Kekaisaran Romawi Suci: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan |
Tag: halaman dengan galat kutipan |
||
Baris 341:
}}
Meskipun menghambat sentralisasi kekuasaan di Kekaisaran Romawi Suci, partikularisme melahirkan perkembangan-perkembangan awal kapitalisme. Di kota-kota Italia seperti Genova dan Pisa maupun kota-kota Liga Hansa seperti Hamburg dan Lübeck, muncul kaum saudagar-petarung yang merintis kemaharajaan-kemaharajaan kelautan rompak-dan-dagang. Praktik-praktik semacam ini meredup sebelum tahun 1500, tetapi telanjur menyebar sampai ke persekitaran maritim di Portugal, Spanyol, Belanda, serta Inggris, dan "menumbuhkan semangat bersaing dalam skala yang lebih besar, yang bertaraf samudra" di negara-negara itu.<ref>{{Cite encyclopedia |title=The Political Economy of Merchant Empires: State Power and World Trade, 1350-1750 |publisher=Cambridge University Press |url=https://books.google.com/books?id=1jHpt9hdreoC&pg=PA123 |access-date=15 Oktober 2022 |last=Brady |first=Thomas A. Jr. |date=13 September 1997 |editor-last=Tracy |editor-first=James D. |pages=117–160 |language=en |isbn=978-0-5215-7464-8}}</ref> William Thompson sependapat dengan M.N.Pearson bahwa fenomena yang khas Eropa ini terjadi lantaran di kota-kota Italia dan kota-kota Liga Hansa yang tidak memiliki sumber daya dan "kecil ukuran maupun populasinya" para penguasa (yang status sosialnya tidak jauh lebih tinggi daripada status sosial para saudagar) harus mencurahkan perhatiannya pada perdagangan. Dengan demikian para saudagar-pejuang mendapatkan kuasa negara untuk memaksa, yang mustahil mereka dapatkan di negeri Mughal maupun negeri-negeri lain di Asia, tempat kepala negara tidak begitu berkepentingan untuk membantu golongan saudagar, lantaran menguasai sumber-sumber daya yang lumayan besar dan berpenghasilan yang erat terkait dengan tanah.<ref>{{Cite book |last=Thompson |first=William R. |url=http://www.untag-smd.ac.id/files/Perpustakaan_Digital_2/POLITICAL%20ECONOMY%20The%20Emergence%20of%20the%20global%20political%20economy.pdf |title=The emergence of the global political economy |date=2000 |publisher=Routledge |isbn=0-4152-1452-1 |location=London |page=67 |access-date=15 Oktober 2022}}</ref>
Pada dasawarsa 1450-an,
Bagaimanapun juga, kebangkrutan wangsa Habsburg cabang Spanyol pada tahun 1557, 1575, dan 1607 sangat merugikan perusahaan keluarga Fugger. Selain itu, "penemuan jalur laut menuju India dan Dunia Baru menggeser fokus perkembangan ekonomi Eropa dari Laut Tengah ke Samudra Atlantik – kota-kota yang diutamakan bukan lagi Venisia dan Genova, melainkan Lisboa dan Antwerpen. Pada akhirnya perkembangan usaha tambang mineral Amerika membuat kekayaan mineral Hongaria dan Tirol menjadi tidak begitu penting lagi. Jaringan benua Eropa terus terkurung daratan sampai tiba masa pengupayaan angkutan barang lewat darat terutama dalam bentuk sistem rel dan sistem terusan, yang terbatas potensi pertumbuhannya; di lain pihak, di benua baru, ada banyak sekali pelabuhan untuk menggelontorkan limpahan barang yang diperoleh dari negeri-negeri baru itu." Puncak kejayaan ekonomi yang dicapai di Jerman pada kurun waktu antara tahun 1450 sampai 1550 tidak pernah terlihat lagi sampai akhir abad ke-19.{{Sfn|Ertl|2007|pp=189–191}}<!--
In the Netherlands part of the empire, financial centres evolved together with markets of commodities. Topographical development in the fifteenth century made Antwerp a port city.{{Sfn|Ertl|2007|pp=188–189}} Boosted by the privileges it received as a loyal city after the [[Flemish revolts against Maximilian of Austria|Flemish revolts against Maximilian]], it became the leading seaport city in Northern Europe and served as "the conduit for a remarkable 40% of world trade".<ref>{{Cite book |last=Poitras |first=Geoffrey |url=https://books.google.com/books?id=QoqZAAAAIAAJ |title=The Early History of Financial Economics, 1478-1776: From Commercial Arithmetic to Life Annuities and Joint Stocks |date=2000 |publisher=Edward Elgar |isbn=978-1-8406-4455-5 |page=48 |language=en |access-date=15 October 2022}}</ref><ref>{{Cite book |last1=Glaeser |first1=Edward |url=https://books.google.com/books?id=-7f3DwAAQBAJ&pg=PA148 |title=Urban Empires: Cities as Global Rulers in the New Urban World |last2=Kourtit |first2=Karima |last3=Nijkamp |first3=Peter |date=23 September 2020 |publisher=Routledge |isbn=978-0-4298-9236-3 |page=148 |language=en |access-date=15 October 2022}}</ref><ref>{{Cite journal |last=Haemers |first=Jelle |date=5 September 2022 |title=A troubled marriage. Maximilian and the Low Countries |url=https://www.vr-elibrary.de/doi/pdf/10.7767/9783205216032.421 |journal="Per Tot Discrimina Rerum" – Maximilian I. (1459-1519) |language=de |publisher=Böhlau Verlag |pages=421–432 |doi=10.7767/9783205216032.421 |isbn=978-3-2052-1602-5 |access-date=15 October 2022}}</ref> Conflicts with the Habsburg-Spanish government in 1576 and 1585 though made merchants relocate to Amsterdam, which eventually replaced it as the leading port city.<ref>{{Cite book |last=Smith |first=Alan K. |url=https://books.google.com/books?id=k3akDwAAQBAJ&pg=PT103 |title=Creating A World Economy: Merchant Capital, Colonialism, And World Trade, 1400-1825 |date=2 April 2019 |publisher=Routledge |isbn=978-0-4297-1042-1 |page=103 |language=en |access-date=15 October 2022}}</ref>{{Sfn|Ertl|2007|pp=188–189}} -->
|