Dendrobium capra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Referensi: Bot: Perubahan kosmetika
Menambahkan referensi dan paragraf-paragraf baru tentang habitat anggrek larat hijau.
Baris 1:
{{infobox spesies}}'''''Dendrobium capra''''' (Anggrek Larat Hijau) adalah spesies [[tumbuhan]] anggrek yang tergolong ke dalam famili ''[[Orchidaceae]]''. Spesies ini juga merupakan bagian dari ordo ''[[Asparagales]]''. Spesies ''Dendrobium capra'' sendiri merupakan bagian dari genus ''[[Dendrobium]]''.<ref name="TPL">{{cite web |title=''Dendrobium'' |url=http://www.theplantlist.org/tpl1.1/search?q=Dendrobium |publisher=The Plant List |accessdate=18 November 2018}}</ref> Nama ilmiah dari spesies ini pertama kali diterbitkandijelaskan oleh [[J.J.Sm.|Johannes Jacobus Smith]] di tahun 1910.
{{infobox spesies}}
 
Jenis anggrek ini telah ditetapkan sebagai salah satu spesies dengan status terancam punah ''(Endangered)'' berdasarkan evaluasi IUCN ''Redlist''.
'''''Dendrobium capra''''' adalah spesies [[tumbuhan]] yang tergolong ke dalam famili ''[[Orchidaceae]]''. Spesies ini juga merupakan bagian dari ordo ''[[Asparagales]]''. Spesies ''Dendrobium capra'' sendiri merupakan bagian dari genus ''[[Dendrobium]]''.<ref name="TPL">{{cite web |title=''Dendrobium'' |url=http://www.theplantlist.org/tpl1.1/search?q=Dendrobium |publisher=The Plant List |accessdate=18 November 2018}}</ref> Nama ilmiah dari spesies ini pertama kali diterbitkan oleh [[J.J.Sm.]].
 
== Habitat ==
Anggrek Larat Hijau ''(Dendrobium capra)'' adalah tumbuhan endemik dari dataran rendah Jawa Timur, tumbuh dengan panjang batang mencapai 40 cm dan dapat tumbuh dengan baik jika ditanam di dataran rendah (50–80 m dpl) hingga dataran tinggi di ketinggian 800 mdpl.
 
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Destario Metusala menjelaskan bahwa Spesies ''Dendrobium capra'' mempunyai bentuk kehidupan epifit yang beradaptasi dengan habitat kering di dataran rendah perkebunan jati, sehingga menjadikan spesies ini sangat terancam oleh kerusakan habitat alaminya karena kegiatan pemanenan kayu pohon jati secara berkala.
 
Sementara itu, Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi BRIN, Trimanto menyampaikan bahwa dirinya bersama tim melakukan riset populasi ''D.capra'' di Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Sugihan, Sukun, Dodol pada Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gondang, yang merupakan perkebunan jati Perhutani di Bojonegoro Jawa Timur.
 
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana populasi ''D. Capra'' pada habitat alaminya yakni perkebunan jati dengan pohon jati sebagi tumbuhan inangnya. Menurutnya, hasil dari riset ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pemerintah daerah dalam mengelola dan melestarikan spesies, utamanya spesies langka di Pulau Jawa.
 
Survei populasi dan pengumpulan material tumbuhan dan analisa data serta ekologi dilakukan dalam penelitian ini, hal tersebut digunakan sebagai dasar untuk menghasilkan penilaian status konservasi ''D. Capra.''
 
“''Dendrobium capra'' hanya tumbuh di pohon jati saja dan tidak tumbuh pada pohon lain yang terdapat di sekitar pohon jati. Dari hasil survey populasi ditemukan 215 individu ''D. Capra'' pada perkebunan jati Perhutani di Bojonegoro Jawa Timur. Jumlah tersebut sedikit lebih kecil dari yang dilaporkan sejumlah 248 individu pada studi observasi sebelumnya yakni tahun 2008 oleh Yulia & Rusaeni. Hal tersebut mungkin terjadi karena pohon jati yang usianya sudah tua dan menjadi tempat hidup ''D. capra'' mengalami penebangan,” jelas Trimanto. <ref>{{Cite web|title=BRIN - Badan Riset dan Inovasi Nasional|url=https://www.brin.go.id/news/117995/cegah-kepunahan-anggrek-langka-peneliti-brin-lakukan-riset-dan-upaya-konservasinya|website=BRIN - Badan Riset dan Inovasi Nasional|language=id|access-date=2024-10-08}}</ref>
 
== Referensi ==