Wahid Chan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pekerjaan: mengubah gaya bahasa penulisan
Baris 20:
 
== Pekerjaan ==
Sejak tahun 1937, Wahid Chan bekerja di berbagai tempat sebagai pemain sandiwara di [[Sumatra]]. Setelah belajar dan menekuni peran sebagai pemain sandiwara selama 10 tahun, ia pindah ke Jakarta. Kepindahannya setelah Konferensi Meja Bundar selesai diselenggarakan.{{Cn}}
 
Ia ke [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] dalam keadaan yang amat menyedihkan. Pakaian yang dibawanya hanya sepasang bekas gerilya, dan uang tak lebih dari Rp.10. Berbulan-bulan, lapar-haus, tak dihiraukannya, dan diberbagai studio ia ditolak.''"Ach!, ini semua percobaan"'' katanya ''"Selagi matahari masih bersinar, harapanku tak akan pudar, karena dibalik awan yang tebal, matahari tetap bercahaya"''.