Bima Arya Sugiarto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alda Anggini (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis VisualEditor
Alda Anggini (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 42:
Dr. H. Bima Arya Sugiarto (lahir 17 Desember 1972) adalah seorang akademisi yang terjun menjadi politisi. Bima Arya terpilih sebagai Wali Kota Bogor dua periode (7 April 2014 - 7 April 2019 & 20 April 2019 - 20 April 2024).
 
Usai meraih gelar doktor, Bima kembali ke Jakarta dan aktif mengajar di Universitas Paramadina. Selain, Penyandang gelar Doktor Ilmu Politik dari Australian National University ini juga merupakan pendiri Charta Politika Indonesia, salah satu konsultan politik terbaik di Indonesia. saatDi inilembaga itu, Bima pernah memegang jabatan sebagai direktur eksekutif (2008–2010) dan komisaris (2010).
 
Setelah menjajaki karier di bidang pendidikan dan politik, Bima mulai terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN).Bima mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bogor berpasangan dengan Usmar Hariman pada 2013. Bima bersama Usmar kemudian dilantik menjadi Wali Kota Bogor pada 7 April 2014 di Gedung DPRD Kota Bogor.
Pada masa kepemimpinannya, Kota Bogor meraih 384 penghargaan baik nasional maupun internasional. Kota Bogor berhasil merebut kembali Piala Adipura 2 kali berturut - turut (2023-2024) setelah lepas selama 28 tahun dan dinobatkan sebagai kota paling toleran ke-3 se Indonesia.
 
Pada Pilkada 2018, Bima kembali mencalonkan diri sebagai wali kota bersama Dedie A Rachim, mantan Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam pilkada tersebut, Bima dan Dedie berhasil memenangi pilkada dengan perolehan 215.708 suara atau 43,64 persen suara.
Pada 2020 Bima Arya dinobatkan sebagai Best Goverment Official pada ajang Penghargaan People Of The Year Metro TV. Pada 2021 Indonesia Indicator menyatakan Bima Arya sebagai Wali Kota paling berpengaruh di Indonesia. Di akhir masa jabatannya, Survey dari Indikator Politik Indonesia mencatatkan tingkat kepuasan publik yang sangat tinggi di angka 82%.
 
Selain itu, Bima Arya juga terpilih secara aklamasi menggantikan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany sebagai Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia atau Apeksi dalam Musyawarah Nasional VI Apeksi di Jakarta Februari 2021.
Bima Arya memiliki jam terbang panjang dalam organisasi. Semasa kuliah di Australia, Bima terpilih sebagai Presiden PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Australia. Ketika menjadi Wali Kota, Bima dipercaya sebagai Ketua Asosiasi Pemerintahan Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), Ketua Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) dan Ketua Umum Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI). Dalam lingkup Internasional, Bima terpilih sebagai Chairman APCAT (Asia Pacific Cities Alliance for Tobacco Control and NCDs Prevention).
 
Bima Arya adalah salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) di Jawa Barat pada 1998 dan saat ini menjabat sebagai Ketua DPP Partai Amanat Nasional.