Raja Romawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TheKrakenz (bicara | kontrib)
Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App full source
TheKrakenz (bicara | kontrib)
Mengubah Artikel Lama ke Baru
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App full source
Baris 1:
{{Politik Romawi Kuno}}
 
'''Raja-raja Romawi''' ([[bahasa Latin]]: ''Rex Romae'') adalah [[Kerajaan Romawi|kepala pemerintahan monarki]] yang memerintah [[Roma]] dari pendiriannya pada tahun 753 SM hingga pembentukan [[Republik Romawi]] pada tahun 509 SM. Selama periode ini, [[Roma]] diperintah oleh tujuh raja yang terkenal, yakni [[Romulus]], [[Numa Pompilius]], [[Tullus Hostilius]], [[Ancus Marcius]], [[Lucius Tarquinius Priscus|Tarquinius Priscus]], [[Servius Tullius]] dan [[Lucius Tarquinius Superbus|Tarquinius Superbus]] masing-masing memiliki kontribusi unik dalam membentuk dasar dari institusi politik, hukum, agama, dan militer yang menjadi fondasi bagi pertumbuhan [[Roma]] di masa mendatang. Raja-raja Romawi memiliki kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta bertindak sebagai pemimpin agama dan panglima militer. [[Kerajaan Romawi|Sistem monarki di Roma]] berakhir setelah pemberontakan yang menggulingkan raja terakhir, [[Lucius Tarquinius Superbus|Tarquinius Superbus]], akibat pemerintahannya yang tirani, dan memulai periode [[Republik Romawi]] yang lebih demokratis.
'''Raja-raja Romawi''' adalah sebutan untuk tujuh raja yang memerintah [[Kota Roma]] sejak pendiriannya pada tahun 753 SM hingga awal [[Republik Romawi]] pada tahun 509 SM. Masa pemerintahan para raja ini dikenal sebagai Periode [[Kerajaan Romawi]]. Dalam periode ini, [[Kota Roma]] bertransformasi dari pemukiman kecil di tepi [[Sungai Tiber]] menjadi salah satu kota terkuat di wilayah tersebut.
 
==Daftar Raja-raja Romawi==
Menurut tradisi Romawi, tujuh raja memerintah [[Roma]] dalam periode ini. Masing-masing raja berkontribusi terhadap perkembangan politik, militer, sosial, dan budaya [[Roma]]. Berikut adalah daftar ketujuh raja:
 
===Romulus (753–716 SM)===
[[Romulus]] adalah raja pertama dan pendiri [[Roma]], menurut legenda. Ia diyakini sebagai putra dewa Mars dan Rhea Silvia. Bersama saudaranya, [[Remus]], [[Romulus]] dibesarkan oleh serigala betina setelah ditinggalkan di [[Sungai Tiber]]. Setelah membunuh [[Remus]] dalam perselisihan mengenai pendirian kota, [[Romulus]] menjadi raja pertama [[Roma]]. Pemerintahannya ditandai dengan pengembangan struktur politik dasar dan penguatan pertahanan [[Roma]].
 
===Numa Pompilius (716–673 SM)===
[[Numa Pompilius]] adalah raja kedua [[Roma]], terkenal karena membangun lembaga keagamaan dan memperkenalkan berbagai upacara dan ritual yang menjadi dasar [[agama Romawi]]. Ia dikenal sebagai sosok yang bijaksana dan damai, berfokus pada reformasi spiritual ketimbang ekspansi militer. Numa menciptakan posisi ''[[Pontifex Maximus]]'', kepala agama tertinggi, dan mendirikan banyak kuil, termasuk kuil [[Janus]].
 
===Tullus Hostilius (673–642 SM)===
[[Tullus Hostilius]], raja ketiga [[Roma]], dikenal sebagai pemimpin yang agresif dan militan. Ia memperluas wilayah [[Roma]] melalui serangkaian peperangan melawan tetangga-tetangga [[Roma]], termasuk [[Alba Longa]], yang dihancurkan dan penduduknya dipindahkan ke [[Roma]]. Di bawah Tullus, [[Roma]] mulai menunjukkan pengaruh militernya di wilayah [[Latium]].
 
