Sulawesi Utara: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Tmv (bicara | kontrib)
Restored revision 26404263 by Herryz (talk) (Twinkle)
Tag: Pembatalan
Baris 73:
}}
 
'''Sulawesi Utara''' (disingkat '''Sulut''') adalah salah satu [[Provinsi di Indonesia|provinsi]] yang terletak di ujung utara [[Pulau Sulawesi]], [[Indonesia]], dengan [[ibu kota]] terletak di kota [[Kota Manado|Manado]]. Sulawesi Utara atau Sulut berbatasan dengan [[Laut Maluku|Laut Mamaku]] dan [[Samudra Pasifik|Samudra Pasifik]] di sebelah timur, Laut Maluku dan [[Teluk Tomini]] di sebelah selatan, [[Laut Sulawesi]] dan [[Provinsi Gorontalo]] di sebelah barat, dan [[Davao Barat|Provinsi Davao Occidental]] di sebelah utara. Penduduk Sulawesi Utara pada pertengahan tahun [[2024]] berjumlah 2.643.125 jiwa, dan luas wilayahnya adalah 13.892,47 [[Kilometer persegi|km<sup>2</sup>]].<ref name="DUKCAPIL"/>
 
Sulawesi Utara memiliki [[kepulauan]] dengan jumlah [[pulau]] sebanyak 287 pulau dengan 59 di antaranya berpenghuni. [[Wilayah administratif]] Sulawesi Utara terbagi menjadi 4 [[kota]] dan 11 [[kabupaten]] dengan 1.664 [[desa]]/[[kelurahan]]. Sulawesi Utara terbagi menjadi dua zona yaitu zona selatan yang berupa [[dataran rendah]] dan [[dataran tinggi]] serta zona utara yang meliputi [[kepulauan]]. [[Zona Ekonomi Eksklusif|Zona ekonomi eksklusif]] Sulawesi Utara mencapai 190.000 [[Kilometer persegi|km<sup>2</sup>]] dengan [[pesisir]] [[pantai]] sepanjang 2.395,99&nbsp;km dan luas [[hutan]] mencapai 701. 885 [[hektare]]. Wilayah Sulawesi Utara juga memiliki banyak [[gunung berapi]], dikarenakan letaknya yang berada di tepian [[Lempeng Sunda]].<ref>{{Cite book|last=Sosilawati, dkk.|first=|date=2017|url=https://bpiw.pu.go.id/uploads/buku_produk/Buku_1Sulawesi.pdf|title=Sinkronisasi Program dan Pembiayaan Pembangunan Jangka Pendek 2018-2020: Keterpaduan Pengembangan Kawasan dengan Infrastruktur PUPR Pulau Sulawesi|location=Jakarta Selatan|publisher=Pusat Pemrograman dan Evaluasi Keterpaduan Infrastruktur PUPR|isbn=978-602-61190-3-2|pages=14|url-status=live|access-date=2021-02-10|archive-date=2021-05-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20210511132717/https://bpiw.pu.go.id/uploads/buku_produk/Buku_1Sulawesi.pdf|dead-url=no}}</ref>
Baris 84:
Temuan benda purbakala di Sulawesi Utara di antaranya gua-gua purba di Talaud, Minahasa, Bolaang Mongondow. Kubur batu [[Waruga]] yang bertebaran di Minahasa. Pada saat terjadi pengesekan (zaman glacial) di muka bumi pada masa Plestosin, pernah terjadi migrasi fauna dari daratan Asia ke Selatan melalui Filipina dan Sulawesi Utara.
 
Oleh sebab itu di Filipina dan di Sulawesi Utara terdapat peninggalan fosil-fosil binatang purba seperti [[gajah purba]] (poopystegodon) dan fosil hewan lainnya. Di [[Desa Pintareng]] di [[Tabukan Selatan]] di [[Pulau Sangihe]], telah ditemukan adanya fosil-fosil gading dan geraham gajah purba tersebut. Menurut para ahli dari Museum Geologi Bandung dan dari Pusat penelitian Arkeologi Nasional Jakarta, fosil-fosil tersebut dinyatakan sebagai bagian dari [[fosil Stegodon]] yang pernah hidup di Kepulauan Nusantara pada masa Plestosin sekitar 2 juta tahun lalu.
 
Gajah purba ini selain di Pintareng telah ditemukan fosil-fosilnya di [[Sangiran]], di [[Kabupaten Sragen Jawa Tengah]], di [[Lembah Cabenge]] di [[Sulawesi Selatan]] dan di [[Lembah Besoa]] di [[Sulawesi Tengah]]. [[Stegodon]] di dunia diperkirakan pernah hidup sejaman dengan binatang purba lainnya. Di Indonesia stegodon hidup dengan binatang-binatang purba lainnya seperti Rinocheros (badak purba) serta kerbau purba dan lain sebagainya. Dengan temuan fosil gajah purba di Pintareng, Tabukan Selatan Sangihe tersebut, maka sebenarnya pada masa lalu gajah pernah hidup di Pulau Sulawesi dan terutama di Sulawesi Utara.