Gereja Katolik Santa Perawan Maria di Fatima: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hrnmskz (bicara | kontrib)
k perbaikan kata
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Hrnmskz (bicara | kontrib)
k perbaikan kata
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 66:
 
== Arsitektur ==
'''Gereja karya [[arsitek]] Y. B. Mangunwijaya''' ini bergaya joglo limasan kembar. Ketika baru berdiri 1968, gereja ini masih menjadi stasi dari Paroki Purbayan. Kala itu, bangunannya masih berbentuk joglo tunggal menghadap ke utara. Namun seiring berkembangnya umat, maka bangunan diperluas ke selatan dan menghadap ke barat, dengan [[Ornamen (arsitektur)|ornamen]] asli yang di tiru sehingga kembar identik. Bangunan ini merupakan bagian dari Heritage Keuskupan Agung Semarang, sehingga tidak dapat diubah seenaknya. Ruang ibadat semi-outdoor dapat menampung sekitar 300 jemaat, berlantaikan [[Ubin|tegel]] bermotif, dan berplafonkan kayu persegi panjang. Namun, bila ada perayaan besar, maka seluruh komplek gereja beserta bangunan pendukung dan tenda bisa menampung 1.500 jemaat.<ref>{{Cite web|title=Sejarah Gereja Santa Perawan Maria Di Fatima Sragen|url=https://solo.tribunnews.com/2023/12/25/sejarah-gereja-santa-maria-di-fatima-sragen-bangunan-ibadah-berbentuk-joglo-berdiri-sejak-1965}}</ref><ref>{{Cite web|title=Ibadah Natal, Paroki Santa Perawan Maria Di Fatima Sragen Bisa Tampung 1500 Jemaat|url=https://solo.tribunnews.com/2022/12/22/sekali-ibadah-natal-gereja-paroki-santa-perawan-maria-di-fatima-sragen-bisa-tampung-1500-jemaat?page=2}}</ref>
 
Ruang ibadat semi-outdoor dapat menampung sekitar 300 jemaat, berlantaikan [[Ubin|tegel]] bermotif, dan berplafonkan kayu persegi panjang. Namun, bila ada perayaan besar, maka seluruh komplek gereja beserta bangunan pendukung dan tenda bisa menampung 1.500 jemaat.<ref>{{Cite web|title=Sejarah Gereja Santa Perawan Maria Di Fatima Sragen|url=https://solo.tribunnews.com/2023/12/25/sejarah-gereja-santa-maria-di-fatima-sragen-bangunan-ibadah-berbentuk-joglo-berdiri-sejak-1965}}</ref><ref>{{Cite web|title=Ibadah Natal, Paroki Santa Perawan Maria Di Fatima Sragen Bisa Tampung 1500 Jemaat|url=https://solo.tribunnews.com/2022/12/22/sekali-ibadah-natal-gereja-paroki-santa-perawan-maria-di-fatima-sragen-bisa-tampung-1500-jemaat?page=2}}</ref>
Bagian tiang-tiang samping memiliki motif tanaman berwarna hitam pada tiang, dan merah pada ujung atas tiang. Tiang-tiang samping berdiri berpasang-pasangan di depan enam pintu gereja. Dua tiang yang ada di dekat pintu utama merupakan tiang beton dengan lapisan kayu ukir. Tiga tiang pada sudut gereja memiliki motif yang unik, menggambarkan berbagai bidang kehidupan manusia, sementara pada sudut lainya terdapat [[Pengakuan dosa|ruang pengakuan]]. Empat tiang tengah memiliki kesamaan motif dengan tiang-tiang samping. Dua tiang di samping altar memiliki bentuk, motif, dan ukuran yang berbeda dari tiang-tiang lainya, dimana tiang ini menjulang besar dan berbentuk oval. Motif pada tiang altar diaplikasikan pada menara lonceng yang dibangun puluhan tahun setelahnya.
 
