Stasiun Pondok Rajeg: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adamkrishna (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Irvan Cahyo N (bicara | kontrib)
k Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App full source
Baris 27:
| platform = Satu peron sisi yang tinggi
| operator = [[KAI Commuter]]
| class = Kelaskelas III /Kecilkecil<!--stasiun-->
| fasilitas = {{Infobox stasiun/fasilitas|difabel}}{{Infobox stasiun/fasilitas|toilet}}{{Infobox stasiun/fasilitas|musala}}{{Infobox stasiun/fasilitas|mesintiket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|loket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|sepeda}}<!--{{Infobox stasiun/fasilitas|parkir}}{{Infobox stasiun/fasilitas|dropzone}}-->{{Infobox stasiun/fasilitas|ruang tunggu}}{{Infobox stasiun/fasilitas|isi baterai}}{{Infobox stasiun/fasilitas|cucitangan}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kesehatan}}{{Infobox stasiun/fasilitas|menyusui}}
}}
Baris 35:
Asal-usul pembangunan stasiun ini dapat dilacak dari ''masterplan'' pembangunan jalur kereta api lingkar luar Jakarta yang dibuat oleh [[Departemen Perhubungan Republik Indonesia]] pada awal dekade 1990-an. Tujuannya agar kereta api angkutan barang tidak memasuki wilayah [[DKI Jakarta]]. Rutenya dari [[Stasiun Parung Panjang]] menuju [[Stasiun Cikarang]]. Namun [[krisis finansial Asia 1997]] menyebabkan rancangan itu berhenti di tengah jalan, sehingga jalur kereta api hanya sampai ke [[stasiun Nambo]]. Untuk mengisi slot rute yang kosong ini, dioperasikanlah KRD Nambo pada tahun 1999 hingga 2006. Pada tahun 2006, KRD tersebut berhenti beroperasi karena usia KRD yang sudah tua dan tidak layak operasi. Otomatis stasiun dan jalurnya juga dinonaktifkan.<ref>{{cite web|url=https://www.kaorinusantara.or.id/newsline/25067/sejarah-dan-drama-di-balik-pengoperasian-krl-jalur-nambo|title=Sejarah dan Drama di Balik Pengoperasian KRL Jalur Nambo|publisher=Kaori Nusantara|date=4 April 2015|accessdate=6 Agustus 2017}}</ref>
 
Pada [[3 Juni]] [[2021]], [[Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek|BPTJ]] bersama Kadishub Depok dan perwakilan dari Pemerintah Kota Depok melaksanakan kajian lapangan sebagai upaya menindaklanjuti reaktivasi stasiun ini<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2021-06-04|title=Stasiun Pondok Rajeg Cibinong Bogor Akan Kembali Diaktifkan|url=https://www.liputan6.com/news/read/4573711/stasiun-pondok-rajeg-cibinong-bogor-akan-kembali-diaktifkan|website=liputan6.com|language=id|access-date=2021-06-06}}</ref><ref>{{Cite web|title=Reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg, Diperkirakan Beroperasi Mulai Tahun Depan|url=https://depoktoday.hops.id/perkotaan/pr-3082166166/reaktivasi-stasiun-pondok-rajeg-dishub-dan-bptj-survei-lapangan |website=Depok Today|language=id-ID|access-date=2022-06-26}}</ref> Mengawali proses pembangunan kembali, bangunan lama dan peron stasiun telah dibongkar sejak [[12 Juni]] [[2022]] dan selesai dibangun pada 2023.<ref>{{Cite web|title=Reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg, Diperkirakan Beroperasi Mulai Tahun Depan|url=https://jakarta.tribunnews.com/2022/06/01/reaktivasi-stasiun-pondok-rajeg-diperkirakan-beroperasi-mulai-tahun-depan|website=Tribunjakarta.com|language=id-ID|access-date=2022-06-16}}</ref> Setelah memenuhi seluruh perizinan dan melaksanakan berbagai pengujian persyaratan teknis oleh [[Balai Pengujian Perkeretaapian]], Stasiun Pondok Rajeg resmi dioperasikan kembali pada [[19 Oktober]] [[2024]] melalui peresmian secara simbolis oleh [[Daftar Menteri Perhubungan Indonesia|Menteri Perhubungan]] [[Budi Karya Sumadi]], Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kepala BPTJ, Wali KotaWalikota Depok, dan berbagai pejabat tinggi lain.<ref>{{Cite web|last=Fajri|first=Moh|date=2024-10-18|editor-last=Sukmawijaya|editor-first=Angga|title=Stasiun Pondok Rajeg Disinggahi KRL Mulai 19 Oktober 2024|url=https://kumparan.com/kumparanbisnis/stasiun-pondok-rajeg-disinggahi-krl-mulai-19-oktober-2024-23k0jn7SIwD|website=kumparan|location=Bogor|language=id-ID|access-date=2024-10-19}}</ref>
 
== Tata letak ==