Daftar suku bangsa di Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k 4 suntingan (114.58.89.229 (Bicara)) dikembalikan ke versi terakhir oleh 202.127.104.242 |
|||
Baris 813:
[[Kategori:Suku bangsa di Indonesia| ]]
[[Kategori:Daftar bertopik Indonesia|Suku]]
Suku Muyu
KAMI SEBENARNYA MUYU ATAU KATI ?
A. PENGANTAR
Ada sebagian teman-teman, kaka-kaka, adik-adik yang mempunyai pandangan bahwa kami sebenarnya suku bangsa Kati dan bukan Muyu. Ada juga sebagian teman-teman, kaka-kaka, adik-adik yang mempunyai pandangan lain bahwa kami bukan suku bangsa Kati tetapi sebenarnya suku bangsa Muyu.
Memang apa yang anda katakan tentang Kati atau Muyu itu benar. Dalam artikel ini akan dibuktikan apakah kami suku bangsa Kati atau Muyu dengan menggunakan data sejarah dan wawancara dengan beberapa informan di Mindiptana, dengan pendekatan etimologis Muyu.
B. MUYU
Istilah Muyu diperkirakan muncul bersamaan dengan masuknya missi katolik yang di bawakan oleh pastor Petrus Hoeboer berkebagsaan Belanda pada tahun 1933 di kampung Ninati daerah Muyu bagian utara.
Eksplorasi pertama di daerah Muyu dimulai yang disebut Perkemahan Swallow ( Swallow Bivouac ). Swallow adalah sebuah kapal perkemahan yang pada bulan Vebruari tahun 1909 berlabuh di sungai Digul, dekat muara sungai Kao. Pada bulan Mei kapal itu naik lebih ke hulu dari Sungai Digul. Dari 27 Maret hingga 6 April ekspedisi itu berlayar ke hulu Sungai Kao 50 km lebih ke atas lagi.
Diperkirakan dalam perjalanan ekspedisi ini, mereka mengadakan kontak pertama dengan penduduk setempat di pinggiran Sungai Kao pada sub suku Kamindip yang hidup di wilayah dusun mereka di pinggiran Sungai Mui. Pada sub suku Kamindip ini ada juga sekelompok orang yang mempunyai klen Muyan. Klen Muyan ini yang diperkirakan mengadakan kontak pertama dengan para ekspedisi tersebut dan mereka memperkenalkan klen mereka kepada para ekspedisi tersebut bahwa mereka adalah klen Muyan dengan mengatakan “ neto muyannano “ yang artinya “ saya ini orang/klen Muyan “. Dari perkenalan ini kemudia para ekspedisi tersebut menulis dalam buku catatan harian mereka dan mereka kemungkinan meyebut seluruh penduduk itu dari Selatan hingga ke Utara dengan satu istilah yaitu Muyu dan didukung dengan hampir semua kosa kata dalam bahasa itu sama. Sedangkan kata Muyan kemungkinan mengalami perubahan akhiran atau penghilangan akhiran an dan di gantikan dengan akhiran u dan menjadi Muyu serta di populerkan pada tulisan-tulisan dan laporan-laporan berikutnya.
Di versi lain, istilah Muyu ini muncul karena orang-orang yang tinggal di daerah itu dari Selatan hingga ke Utara mereka menyebut Sungai yang mengalir antara sungai Kao di bagian Barat dengan Sungai Fly di bagian Timur itu dengan istilah “ ok Mui “, yang artinya “ sungai Mui “ kali Muyu. Salah satu informan di Mindiptana mengatakan bahwa, istilah “ Muyu “ ini muncul ketika penduduk setempat mengadakan kontak pertama dengan para ekspedisi yang terdiri dari orang-orang Belanda dari muara Sungai Mui hingga ke hulu sungai itu dan mereka para ekspedisi menanyakan kepada penduduk setempat bahwa ini sungai apa, penduduk setempat menjawab ini “ ok Mui “ yang artinnya “ sungai Mui “, atau kali Muyu dan para ekspedisi Belanda menulis Mui dengan ejaan Belanda Moejoe yang di Indonesiakan menjadi Muyu. Karena penghilangan akhiran i pada kata Mui dan digantikan dengan akhiran yu menjadi Muyu, maka dari sinilah timbul istilah Muyu.
C. KATI
Orang-orang yang hidup diantara sungai Kao di bagian Barat dan sungai Fly di bagian Timur mereka menyebut nama atau diri mereka dengan satu istilah yaitu “ Kati “. Istilah Kati ini menurut mereka mempunyai arti “ manusia yang sesungguhnya “ yang berbeda dari suku-suku bangsa tetangga mereka seperti suku bangsa Mandobo di bagian Barat dan Selatan, suku bangsa Ngalum di bagian Utara serta orang Awin di bagian Timur dan termasuk Negara Tetangga Papua New Guinea. Perbedaan yang dimaksud disini antara lain, bahasa, cara menghadapi, bertindak dan menyelesaikan suatu perkara, perbedaan orientasi kehidupan kepada masa lalu, masa kini dan masa depan dan juga kriteria lainnya yang dibuat oleh orang-orang yang hidup di antara sungai Kao di bagian Barat dan sungai Fly di bagian Timur kepada suku bangsa tetangga mereka.
Ada batasan istilah “ MUYU “ yaitu “ Manusia Ulet Yang Unik “ yang populer berkembang di kalangan Mahasiswa/i Muyu di Jayapura. Istilah Manusia Ulet Yang Unik saya tidak temukan istilah ini dalam referensi tentang orang Muyu dan juga dari wawancara dengan beberapa orang Muyu mereka tidak menyebutkan istilah itu, dan ketika saya wawancara tentang istilah itu mereka menolak itu dan membantah bahwa kami bukan Manusia Ulet Yang Unik tetapi kami ini sebernanya Kati. Maka berdasarkan data yang ditemukan bahwa sebernanya istilah Manusia Ulet Yang Unik ( MUYU ) adalah salah dan tidak ilmiah. Manusia Ulet Yang Unik tidak ada kaitannya dengan istilah Muyu maka tidak dibenarkan untuk dikaitkan dengan istilah Muyu.
Oleh :
Maksimus M. Kandam
Antropologi FISIP UNCEN
Mobille : 085244055601
e-mail : antrop_uncen@hotmail.com
|