Bagian tiang-tiang samping memiliki motif tanaman berwarna hitam pada tiang, dan merah pada ujung atas tiang. Tiang-tiang samping berdiri berpasang-pasangan di depan enam pintu gereja. Dua tiang yang ada di dekat pintu utama merupakan tiang beton dengan lapisan kayu ukir. Tiga tiang pada sudut gereja memiliki motif yang unik, menggambarkan berbagai bidang kehidupan manusia, sementara pada sudut lainya terdapat [[Pengakuan dosa|ruang pengakuan]]. Empat tiang tengah memiliki kesamaan motif dengan tiang-tiang samping. Dua tiang di samping altar memiliki bentuk, motif, dan ukuran yang berbeda dari tiang-tiang lainya, dimana tiang ini menjulang besar dan berbentuk oval. Motif pada tiang altar diaplikasikan pada menara lonceng yang dibangun puluhan tahun setelahnya.
Kanopi gereja berbentuk limasan yang lebih kecil, dengan 4 tiang yang sama seperti tiang samping gereja, serta terdapat kaca bergambarkan burung merpati di sisi timur atap. Lampu utama gereja terdapat 2 buah lampu gantung dengan ornamen tanaman. Tabernakel pada altar berbahan kayu, dikelilingi motif gunungan wayang, dengan penutup dari kaca patri berwarna biru-merah-hijau. Salib altar terbuat dari kayu, dan tembok tempat melekatnya salib dilapisi oleh batu alam. sementara meja altar berbahan marmer. Sisi luar dari tembok sakristi juga memiliki corak khas Romo Mangun. Pintu-pintu gereja berupa pagar geser berbahan besi dengan motif kisah-kisah terkenal dari Alkitab, dengan jumlah 7 pintu. Terdapat 14 gambar berisikan kisah jalan salib Yesus yang bergaya jawa, digantung di plafon yang [[Vertikal dan horizontal|vertikal]], yaitu di sisi selatan, utara, dan barat. Terdapat 8 gambar di sisi barat, dan masing-masing 3 gambar di sisi selatan dan utara. Diatas atap joglo sebelah selatan, terdapat sebuah menara besi yang menjadi salah satu ciri khas gereja ini. Hampir semua ornamen dan detail karya Romo Mangun diterapkan pada bangunan-bangunan pelengkap yang dibangun berikutnya.
 
Empat tiang tengah memiliki kesamaan motif dengan tiang-tiang samping. Dua tiang di samping altar memiliki bentuk, motif, dan ukuran yang berbeda dari tiang-tiang lainya, dimana tiang ini menjulang besar dan berbentuk oval. Motif pada tiang altar diaplikasikan pada menara lonceng yang dibangun puluhan tahun setelahnya.
 
Kanopi gereja berbentuk limasan yang lebih kecil, dengan 4 tiang yang sama seperti tiang samping gereja, serta terdapat kaca bergambarkan burung merpati di sisi timur atap. Lampu utama gereja terdapat 2 buah lampu gantung dengan ornamen tanaman. Tabernakel pada altar berbahan kayu, dikelilingi motif gunungan wayang, dengan penutup dari kaca patri berwarna biru-merah-hijau. Salib altar terbuat dari kayu, dan tembok tempat melekatnya salib dilapisi oleh batu alam. sementara meja altar berbahan marmer. Sisi luar dari tembok sakristi juga memiliki corak khas Romo Mangun. Pintu-pintu gereja berupa pagar geser berbahan besi dengan motif kisah-kisah terkenal dari Alkitab, dengan jumlah 7 pintu. Terdapat 14 gambar berisikan kisah jalan salib Yesus yang bergaya jawa, digantung di plafon yang [[Vertikal dan horizontal|vertikal]], yaitu di sisi selatan, utara, dan barat. Terdapat 8 gambar di sisi barat, dan masing-masing 3 gambar di sisi selatan dan utara. Diatas atap joglo sebelah selatan, terdapat sebuah menara besi yang menjadi salah satu ciri khas gereja ini. Hampir semua ornamen dan detail karya Romo Mangun diterapkan pada bangunan-bangunan pelengkap yang dibangun berikutnya.
 
Sisi luar dari tembok sakristi juga memiliki corak detail karya Romo Mangun. Pintu-pintu gereja berupa pagar geser berbahan besi dengan motif kisah-kisah terkenal dari Alkitab, dengan jumlah 7 pintu. Terdapat 14 gambar berisikan kisah jalan salib Yesus yang bergaya jawa, digantung di plafon yang [[Vertikal dan horizontal|vertikal]], yaitu di sisi selatan, utara, dan barat. Terdapat 8 gambar di sisi barat, dan masing-masing 3 gambar di sisi selatan dan utara.
 
Di puncak atap joglo sebelah selatan, terdapat sebuah menara besi yang menjadi salah satu ciri khas gereja ini. Semua ornamen dan detail karya Romo Mangun diterapkan pada bangunan-bangunan pelengkap yang dibangun berikutnya.
 
== Taman Doa Ngrawoh ==