*Mazhab Nasrani.
Agama Kristen pada awalnya merupakan bagian dari salah satu Mazhab di dalam agama Yahudi. Pada awalnya, Kristen disebut sekte di dalam agama Yahudi pada abad pertama. Hal tersebut tertulis dalam kitab agama Kristen:
Kisah Para Rasul 24:5 (TB) Telah nyata kepada kami, bahwa orang ini adalah penyakit sampar, seorang yang menimbulkan kekacauan di antara semua orang Yahudi di seluruh dunia yang beradab, dan bahwa ia adalah seorang tokoh dari sekte orang Nasrani.
Kalimat di atas mengungkapkan kekesalan para tokoh Yahudi dari Mazhab saduki dan farisi karena perkembangan Mazhab Kristen yang demikian cepat, dengan menyebut agama Kristen dengan sebutan 'sekte Nasrani'.
Setelah semua Mazhab Yahudi punah karena penyerbuan jenderal Titus pada tahun ke 70 Masehi. Kristen menjadi satu-satunya Mazhab Yahudi yang masih tetap ada dan berkembang. Kehancuran bait suci dan pemusnahan 1 juta orang yahudi dari segala mazhab yahudi pada tahun 70, menjadi titik balik kepunahan semua mazhab agama yahudi selain dari golongan Mazhab Kristen.
Bertambah dengan ketiadaan bait suci selama ratusan tahun, menjadi lambang kepunahan total abadi agama yahudi dari mazhab apapun, kecuali Mazhab Kristen.
Bagi agama Kristen, semua mazhab yahudi yang muncul pada ratusan tahun kemudian setelah kehancuran bait suci, dianggap tidak ada hubungannya sama sekali secara keorganisasian dengan mazhab-mazhab yahudi dari abad 1 masehi. Tidak ada bukti bahwa semua mazhab yahudi zaman terkemudian itu ada hubungannya dengan salah satu mazhab yahudi dari abad 1 Masehi. Semua mazhab yahudi selain mashab Kristen, dianggap sebagai sebuah mazhab baru dengan pola pikir karang-karang sendiri yang baru atau sebuah tafsiran sendiri yang baru. Dengan tidak ada waris otoritas dan afiliasinya dengan mazhab yahudi apapun dari abad 1. Mengaku dari abad pertama, tetapi tidak diakui.
Kepunahan semua mazhab yahudi selain Mazhab Kristen pada tahun 70 Masehi, hal itu dianggap sebagai bagian dari kutukan hukum Taurat dalam Ulangan 28 yang menimpa semua orang yahudi yang menolak Mesias yaitu Yesus Kristus. Dan kutukan Ulangan 28 itu akan terus terulang kembali setiap beberapa puluh atau beberapa ratus tahun sekali. Dimana segala 'unsur terjadinya' sama sekali tidak ada hubungannya sama sekali dengan orang-orang Kristen. Tetapi sebuah pekerjaan dari Tuhan sendiri untuk menggenapi FirmanNya.
Dasar dari keyakinan teologis di atas diambil dari kitab Taurat Ulangan 18:18-19. Tuhan berkata kepada Musa dan bangsa Israel di padang gurun, bahwa Tuhan akan membangkitkan Seorang Mesias.
Ulangan 18:18-19: seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.
Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.
Yang dimaksud dengan istilah 'dituntut pertanggungjawaban' di atas menurut kitab Kisah Para Rasul 3:23 adalah 'dibasmi'.
Demikian bunyinya Kisah Para Rasul 3:23: Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu (Mesias), akan dibasmi dari umat kita.
Dari sisi Kristen, istilah 'dibasmi' tersebut secara resmi ditafsirkan adalah tersingkir dari hadirat Tuhan, atau arwahnya kelak setelah di balik kematian, ia tidak akan diterima untuk masuk ke dalam kerajaan Surga. Tetapi di sisi yang lain, kitab Taurat lebih banyak berbicara tentang kehidupan di dunia ini. Jadi tidak menutup kemungkinan bahwa kutuk 'dibasmi' di atas juga berbicara tentang jasmaniah tentang kehidupan yang masih di dunia ini.
Bagi Mazhab Kristen, Mesias adalah Yesus Kristus. Mesias adalah hanya Yesus Kristus saja, dan tidak akan ada lagi Mesias yang lain. Dan jika kelak akan ada yang mengaku-ngaku diri adalah mesias, maka mereka adalah mesias-mesias palsu.
Tidak ada lagi Mesias, selain Yesus Kristus. Dan tidak ada lagi mazhab agama Yahudi yang baru selain Mazhab Kristen. Siapa saja yang kelak membuat mazhab agama yahudi baru selain dari mazhab Kristen yang mengakui kemesiasan Yesus Kristus, setelah kepunahan semua mazhab Yahudi tahun 70 Masehi, maka mereka itu adalah mazhab-mazhab yang palsu. Para nabi palsu akan muncul, para rabi palsu akan muncul setelah kepunahan semua mazhab yahudi pada tahun ke 70 Masehi, dan membuat mazhab-mazhab yahudi yang palsu dengan tidak mau menerima kemesiasan Yesus Kristus. Asalkan berbekal sebuah kitab Taurat dan imajinasi khayalan, berikut beberapa orang yang mau dibodohi dan ditipu, siapapun sudah bisa membuat mazhab-mazhab yahudi palsu yang baru untuk mencari hormat bagi diri mereka sendiri. Intinya bagi Kristen, selain mazhab Kristen, setelah kehancuran bait suci tahun 70 Masehi, tidak ada lagi mazhab yahudi yang baru selain Kristen. Semua mazhab yang baru yang lain yang tidak mengakui kemesiasan Yesus Kristus adalah para mazhab palsu. Mereka adalah para Mazhab yang bukan berasal dari Tuhan, tetapi bikin-bikinan manusia sendiri untuk mencari hormat bagi diri mereka sendiri.
Kembali, ketika bait suci dihancurkan oleh para prajurit Romawi, dan semua mazhab yahudi dipunahkan pada tahun 70 Masehi, para ahli Taurat dari golongan Kristen berhasil menyelamatkan dan menyimpan berbagai kesusastraan Yahudi, dari sisa-sisa pembakaran oleh para tentara Romawi.
Namun dalam perkembangan selanjutnya, demi meluweskan posisinya di seluruh ujung bumi, Kristen tidak lagi menyebut diri sebagai salah satu Mazhab di dalam agama Yahudi, tetapi berdiri sendiri menjadi sebuah agama sendiri yang mengglobal berdiri mandiri sendiri. Untuk sementara ini, Kristen masih menjadi agama dengan jumlah penganut miliaran yang terbesar dari berbagai kalangan yang multikompleks di seluruh dunia.
|