Beras: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 77:
 
'''Beras putih''', sesuai namanya, berwarna putih agak transparan karena hanya memiliki sedikit aleuron, dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20%. Beras ini mendominasi pasar beras.<br />
'''Beras merah''', akibat aleuronnya mengandung gen yang memproduksi [[antosianin]] yang merupakan sumber warna merah atau ungu.<br />
'''Beras hitam''', sangat langka, disebabkan aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam.<br />
'''Ketan''' (atau beras ketan), berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau hampir seluruh patinya merupakan amilopektin.<br />
Baris 89:
 
== Aspek pangan ==
Beras dimanfaatkan terutama untuk diolah menjadi [[nasi]], makanan pokok terpenting warga dunia. Beras juga digunakan sebagai bahan pembuat berbagai macam penganan dan kue-kue, utamanya dari ketan, termasuk pula untuk dijadikan [[tapai]]. Selain itu, beras merupakan komponen penting bagi [[jamu]] [[beras kencur]] dan [[param]]. Minuman yang populer dari olahan beras adalah [[arak]] dan [[air tajin]].
 
Dalam bidang industri pangan, beras diolah menjadi tepung beras. Sosohan beras (lapisan [[aleuron]]), yang memiliki kandungan gizi tinggi, diolah menjadi tepung [[bekatul]] (''rice bran''). Bagian [[embrio]] juga diolah menjadi [[suplemen makanan]] dengan sebutan tepung mata beras.
Baris 97:
Di antara berbagai jenis beras yang ada di Indonesia, beras yang berwarna merah atau beras merah diyakini memiliki khasiat sebagai obat. Beras merah yang telah dikenal sejak tahun 2.800 [[Masehi|SM]] ini, oleh para tabib saat itu dipercaya memiliki nilai nilai medis yang dapat memulihkan kembali rasa tenang dan damai. Meski, dibandingkan dengan beras putih, kandungan karbohidrat beras merah lebih rendah (78,9 gr : 75,7 gr), tetapi hasil analisis Nio (1992) menunjukkan nilai energi yang dihasilkan beras merah justru di atas beras putih (349 kal : 353 kal). Selain lebih kaya protein (6,8 gr : 8,2 gr), hal tersebut mungkin disebabkan kandungan [[tiamin]]nya yang lebih tinggi (0,12&nbsp;mg : 0,31&nbsp;mg).
Kekurangan tiamin bisa mengganggu sistem [[saraf]] dan [[jantung]], dalam keadaan berat dinamakan beri-beri, dengan gejala awal nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, [[sembelit]], mudah lelah, [[Kesemutan|kesemutan,]] jantung berdebar, dan refleks berkurang.
 
Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah [[fosfor]] (243&nbsp;mg per 100 gr bahan) dan [[selenium]]. Selenium merupakan elemen kelumit (''trace element'') yang merupakan bagian esensial dari [[enzim]] glutation peroksidase. Enzim ini berperan sebagai [[katalisator]] dalam pemecahan peroksida menjadi ikatan yang tidak bersifat [[toksin|toksik]]. Peroksida dapat berubah menjadi [[radikal bebas]] yang mampu meng[[oksidasi]] [[asam lemak#Karakteristik|asam lemak tidak jenuh]] dalam membran sel hingga merusak membran tersebut, menyebabkan [[kanker]], dan [[penyakit degeneratif]] lainnya. Karena kemampuannya itulah banyak pakar mengatakan bahan ini mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.