Cikal bakal berdirinya RRI di Jayapura maupun RRI di seluruh wilayah tanah Papua berawal dari berdirinya Radio Omroep Nederlands Nieuw GuiniaGuinea (RONG) di [[Sentani, Jayapura|Sentani]] pada tahun 1953 yang kemudian dipindahkan di [[Biak]] pada tahun 1955.<ref name="RONG">{{cite web|url=https://ppid.rri.go.id/download/dokumen/sejarah_singkat_rri_fakfak.pdf/12771|title=Sejarah Singkat RRI Fakfak|date=24 Maret 2020|website=PPID Radio Republik Indonesia|access-date=12 Oktober 2024}}</ref> RONG yang berpusat di Biak memiliki cabang-cabang di Hollandia (kini Jayapura), [[Kota Sorong|Sorong]], [[Kabupaten Merauke|Merauke]], [[Manokwari (kota)|Manokwari]], dan [[Kabupaten Fakfak|Fakfak]]. Akan tetapi hubungan Radio RONG pusat di Biak dengan cabang-cabangnya itu tidak terkoordinasi dengan baik secara programatis, dimana masing-masing radio dibawah naungannya RONG punya jam siaran serta program siaran yang berbeda-beda.<ref name="RRIdiPapua>{{cite web|url=https://ojs.ustj.ac.id/jendela/article/download/896/715/|title=Strategi Eksistensi RRI Jayapura pada Kelompok Milenial|date=22 Februari 2022|publisher=Universitas Sains dan Teknologi Jayapura|access-date=12 Oktober 2024}}</ref>
Pada 15 Juli 1962, RONG yang sebelumnya berpusat di Biak dipindahkan ke Hollandia serta berganti nama menjadi Radio Papua Barat (RAPABA). Pada akhir tahun yang sama peranan personil [[Belanda]] didalam mengelola radio siaran di Iran Barat mulai berkurang seiring dengan penyerahan kekuasaan Belanda atas Irian Barat ke [[Otoritas Eksekutif Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa]] (UNTEA).<ref name="RONG"/>