Sembilan Naga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pembatalan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{pp-protected|reason=Suntingan yang tidak berguna secara berulang-ulang|small=yes}}
{{For|film|9 Naga}}
== Sejarah ==
Istilah "Sembilan Naga" muncul pada era Orde Baru, yang dicirikan oleh hubungan yang saling menguntungkan antara pengusaha dan pemerintah<ref name=":0">{{Cite web|last=|date=2023-07-02|title=Menelusuri Jejak 9 Naga di Indonesia, Siapa Mereka?|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20230702161854-4-450514/menelusuri-jejak-9-naga-di-indonesia-siapa-mereka|website=CNBC Indonesia|language=id|access-date=2024-10-07}}</ref><ref>{{Cite web|last=Yesidora|first=Sorta Tobing, Amelia|date=2023-06-21|title=Legenda Sembilan Naga, Kelompok Pengusaha Berjaya di Era Orde Baru - Sejarah Ekonomi Katadata.co.id|url=https://katadata.co.id/ekonopedia/sejarah-ekonomi/6492e103e2a5e/legenda-sembilan-naga-kelompok-pengusaha-berjaya-di-era-orde-baru|website=katadata.co.id|language=id-ID|access-date=2024-10-07}}</ref>. Awalnya, istilah ini, yang juga dikenal sebagai '''Gang of Nine''<nowiki/>', memiliki konotasi negatif dan misterius<ref name=":0" /><ref name=":1">{{Cite web|last=|first=|date=2024-07-04|title=Inilah 9 Naga dengan Kekayaan dan Sepak Terjangnya di Indonesia|url=https://www.medcom.id/foto/grafis/VNxd1aBN-inilah-9-naga-dengan-kekayaan-dan-sepak-terjangnya-di-indonesia|website=medcom.id|language=id|access-date=2024-10-07}}</ref><ref name=":2">{{Cite web|last=Profil Tokoh|date=2024-08-19|title=Siapa Saja 9 Naga Penguasa Ekonomi Indonesia? Ini Penjelasan Selengkapnya|url=https://kumparan.com/profil-tokoh/siapa-saja-9-naga-penguasa-ekonomi-indonesia-ini-penjelasan-selengkapnya-23M6GXr2Foo|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2024-10-07}}</ref>. Kelompok ini dikaitkan dengan bisnis gelap seperti [[judi]], [[narkoba]], dan [[penyelundupan]], dan dianggap kebal hukum karena bekingan kuat dari pihak berwenang<ref name=":0" />. Setelah Orde Baru berakhir, konotasi "Sembilan Naga" bergeser menjadi lebih netral, merujuk pada pengusaha-pengusaha yang mendominasi perekonomian Indonesia, yang dianggap sebagai hasil simbiosis mutualisme dengan pemerintah Orde Baru<ref name=":0" />.
== Anggota ==
Tidak ada sumber atau bukti konklusif yang mengidentifikasi anggota Sembilan Naga secara pasti<ref name=":0" />. Meskipun demikian, beberapa nama sering disebut-sebut sebagai anggota potensial, di antaranya<ref name=":1" /><ref>{{Cite web|last=Irmarahmasari|date=2023-09-06|title=Mengenal Sosok 9 Naga, Penguasa Ekonomi Indonesia, Lengkap dengan Bisnis dan Kekayaannya|url=https://health.tribunnews.com/2023/09/06/mengenal-sosok-9-naga-penguasa-ekonomi-indonesia-lengkap-dengan-bisnis-dan-kekayaannya|website=TribunHealth.com|language=id-ID|access-date=2024-10-07}}</ref>:
* [[Edwin Soeryadjaya]] selaku pemilik [[Astra International|PT Astra International]], ▼
* [[
* [[
* [[
* [[
* [[James Riady]] ([[Lippo Group]]);
* [[Tommy Winata]] ([[Artha Graha Group]]);
* [[Anthony Salim]] ([[Salim Group]]);
* [[Dato Sri Tahir|Dato' Sri Tahir]] ([[Mayapada Group]]);
* [[Sugianto Kusuma]] alias Aguan ([[Agung Sedayu Group]])<ref>{{Cite web|last=|date=2023-06-17|title=Keakraban Jokowi, Prabowo, dan Sang 'Naga', Penuh Tawa di PIK|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20230617131951-4-446808/keakraban-jokowi-prabowo-dan-sang-naga-penuh-tawa-di-pik|website=CNBC Indonesia|language=id|access-date=2024-10-07}}</ref>.
Beberapa pengusaha yang namanya disebut-sebut telah membantah keterlibatan mereka, seperti Tommy Winata, yang menganggapnya sebagai imajinasi yang merugikan<ref name=":0" />.
== Dampak ==
Keberadaan "Sembilan Naga" menunjukkan konsentrasi kekuatan ekonomi dan politik di tangan segelintir pengusaha<ref name=":0" />. Dominasi mereka tercermin dalam berbagai sektor penting seperti [[perbankan]], [[properti]], [[manufaktur]], dan [[retail]]<ref name=":0" />. "Sembilan Naga" dianggap telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan [[ekonomi Indonesia]], terutama selama era Orde Baru, dengan investasi besar-besaran mereka di berbagai sektor<ref name=":2" />. Namun, dominasi mereka juga memunculkan kekhawatiran tentang praktik [[monopoli]], [[kesenjangan ekonomi]], dan kurangnya persaingan yang sehat<ref name=":2" />.
== Lihat pula ==
|