Grand Hyatt Jakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Karza04 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Karza04 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18:
| closing_date =
| developer = Cipta Mandala Sakti<br>Ssangyong Engineering & Construction
| architect = [[HOK]]<br>Parama Loka Consultant<br>[[Hendra Hadiprana|Hadiprana Design Consultant]] (2021)
| operator = [[Hyatt]]
|owner = PT Plaza Indonesia Investama
Baris 35:
 
== Sejarah ==
Lahan di mana Grand Hyatt Jakarta berdiri memiliki sejarah sebagai penginapan sejak tahun 1962. Dalam rangka menyambut [[Pesta Olahraga Asia 1962]], Pemerintah Indonesia membangun sebuah penginapan untuk wartawan yang meliput acara tersebut, dengan letak berseberangan dengan [[Hotel Indonesia]] yang diperuntukandiperuntukkan untuk tamu-tamu penting luar negeri. Awalnya dibuka sebagai Wisma Warta, gedung itu bersalin nama menjadi Asoka Hotel pada tahun 1969. Pada tahun 1983, PT Bimantara Eka Santosa (sekarang PT Plaza Indonesia Tbk) membeli lahan Asoka Hotel dengan biaya US$1.000 per meter persegi, kemudian menggusur gedung tersebut untuk digantikan kompleks Plaza Indonesia.<ref>{{cite web |url=https://setiapgedung.id/2022/01/hotel-asoka.html |title=Hotel Asoka |website=Setiap Gedung Punya Cerita |date=15 Januari 2022 |access-date=15 Agustus 2024}}</ref>
 
Dirancang oleh biro arsitek [[HOK]] dan melibatkan Cipta Mandala Sakti dan Ssangyong Engineering and Construction sebagai pemborong, pembangunan Grand Hyatt Jakarta dimulai pada tanggal 4 Maret 1987. Hotel ini memiliki tinggi 110 meter, setara dengan [[Wisma Nusantara]] yang terletak di seberang Jalan M.H. Thamrin, sehingga kedua gedung memberikan kesan sebagai "pintu masuk" kota Jakarta jika dilihat dari utara. Pembangunan hotel selesai pada bulan Maret 1991, 4 bulan setelah mal Plaza Indonesia diresmikan oleh Ibu Negara [[Siti Hartinah]]. [[Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia|Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi]] [[Joop Ave]] meresmikan hotel pada tanggal 5 April 1991.<ref name="SGPC">{{cite web |url=https://setiapgedung.id/2019/02/plaza-indonesia.html |title=Plaza Indonesia |website=Setiap Gedung Punya Cerita |date=28 Februari 2019 |access-date=15 Agustus 2024}}</ref> Grand Hyatt Jakarta adalah properti kedua Hyatt di Jakarta, setelah [[Aryaduta Menteng|Aryaduta Hyatt]], dan pembukaannyaperesmiannya hanyabersamaan terpaut seminggu dari pembukaandengan [[Grand Hyatt Bali]] di [[Nusa Dua]]. Untuk memangkas ongkos pengelolaan yang dibayarkan ke Hyatt, PT Bimantara Eka Santosa meminta pemilik Aryaduta Hyatt untuk menghapus nama "Hyatt" dari hotel mereka.<ref name="Hyatts" />
 
Sejak dibuka, Grand Hyatt Jakarta telah mengalami beberapa kali renovasi. Renovasi tahun 1997 membetulkan atrium, galeri, dan papan neon hotel.<ref name="SGPC" /> Papan neon hotel awalnya hanya bertuliskan "Hyatt", namun sudah diganti dengan papan bertuliskan "Grand Hyatt" sekitar tahun 2014. Renovasi yang dimulai pada tahun 2021 menyegarkan keseluruhan interior kamar dan fasilitas hotel sehingga terkesan futuristis.<ref>{{cite web |url=https://pinterpoin.com/review-grand-hyatt-jakarta-grand-suite-bundaran-view/ |title=Review: Grand Hyatt Jakarta – Grand Suite Bundaran View |website=Pinter Poin |date=2 Juli 2022 |access-date=15 Agustus 2024}}</ref> Renovasi tersebut berjalan selama 3 tahun dan menggandeng [[Hendra Hadiprana|Hadiprana Design Consultant]] sebagai arsitek, dengan dana investasi sebesar US$35 juta.<ref>{{cite web |url=https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php?jdl=Renovasi_Hotel_Grand_Hyatt__PLIN_Siapkan_Belanja_Modal_US$35_Juta&news_id=364474&group_news=RESEARCHNEWS&taging_subtype=INDONESIA&name=&search=y_general&q=INDONESIA,%20&halaman=1 |title=Renovasi Hotel Grand Hyatt, PLIN Siapkan Belanja Modal US$35 Juta |website=IPOT News |date=19 Desember 2019 |access-date=15 Agustus 2024}}</ref>
 
Pada tanggal 30 April 2012, hotel kedua di kompleks Plaza Indonesia, Keraton at the Plaza, dibuka. Hotel ini berbagi tempat dengan apartemen Keraton Private Residence di gedung pencakar langit berlantai 48 yang ada di utara Grand Hyatt Jakarta.<ref>{{cite web |url=https://properti.kompas.com/read/2015/12/23/084720121/Keraton.Residence.Apartemen.Termahal.di.Jakarta?page=all |title=Keraton Residence, Apartemen Termahal di Jakarta |website=Kompas |date=23 Desember 2015 |access-date=15 Agustus 2024}}</ref><ref>{{cite web |url=https://tekno.kompas.com/read/2013/06/09/18070933/~Berita |title=Apartemen Kelas Atas Laku Keras |website=Kompas |date=9 Juni 2013 |access-date=15 Agustus 2024}}</ref> Sempat dikelola oleh [[Marriott International]] melalui merek The Luxury Collection, kontrak manajemen berakhir pasca penutupan hotel akibat [[pandemi Covid-19]], dan Hyatt dikabarkan telah menandatangani kontrak untuk mengambil alih hotel sebagai bagian dari merek The Unbound Collection by Hyatt, dengan rencana pembukaan tahun 2025.<ref>{{cite web |url=https://www.4hoteliers.com/news/story/24195 |title=Hyatt announces record signings and a solid pipeline of 127,000 rooms at year-end |website=4 Hoteliers |date=24 Januari 2024 |access-date=15 Agustus 2024}}</ref>