Cameron R. Hume: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penyukatahu (bicara | kontrib)
merapikan paragraf
Penyukatahu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 49:
Hume adalah anggota [[United States Foreign Service]] dengan pangkat Menteri Karier. Tugas-tugas pertamanya bertempat di [[Italia]], [[Tunisia]], [[Suriah]], [[Lebanon]], [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]], dan [[Tahta Suci]].
 
Ia pernah menjabat sebagai Duta Besar untuk [[Duta Besar Amerika Serikat untuk Aljazair|Aljazair]] dan [[Duta Besar Amerika Serikat untuk Afrika Selatan|Afrika Selatan]], serta [[Chargé d'Affaires]] untuk [[Sudan]]. Ketika menjadi Duta Besar untuk Indonesia, ia memanfaatkan lautan, perubahan iklim, dan pendidikan sebagai bagian diplomasi "kekuatan lembut" Amerika Serikat.<ref>{{Cite web |work=The Ambassadors Review |title=A Smart-Power Partnership with Indonesia |date=Spring 2009 |url=http://www.americanambassadors.org/index.cfm?fuseaction=Publications.article&articleid=170 |access-date=2013-06-30 |archive-date=2010-12-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20101212034059/http://americanambassadors.org/index.cfm?fuseaction=Publications.article&articleid=170 |dead-url=yes }}</ref>
 
Ia telah menerbitkan tiga buku (''The United Nations, Iran and Iraq: How Peacemaking Changed'' (1994), ''Ending Mozambique's War'' (1994), dan ''Mission to Algiers: Diplomacy by Engagement'' (2006)) dan sejumlah artikel tentang [[kebijakan luar negeri]]. Ia merupakan anggota sejawat atau ahli tamu di [[Council on Foreign Relations]], [[Harvard University]] Center for International Affairs, dan [[United States Institute of Peace]]. Ia adalah seorang [[pengacara]] dan diizinkan buka praktik di [[New York]] dan [[District of Columbia]]. Ia menguasai [[bahasa Arab]], [[bahasa Prancis|Prancis]], dan [[bahasa Italia|Italia]]. Ia merupakan lulusan dari Universitas Princeton serta Sekolah Hukum American University. Selain itu, ia juga memiliki pengalaman sebagai pengajar dan peneliti di berbagai institusi ternama seperti Harvard University dan Council on Foreign Relations.
 
Sejak meninggalkan jabatannya sebagai Duta Besar pada tahun 2010, Hume menjadi konsultan bagi beberapa pihak berkepentingan di Indonesia,{{fact}} termasuk [[Sinarmas Group]]. Keterlibatannya di Sinarmas, yang mengangkatnya menjadi penasihat kurang dari empat bulan setelah berhenti menjabat sebagai duta besar, memunculkan kritik dari para pencinta lingkungan<ref name="Mongabay.com">{{cite news|last=Butler|first=Rhett|title=Pulp and paper firms urged to save 1.2M ha of forest slated for clearing in Indonesia|url=http://news.mongabay.com/2011/0317-pulp_and_paper.html|accessdate=18 March 2011|date=17 March 2011}}</ref> yang menyalahkan perusahaan-perusahaan Sinarmas Group atas deforestasi di Indonesia. Ia menyelesaikan pertentangan antara Greenpeace dan anak perusahaan Sinarmas, Golden Agri-Resources, pada Februari 2011 dan perusahaan tersebut berjanji mengurangi praktik-praktik yang merusak hutan.<ref>{{Cite news|newspaper=[[The Guardian]]|title=Palm oil giant vows to spare most valuable Indonesian rainforest|date=9 February 2011|first=Fiona|last=Harvey|url=http://www.guardian.co.uk/environment/2011/feb/09/pal-oil-giant-most-valuable-indonesian-rainforest}}</ref>