Tari Bedana merupakan tarian daerah yang dipercayai berkembang dari ajaran agama Islam dan merupakan tarian tradisional yang menggambarkan kehidupan dan budaya melayuMelayu masyarakat Lampung yang ramah, terbuka, dan berpegangan teguh pada agama. Pada awal mulanya, Tari Bedana dilakukan dengan dua laki-laki berpasangan dan berkelompok saja. Tari Bedana pada mulanyaawalnya akan dimainkan saat salah seorang anggota keluarga ada yang khatam [[Al-Qur'an|Al-Quran]].<ref>{{Cite journal|last=Yustika|first=Mega|last2=Bisri|first2=Mohammad Hasan|date=2017-11-16|title=Bentuk Penyajian Tari Bedana Di Desa Terbaya Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus Lampung|url=https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jst/article/view/16108|journal=Jurnal Seni Tari|language=en|volume=6|issue=1|doi=10.15294/jst.v6i1.16108|issn=2503-2585}}</ref> Namun seiring perkembangan zaman, Tari Bedana dapat dimainkan atau dilakukan antara laki-laki dan perempuan secara berpasangan maupun berkelompok tanpa bersentuhan.<ref>{{Cite book|date=2018|url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f2/Katalog_Warisan_Budaya_Takbenda_Indonesia_2018_%28Buku_2%29.pdf|title=Katalog Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2018 Buku Dua|location=Jakarta|publisher=Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|pages=82|url-status=live}}</ref> Tari Bedana menggambarkan kehidupan masyarakat Lampung yang bersahabat dan beragama.