Hayam Wuruk: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Tambahan sejarah Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Sejarah tambahan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 48:
Hayam Wuruk dilahirkan tahun [[1334]] dan menurut kitab [[Kakawin Nagarakretagama]] (Desawarnana) peristiwa kelahirannya ditandai dengan [[gempa bumi]] di "Pabanyu Pindah" dan letusan [[Gunung Kelud]]. Pada tahun itu pula [[Gajah Mada]] mengucapkan [[Sumpah Palapa]].
Hayam Wuruk memiliki adik perempuan bernama Dyah Nertaja (Putri Iswari) yang menjadi penguasa Pajang (Bhre Pajang), dan adik angkat perempuan bernama Indudewi penguasa Lasem (Bhre Lasem), yaitu putri [[Rajadewi]], adik ibunya.
[[Permaisuri]] Hayam Wuruk bernama Sri Sudewi bergelar Paduka Sori, yang adalah putri dari Wijayarajasa penguasa Wengker (Bhre Wengker). Paduka Sori adalah saudara sepupu Hayam Wuruk, anak tiri Rajadewi.
Dari pasangan Hayam Wuruk dengan Sri Sudewi ini, lahir [[Kusumawardhani]] yang menikah dengan [[Wikramawardhana]], putra Dyah Nertaja Bhre Pajang, adiknya. Hayam Wuruk juga memiliki putra dari
== Masa pemerintahan ==
Sumber sepak terjang Hayam Wuruk dalam pemerintahannya diceritakan dalam kitab Desawarnana atau [[Negarakertagama]], suatu kitab yang didedikasikan untuk menghormatinya.
Pada tahun
Hayam Wuruk dalam pemerintahannya banyak dibantu oleh Mahapatih andalannya, [[Gajah Mada]]. Di bawah kekuasaan Hayam Wuruk, Majapahit melakukan politik ekspansi untuk menjamin kekuatannya di bidang perdagangan lewat laut, sekaligus sebagai pelaksanaan [[Sumpah Palapa]] yang dinyatakan oleh patih Gajah Mada. Majapahit juga menaklukkan [[Kerajaan Pasai]] dan [[Kerajaan Aru]] (kemudian bernama [[Kesultanan Deli]])..
Pada tahun [[1364]], Mahapatih Gajah Mada meninggal dan posisi Mahapatih langsung di pegang Prabu Hayam Wuruk dan dibantu Menteri Seniornya bernama Mpu Nala.
Pada tahun [[1372]], Tribhuwana Tunggadewi, ibundanya meninggal. Ini adalah pukulan berat bagi Hayam Wuruk.
Pada tahun [[1377]], Hayam Wuruk kembali menundukkan [[Suvarnabhumi]] (sekarang [[Sumatra]]), karena pelanggaran yang dilakukan penguasanya saat itu. Setelah merebut Suvarnabhumi karna ingin menjadi Sekutu Kekaisaran Mongol dan hal ini tidak dapat ditolelir Prabu Hayam Wuruk langsung mengirim pasukan besar untuk menghadapinya, dapat pertempuran dahsyat ini dimenangkan oleh Majapahit dan pasukan Mongol/Tiongkok tidak tersisa. Kemudian Majapahit memasuki era damai dengan menjalin hubungan baik dengan negara-negara tetangganya.
== Akhir hayat ==
|