Mohd Asri Zainul Abidin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Referensi: pembersihan kosmetika dasar
Kritikisme: tiada sumber
 
Baris 55:
Meskipun beberapa orang menuduhnya menganut [[Wahabisme]]{{By whom|date=Agustus 2022}}, ia tidak menerima [[Muhammad bin Abdul Wahhab]] (wafat 1793) sebagai ulama besar atau menganggapnya sebagai ulama moderat dan progresif. Asri dapat dicirikan sebagai seorang ulama moderat yang menganjurkan umat Islam untuk mengamalkan lebih dari satu mazhab secara bersamaan di dalam aliran Islam Sunni, yakni mazhab [[Hanbali]], [[Syafi'i]], [[Maliki]], dan [[Hanafi]].
 
Ia sangat vokal dalam konteks politik dan agama Malaysia,<ref>{{cite web |url=https://www.astroawani.com/berita-malaysia/kes-covid19-meningkat-dr-maza-tegur-pemimpin-kerajaan-262393|title=Dr. Maza Tegur Pemimpin Kerajaan | publisher=Astro Awani | date=6 October 2020 | access-date=9 February 2022}}</ref> dan dalam mengkritik pelabelan partai non-Muslim tertentu, terutama oposisi [[Partai Aksi Demokratik]] (DAP) sebagai kafir harbi (kafir yang dapat dilancarkan perang) dan upaya untuk mengamandemen Undang-Undang Pengadilan (Yurisdiksi Pidana) [[Syariah]] tahun 1965 untuk mengizinkan hukuman [[Hudud]] tertentu diterapkan di negara bagian tertentu di Malaysia.
 
Pada isu-isu seperti lingkungan, dia menentang polusi. Dia menganjurkan kesopanan dalam fashion, khususnya pakaian yang pantas untuk wanita Muslim, dan Muslim dapat mengenakan pakaian tradisional non-Muslim.