Tan Malaka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 74:
[[File:Ibrahim Datoek Tan Malaka, vermoedelijk te Amsterdam, KITLV 17800.tiff|thumb|190px|Potret Tan Malaka, {{circa|1922}}]]
 
Pada 13 Februari 1922, beliauia mengunjungi sebuah sekolah di [[Kota Bandung|Bandung]], ia ditangkap oleh penguasa Belanda, yang merasa terancam dengan keberadaan Partai Komunis.{{sfn|Syaifudin|2012| p = 60}} Dia pertama kali diasingkan ke [[Kota Kupang|Kupang]]; Namun, ia ingin diasingkan ke Belanda, dan dikirim ke sana oleh penguasa Belanda. Tetapi tanggal kedatangannya di Belanda masih diperdebatkan.{{efn|Syaifudin menyatakan bahwa ia tiba di Belanda pada 10 Maret,{{sfn|Syaifudin|2012| pp = 191 – 192}} sementara Helen Jarvis menyatakan bahwa dia tiba pada 24 Maret.{{sfn|Jarvis|1987| p = 43}}}}{{sfn|Jarvis|1987| p = 43}}{{sfn|Syaifudin|2012| pp = 191 – 192}} Di Belanda, ia bergabung dengan Partai Komunis Belanda (CPN) dan diangkat sebagai calon ketiga dari partai untuk [[Tweede Kamer|Dewan Perwakilan Rakyat]], pada pemilihan 1922.{{sfn|Poeze|2008| p = xvi}}{{sfn|Jarvis|1987| p = 43}} Dia adalah subjek kolonial Belanda pertama (karena dia berasal dari [[Hindia Belanda]]) yang pernah mencalonkan diri untuk jabatan di Belanda. Dia tidak berharap untuk terpilih karena di bawah sistem [[perwakilan berimbang]] yang digunakan, posisi ketiganya dalam tiket membuat pemilihannya sangat tidak mungkin. Tujuannya yang dinyatakan dalam pelarian bukan untuk mendapatkan platform untuk berbicara tentang tindakan Belanda di Indonesia, dan bekerja untuk membujuk CPN untuk mendukung kemerdekaan Indonesia. Meskipun dia tidak memenangkan kursi, dia menerima dukungan kuat yang tak terduga.{{sfn|Malaka & Jarvis 1991 Vol. 1| p = 81}} Sebelum penghitungan suara selesai, dia meninggalkan Belanda dan pergi ke [[Jerman]].{{sfn|Jarvis|1987| pp = 43 – 44}}
 
Di [[Berlin]], ia bertemu dengan Darsono, seorang komunis Indonesia yang terkait dengan Biro [[Internasionale Ketiga|Komintern]] Eropa Barat, dan mungkin bertemu [[M. N. Roy|M.N. Roy]]. Tan Malaka kemudian melanjutkan ke [[Moskwa|Moskow]], dan tiba pada Oktober 1922 untuk berpartisipasi dalam Komite Eksekutif Komintern.{{sfn|Jarvis|1987| p = 44}} Pada Kongres Komintern Dunia Keempat di Moskow, Tan Malaka mengusulkan agar komunisme dan [[Pan Islamisme|Pan-Islamisme]] dapat berkolaborasi; Namun, usulannya ditolak oleh banyak orang.{{sfn|Poeze|2008| p = xvii}} Pada Januari 1923, ia dan Semaun diangkat menjadi koresponden ''Die Rote Gewerkschafts-Internationale'' (Serikat Merah Internasional).{{sfn|Jarvis|1987| p = 44}} Selama paruh pertama tahun 1923, ia juga menulis untuk jurnal-jurnal gerakan buruh Indonesia dan Belanda.{{sfn|Jarvis|1987| pp = 44–45}}