Pengepungan Bagdad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pergerakan dan pengepungan: Perbaikan terjemahan
Pergerakan dan pengepungan: Perbaikan terjemahan
Baris 80:
Khalifah al-Musta'sim kemudian mengirim sejumlah utusan, termasuk al-Alqami dan [[Makkikha II]], [[Daftar Patriark Gereja dari Timur|Patriark Gereja dari Timur]], selama sepekan berikutnya, tetapi Hulegu tetap bertekad untuk mendapatkan penyerahan tanpa syarat dari al-Musta'sim, terutama setelah salah satu panglimanya terluka akibat dipanah pada sebuah perundingan.{{sfnm|Atwood|2004|1p=28|Chambers|1979|2p=145|Boyle|1968|3p=348}} ''Dawatdar'' dan panglima garnisun Bagdad telah menyerah kepada Mongol pada perundingan tersebut, dan kemudian dihukum mati.{{sfnm|Jackson|2017|1p=128|Boyle|1968|2p=348}} Pada tanggal 7 Februari, muncul banyak penduduk dan prajurit tanpa senjata di kota tersebut, tampaknya dengan harapan bahwa mereka akan dibiarkan hidup dan diperbolehkan untuk menetap di Suriah. Namun, mereka kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok dan dihukum mati.{{sfnm|Jackson|2017|1p=167|Chambers|1979|2p=145}}
 
Dengan opsi terbatas, al-Musta'sim pun bersiap untuk menyerah. UsaiSetelah mengirim utusan pimpinanyang dipimpin oleh putra dan pewarisnya Ahmed, yang berhasil meminta jaminan keamanankeselamatan untuk keluarganya, khalifahal-Musta'sim akhirnya menyerah pada tanggal 10 Februari, mengirimbersama keluarganya dan 3.000 undanganorang pejabat. Hulegu membujuklalu meminta al-Musta'sim untuk memerintahkan para penduduk kota tersebut untuk meninggalkan kota tersebut usaisetelah melucuti senjata mereka. Orang-orangPara penduduk yang menaatinyamenaati perintah tersebut kemudian dijagaldibunuh.{{sfnm|Boyle|1968|1p=348|Jackson|2017|2p=167|Atwood|2004|3p=29|Marozzi|2014|4loc=chapter 5}} KhalifahAl-Musta'sim dan kelaurganyakeluarganya lalu ditempatkan di dekat pasukan Kitbuqa dekat gerbang selatan.{{sfn|Boyle|1968|p=348}}
 
===Penjarahan dan dampak===
Pada tanggal 13 Februari, penjarahan Bagdad pun dimulai. IniPenjarahan bukanlahtersebut bukan tindakanmerupakan penghancuran yang disengaja, sebagaimana yang umum dinyatakan, namuntetapi lebih kepadasebagai keputusan yang diperhitungkan untuk menunjukkan dampakkonsekuensi dari melawan Kekaisaran Mongol.{{sfnm|Biran|2016|1p=140|Lane|2003|2p=29}} Para [[sayyid]], cendekiawan, peniagapedagang yang berdagang dengan Mongol, dan umat Kristen di kota tersebut atas perantaraan istri Hulegu [[Doquz Khatun]], yang juga Kristen, menyambut,dianggap meraih keuntunganberharga dan diperintahkan untuk menandai pintu-pintu mereka sehingga rumah-rumah mereka akan dibiarkan.{{sfnm|Jackson|2017|1p=167|Atwood|2004|2p=226}} SisaSementara kotasisanya menjadi subyek penjarahan dan pembunuhan selama sepekan penuh. Menurut [[Kirakos Gandzaketsi]], seorang sejarawan Armenia abad ke-13, umat Kristen dalam tentara Hulegu meraihsangat kesenangan khusussenang dalam penjarahanmenjarah Bagdad.{{sfnm|Chambers|1979|1p=145|Marozzi|2014|2loc=bab 5|Biran|2012|3p=79}} Tidak diketahui berapaseberapa banyak penduduk yang tewas:dibunuh. paraPara penulis Muslim pada masa berikutnya memperkirakan antara 800.000 sampaihingga dua juta orang tewasterbunuh, sementara Hulegu sendiri, dalam sebuah surat kepada [[Louis IX dari Prancis]], menyatakan bahwa pasukannya telah membunuh 200.000 orang.{{sfnm|Morgan|1986|1p=133|Buell|2003|2p=117|Atwood|2004|3p=344|Chambers|1979|4p=146}} Jumlah tersebut dicampurmungkin denganmembesar akibat adanya [[epidemikepidemi]] berikutnya di kalangan penyintas;penduduk parayang selamat. Para cendekiawan pun berdebat apakah iniepidemi adalahtersebut sebuahberupa wabahmewabahnya yang[[pes]], memicupendahulu dari [[Wabah Hitam]].{{sfnm|Jackson|2017|1p=172|2a1=Brack|2a2=Biran|2a3=Amitai|2y=2024}}
 
Dua hari usai penjarahan, pada 15 Februari, Hulegu mengunjungi istana khalifah dan memaksa al-Musta'sim untuk menyerahkan hartanya; beberapa orang membagikan di kalangan panglima seperti Guo Kan, namun kebanyakan dimasukkan ke gerobak dan dibawa ke Mongke di Karakorum atau ke [[Pulau Shahi]] di Azerbaijan, tempat Hulegu dikebumikan. Menyerahkan istana tersebut kepada Makkikha untuk dijadikan gereja Kristen, Hulegu kemudian mengadakan pesta makan besar yang diadakan olehnya untuk mengejek khalifah. Nasir al-Din al-Tusi, yang nampaknya hadir, mencatat dialog berikut ini:{{sfnm|Boyle|1968|1pp=348–349|Chambers|1979|2p=145|Atwood|2004|3p=226|Hodous|2020|4p=35}}