Olo Panggabean: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
QADR07 (bicara | kontrib)
k death place
QADR07 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 21:
'''Olo panggabean''' atau nama lengkapnya '''Sahara Oloan Panggabean''' ({{lahirmati|[[Tarutung]]|24|5|1941|[[Medan]]|30|4|2009}})<ref name="tempo">"Going Legit", ''[[Majalah Tempo|Tempo]] (edisi bahasa Inggris) No. 52/VI/29 Agustus - 4 September 2006 ''(salinan artikel ini tersedia di http://www.infi{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}d.be/general_broom.htm)''{{Pranala mati|date=April 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> adalah seorang tokoh yang terkenal karena kegiatannya di bidang perjudian dan juga karena sifat filantropinya. Olo Panggabean merupakan pendiri organisasi paramiliter [[Ikatan Pemuda Karya]] (IPK) yang bermarkas di [[Kota Medan|Medan]], [[Sumatera Utara]].
 
== PerjalananKehidupan hiduppribadi ==
Olo adalah anak ketujuh dari delapan bersaudara dari pasangan Friedolin Panggabean dan Esther Hutabarat. Sampai akhir hayatnya Olo tidak pernah menikah. Saat ini Penerus dari Olo Panggabean adalah Budi Panggabean
.
Baris 28:
Olo meninggal dunia di RS Gleneagles Medan, sekitar pukul 14.00 WIB, Kamis, 30 April 2009. Sebelumnya ia berobat di Glen Hospital Singapura, tetapi karena pengobatan di sana gagal, Olo diterbangkan kembali ke Medan dengan pesawat khusus seri LR 35A/HS-CFS. Disebut-sebut, Olo meninggal dunia akibat komplikasi penyakit yang menderanya, terutama dikarenakan komplikasi diabetes. Ia menghembuskan napas terakhirnya pada usia 68 tahun.
 
== DramaPerjalanan Kehidupanhidup ==
=== Pendirian IPK ===
Olo Panggabean diperhitungkan setelah keluar dari organisasi [[Pemuda Pancasila]], saat itu di bawah naungan [[Effendi Nasution]] alias Pendi Keling, salah seorang tokoh Eksponen ‘66’. Tanggal [[28 Agustus]] [[1969]], Olo Panggabean bersama sahabat dekatnya, Syamsul Samah mendirikan [[Ikatan Pemuda Karya|IPK]]. Masa mudanya itu, dia dikenal sebagai preman besar.
Baris 35:
 
Olo Panggabean sering disebut sebagai seorang "raja [[perjudian]]" yang berpengaruh<ref name="tempo"/><ref name="riaupos">Effendi, Robby [http://triadkita.blogspot.com/2006/01/olodari-medan.html "Sekelumit tentang Olo Panggabean"], ''[[Riau Pos]]'', 20 Juli 2005</ref><ref name="inside">Ryter, Loren [http://www.serve.com/inside/edit63/loren1.htm "A tale of two cities"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070313223226/http://www.serve.com/inside/edit63/loren1.htm |date=2007-03-13 }}, ''Inside Indonesia'', No. 63, Juli 2000</ref> di kawasan tersebut, meskipun tuduhan terhadapnya belum dapat dibuktikan pihak berwajib.<ref name="riaupos"/> Dan saat ini IPK dipimpin oleh keponakannya Budi Panggabean
 
== Kontroversi ==
 
=== Permasalahan dengan Sutanto ===
Pada pertengahan [[2000]], ia menerima perintah panggilan dari [[Sutanto]] (saat itu menjabat sebagai Kapolda Sumut) terkait masalah perjudian namun panggilan tersebut ditolaknya dengan hanya mengirimkan seorang wakil sebagai penyampai pesan. Sejak jabatan [[Kapolri]] disandang [[Sutanto]] pada tahun [[2005]], kegiatan perjudian yang dikaitkan dengan Olo telah sedikit banyak mengalami penurunan.<ref name="tempo" /> Semasa Sutanto menjadi Kapolri, bisnis judi Olo diberantas habis sampai keakar akarnya. Sutanto berhasil memberantas judi di Sumatera Utara kurang dari tiga tahun, suatu hal yang tidak dapat dilakukan oleh Kapolri sebelumnya. Sejak itu, Olo dikabarkan memfokuskan diri pada bisnis legal, seperti POM Bensin, Perusahaan Otobus (PO) dan sebagainya.
 
