Penggundulan hutan di Kalimantan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
k Glorious Engine memindahkan halaman Deforestasi di Kalimantan ke Penggundulan hutan di Kalimantan
menambah literatur dan referensi
 
Baris 1:
{{Refimprove|date=November 2021}}[[Berkas:Borneo fires and smoke, 2002.jpg|jmpl|300px|lurus|Sebuah citra satelit Pulau Kalimantan pada 19 Agustus 2002 yang menampilkan asap dari kebakaran lahan gambut.]]
[[Kalimantan]], [[Daftar pulau menurut luas|pulau terbesar ketiga di dunia]], yang terbagi antara [[Indonesia]], [[Malaysia]] dan [[Brunei]], tak hanya memiliki [[hutan hujan]], tetapi juga hutan dataran tinggi dan rendah tropis yang tutupan hutannya telah mengalami deforestasi sejak tahun 1960-an, karena ekonomi penduduk asli di kawasan tersebut mengalami industrialisasi yang cepat. Pada 1980an dan 1990an, hutan-hutan Kalimantan mengalami perubahan yang dramatis. Hutan-hutan tersebut mengalami tingkat yang tak seimbang dalam sejarah manusia, pembakaran, penebangan dan penggundulan, dan umumnya diganti dengan lahan pertanian, atau penanaman [[kelapa sawit]]. Setengah akuisisi [[kayu tropis]] global tahunan sekarang berasal dari Kalimantan. Selain itu, penanaman kelapa sawit dengan cepat mengancam sisa-sisa hutan hujan utama. Kebanyakan penggundulan hutan bersifat ilegal. Dampak dari penggndulan hutan ini akan sangat merugikan bagi seluruh aspek kehidupan manusia, berkontribusi pada bencana alam, perubahan iklim, peningkatan suhu global, dan penipisan lapisan ozon.<ref>{{Cite journal|last=Nurul Hikmah|date=2023-03-21|title=LITERATURE REVIEW UNITED NATIONS AND INDONESIAN GOVERNMENT FOR MANAGEMENT DEFORESTATION CASES IN KALIMANTAN ISLAND|url=http://dx.doi.org/10.35722/jurnalpubbis.v7i1.728|journal=PubBis : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis|volume=7|issue=1|pages=105–112|doi=10.35722/jurnalpubbis.v7i1.728|issn=2550-1054}}</ref>
 
[[World Wildlife Fund]] membagi Kalimantan dalam sejumlah [[daftar wilayah ekologi|wilayah ekologi]] yang berbeda yang meliputi [[hutan hujan dataran rendah Borneo]] yang meliputi sebagian besar pulau tersebut, dengan luas {{convert|427500|km2}}, [[hutan gambut Borneo]], ''[[Kerangas]]'' atau hutan jantung Sundaland, [[hutan rawa air tawar Barat Daya Borneo]], dan [[mangrove]] [[Paparan Sunda]]. [[Hutan hujan pegunungan Borneo]] membentang di dataran tinggi pulau tersebut, di atas ketinggian {{convert|1000|m}}. Kawasan tersebut mewakili habitat beberapa [[spesies terancam]], seperti [[orangutan kalimantan|orangutan]] dan [[gajah kalimantan|gajah]] dan [[edemik (ekologi)|endemik-endemik]] langka seperti [[luwak]].