami bentrokan dengan Pasar dan juga Edi butuh pemasukan tambahan untuk pencalonan dirinya menjadi anggota dewan. Akhirnya Edi memutuskan untuk menguasai pasar juga. Edi memutuskan untuk memerintahkan anak buahnya membawa pasukan ke pasar dan mengeroyok Taslim sehingga Taslim dibawa ke Rumah Sakit, mendengar keponakannya dikeroyok orang, Murad marah dan berniat akan membalas dendam kepada orang yang mengeroyok Taslim. Ujang dan Cecep berniat akan membantu Murad, tetapi terkendala oleh perintah Muslihat yang menyuruh untuk pensiun dan fokus kepada bisnis barunya. Akhirnya Murad beraksi sendiri mengusir anak buah Edi yang menguasai pasar bahkan menghampiri markas mereka di Jalanan dibantu Taslim yang sudah mengetahui markas mereka untuk membuat perhitungan. Namun anak buah Edi dikalahkan dan kabur tidak ada yang berani menghadapi Murad. Akhirnya pasar kembali ke tangan Taslim dan Mawardi.