Mojoranu, Dander, Bojonegoro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Menambah referensi penting Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 13:
{{untuk|[[desa]] di [[Kabupaten Mojokerto]]|Mojoranu, Sooko, Mojokerto}}
'''Mojoranu''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Dander, Bojonegoro|Dander]], [[Kabupaten Bojonegoro]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]].
Setelah Perang Diponegoro, tahun 1830, di mana pada saat itu Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat secara sah menurut hukum menyerahkan mancanegara timur/wetan, yaitu Jipang (Bojonegoro) kepada pemerintah kolonial Hindia-Belanda. Sebelum penyerahan ini, di wilayah Jipang terdapat Kabupaten Mojoranu, Kabupaten Padangan, Kabupaten Baureno, dan Kabupaten Rajekwesi
Pada masa Perang Jawa, antara Kabupaten Mojoranu, Kabupaten Padangan, dan Kabupaten Baureno menyerang Kabupaten Rajekwesi yang berpusat sekitar 10 km selatan kota Bojonegoro sekarang. Kabupaten Mojoranu yang dijabat oleh Raden Tumenggung Sosrodilogo, saudara ipar Pangeran Diponegoro, merupakan musuh terkuat Rajekwesi. Legenda ini berdasar ''Buku Bunga Rampai Sejarah Bojonegoro'' yang ditulis oleh R. Soeparmo pada 1972 – 1973 M. Saat ini, desa Mojoranu masuk dalam area kecamatan Dander. Perkembangan desa Mojoranu cukup baik, banyaknya bisnis kuliner yang bermunculan membuat Mojoranu semakin ramai. Terdapat beberapa perumahan di Mojoranu, ini mengakibatkan lahan pertanian semakin berkurang, digantikan oleh bangunan rumah, toko dan lain-lain.
|