=== Peristiwa penembakan Brimob ===
Baris 40 ⟶ 45:
 
Persoalan ini diduga sebagai penyulut insiden di kawasan [[Medan Petisah, Medan|Petisah]]. Anggota brigade mobile (Brimob) terluka akibat penganiayaan sekelompok orang. Merasa tidak senang, korban yang terluka itu melaporkan kepada rekan – rekannya. Insiden ini menjadi penyebab persoalan, sekelompok oknum itu memberondong “Gedung Putih” dengan senjata api.
 
=== Permasalahan dengan Sutanto ===
Pada pertengahan [[2000]], ia menerima perintah panggilan dari [[Sutanto]] (saat itu menjabat sebagai Kapolda Sumut) terkait masalah perjudian namun panggilan tersebut ditolaknya dengan hanya mengirimkan seorang wakil sebagai penyampai pesan. Sejak jabatan [[Kapolri]] disandang [[Sutanto]] pada tahun [[2005]], kegiatan perjudian yang dikaitkan dengan Olo telah sedikit banyak mengalami penurunan.<ref name="tempo"/> Semasa Sutanto menjadi Kapolri, bisnis judi Olo diberantas habis sampai keakar akarnya. Sutanto berhasil memberantas judi di Sumatera Utara kurang dari tiga tahun, suatu hal yang tidak dapat dilakukan oleh Kapolri sebelumnya. Sejak itu, Olo dikabarkan memfokuskan diri pada bisnis legal, seperti POM Bensin, Perusahaan Otobus (PO) dan sebagainya.
 
== Filantropi ==
Pernah muncul di media massa, ada keluarga yang anaknya disandera rumah sakit karena tak mampu membayar biaya persalinan. Malah tiba-tiba pihak rumah sakit memperlakukan keluarga itu sangat istimewa, karena Olo Panggabean melunasi dan menjamin semua biaya diperlukan. Ada juga keluarga miskin yang digusur paksa oknum petugas [[Satpol PP]], menangis pilu karena gerobak sorong tempatnya berjualan dihancurkan hingga kehilangan mata pencaharian. Malah tiba-tiba memiliki kios permanen atas biaya dari Olo Panggabean.
 
=== Kisah Angi dan Anjeli ===
Kisah sedih bayi kembar siam Angi-Anjeli anak dari pasangan Subari dan Neng Harmaini yang kesulitan membiayai dana operasi pemisahan di Singapura, tahun 2004 adalah satu contoh kedermawanan Olo. Ibu sang bayi, Neng Harmaini, melahirkan mereka di RS Vita Insani, Pematang Siantar, Rabu, [[11 Februari]] [[2004]] pukul 08.00 WIB, melalui operasi caesar. Kembar siam ini lahir dengan organ jantung, hati dan paru-paru yang saling berdiri sendiri. Bayi kembar siam ini harus diselamatkan dengan operasi caesar, tapi orangtuanya tidak mampu. Di tengah pejabat Pemprovsu dan Pemko Siantar masih saling lempar wacana untuk membantu biaya operasi, malah Olo Panggabean bertindak cepat menanggung semua biaya yang diperlukan. Bahkan saat bayi bernasib sial itu tiba di Bandara Polonia Medan dengan pesawat Garuda Indonesia No. GIA 839 pada Senin 18 Juli 2004 sekitar pukul 11.30, Olo Panggabean menyempatkan diri menyambut dan menggendongnya.
 
== Pranala luar ==