===Ancus Marcius (642–617 SM)===
[[Ancus Marcius]] adalah cucu [[Numa Pompilius]] dan dikenal sebagai raja yang menggabungkan kebijakan damai kakeknya dengan ekspansi militer pendahulunya. Ia memperluas kekuasaan [[Roma]] dengan mendirikan koloni-koloni baru, memperkuat kendali atas [[sungai Tiber]], dan membangun '''Pelabuhan Ostia''' yang menjadi pelabuhan pertama [[Roma]]. Ancus juga mengkonsolidasikan [[hukum Romawi]] dengan merumuskan ''Fetial Laws'', yang mengatur perang dan hubungan diplomatik.
 
===Tarquinius Priscus (617–579 SM)===
[[Tarquinius Priscus]], juga dikenal sebagai ''Tarquin Tua'', adalah raja Romawi pertama dari keturunan Etruska. Ia dikenal karena proyek pembangunan besar-besaran, termasuk pembangunan [[Circus Maximus]], saluran air ''[[Cloaca Maxima]]'', dan fondasi pertama Kuil Jupiter di '''Bukit Capitoline'''. ''Tarquin Tua'' juga memperkenalkan berbagai reformasi militer dan memperluas pengaruh [[Roma]] ke wilayah [[Etruria]].
 
===Servius Tullius (579–535 SM)===
[[Servius Tullius]] adalah raja keenam yang melakukan banyak reformasi sosial dan militer. Ia dikatakan berasal dari kalangan rakyat biasa, namun menjadi raja berkat kemampuannya. Servius memperkenalkan ''Reformasi Servius'', yang mengatur warga berdasarkan kelas ekonomi dan mengorganisir tentara berdasarkan harta benda. Ia juga memperluas tembok [[kota Roma]] (''Servian Wall'') untuk melindungi wilayah baru yang ditaklukkan.
 
===Tarquinius Superbus (535–509 SM)===
[[Tarquinius Superbus]], atau ''Tarquin Si Sombong'', adalah raja terakhir [[Roma]]. Pemerintahannya ditandai oleh kekejaman dan kekuasaan tirani. Ia mengabaikan tradisi dan senat, serta memerintah dengan tangan besi. [[Tarquinius Superbus]] digulingkan setelah insiden [[pemerkosaan Lucretia]] oleh putranya, '''Sextus Tarquinius'''. Revolusi yang dipimpin oleh '''Lucius Junius Brutus''' dan para bangsawan lainnya mengakhiri pemerintahan raja-raja di [[Roma]] dan mendirikan [[Republik Romawi]] pada tahun 509 SM.
 
==Struktur Pemerintahan pada Masa Kerajaan==
Selama periode kerajaan, [[Roma]] diperintah oleh seorang raja (''rex'') yang memiliki kekuasaan eksekutif, militer, dan agama. Namun, kekuasaannya tidak mutlak, karena raja dibantu oleh dua lembaga utama:
# [[Senat Romawi]]: Senat berfungsi sebagai dewan penasihat bagi raja. Anggotanya berasal dari keluarga bangsawan atau ''[[patrician]]''. Meskipun peran senat lebih terbatas dibandingkan dengan masa republik, senat tetap berpengaruh dalam pengambilan keputusan penting.
# [[Majelis Kuria]]: Majelis ini terdiri dari semua warga laki-laki dewasa [[Roma]] yang diorganisir berdasarkan klan atau curiae. Majelis Kuria memiliki kekuasaan untuk meratifikasi keputusan raja dan memberikan persetujuan atas undang-undang baru.
 
==Transisi dari Kerajaan ke Republik==
Periode [[Kerajaan Romawi]] berakhir pada tahun 509 SM ketika rakyat [[Roma]], yang muak dengan tirani [[Tarquinius Superbus]], melakukan revolusi yang menggulingkan monarki. Setelah itu, [[Roma]] menjadi sebuah republik dengan sistem pemerintahan yang lebih demokratis di mana kekuasaan raja digantikan oleh dua konsul yang dipilih setiap tahun. Peristiwa ini menjadi tonggak penting dalam [[sejarah Roma]] dan membuka jalan bagi perkembangan [[Republik Romawi]] yang kelak akan menjadi [[Kekaisaran Romawi]].
 
==Referensi==
{{reflist}}
* Cornell, T. J. (1995). The Beginnings of Rome. Routledge.
* Livy. (2002). The Early History of Rome. Penguin Classics.
* Grant, Michael. (1978). The History of Rome. Faber & Faber.